Ajaib.co.id – Dalam beberapa tahun belakangan ini, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berinvestasi semakin meningkat. Dengan investasi, kita dapat semakin menjamin masa depan kita, juga menjaga kondisi finansial agar tetap aman walau di tengah masa yang tidak pasti. Walau begitu, masih banyak pula yang belum paham seperti apa cara investasi yang benar.
Padahal, bila kita gegabah dalam memulai investasi tanpa memiliki tujuan dan strategi yang tepat, alih-alih cuan, investasi kita malah bisa jadi tidak maksimal, atau bahkan merugi.
Bagi kita untuk memahami cara investasi yang benar agar terhindar dari penipuan, opsi biner, saham bodong dan berbagai ranjau lain.
Bagaimana cara investasi yang benar itu? Kali ini, Ajaib Sekuritas, bekerja sama dengan IDX, akan membagikan tips investasi yang efektif, yang dapat memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalisir risiko. Kunci ini adalah 3P: Paham, Punya, Pantau.
Cara Investasi yang Benar Ala IDX
Kunci 1: Paham
Orang awam biasanya mengira asal memilih platform investasi yang bagus, maka pasti memperoleh keuntungan. Padahal, setiap aktivitas investasi pasti mengandung risiko tertentu.
Agar dapat mengendalikan risikonya, kita perlu memahami terlebih dahulu soal asal modal, tujuan investasi, profil risiko pribadi, dan seluk-beluk produk investasi yang diinginkan.
1. Sumber Modal Investasi
Modal investasi haruslah berasal dari dana yang khusus ditujukan untuk berinvestasi, serta tidak akan dipergunakan dalam waktu dekat. Kamu bisa mulai dengan mengalokasikan sisa uang jajan tiap minggu, atau menyisihkan sebagian dari pendapatanmu.
2. Tujuan Investasi
Kamu tentu punya cita-cita yang ingin diwujudkan dengan berinvestasi. Mungkin kamu ingin melanjutkan kuliah dengan biaya sendiri, berlibur ke luar negeri, membeli rumah, atau menikah. Apa pun tujuan itu, kamu perlu memperjelasnya. Cari tahu berapa banyak anggaran yang dibutuhkan, lalu jadikan sebagai tujuan investasi ke depan.
3. Profil Risiko Pribadi
IDX membagi profil risiko menjadi empat, yakni: Sangat Konservatif, Konservatif, Moderat, dan Agresif. Untuk mengetahui profil risiko kamu, tanyakanlah pada diri sendiri, “Apakah aku siap menanggung risiko kerugian demi mendapat keuntungan lebih besar?”
Kalau kamu lebih ingin mempertahankan modal daripada mengejar cuan, berarti kamu termasuk “Sangat Konservatif”. Kalau kamu siap menanggung risiko sedikit saja, berarti kamu tergolong “Konservatif”. Investor Moderat dan Agresif bersedia menanggung risiko lebih besar lagi daripada investor Konservatif.
4. Profil Risiko dan Prospek Return Produk Investasi
Produk investasi itu bermacam-macam, mulai dari reksa dana, saham, obligasi, ETF, dan lain-lain. Setiap produk mengandung tingkat risiko dan return yang berbeda-beda. Semakin besar prospek return, semakin besar pula risikonya.
Kamu perlu mengenal seluk-beluk kekurangan dan kelebihan masing-masing agar dapat memahaminya dengan baik. Kenapa begitu? Karena cara investasi yang benar adalah dengan mencocokkan profil risikomu dengan risiko produk investasi yang dipilih.
Umpamanya jika kamu termasuk Sangat Konservatif, maka tips investasi yang tepat pada reksa dana pasar uang. Tapi kalau kamu termasuk Moderat atau Agresif, maka saham bisa jadi pilihan jitu.
5. Seluk-Beluk Produk Investasi yang Diinginkan
Setiap produk investasi memiliki latar belakang, model bisnis, dan kinerja keuangan yang berbeda-beda. Semua itu akan memengaruhi hasil investasi kamu kelak.
Umpamanya IHSG sedang menghijau, tapi kamu berinvestasi pada saham yang sedang kena tuntutan hukum di pengadilan, maka kamu mungkin justru tekor.
Inilah pentingnya memahami latar belakang produk investasi sebelum kamu mulai membelinya. Hati-hati, jangan sampai beli kucing dalam karung!
Paham Investasi Bersama Ajaib Sekuritas!
Sekilas, tampaknya ada begitu banyak hal yang harus kamu pahami sebelum memulai investasi. Tetapi, kamu bisa tenang, karena Ajaib Sekuritas senantiasa berkomitmen untuk membantu masyarakat Indonesia agar dapat semakin cerdas dalam berinvestasi.
Dalam aplikasi Ajaib Sekuritas, kamu bisa menemukan konten-konten edukasi yang berguna untuk membantumu dalam memahami hal-hal seputar investasi. Ada fitur group chat yang berisi tim Financial Expert, juga investor-investor lainnya, yang bisa kamu gunakan untuk bertukar informasi seputar instrumen investasi yang sedang kamu pelajari.
Kunci 2: Punya
Sudah paham soal beragam produk investasi, lalu apa lagi yang perlu kita lakukan? Langkah berikutnya adalah “punya” rekening investasi, SID, produk investasi yang kamu inginkan, serta diversifikasi portofolio.
1. Rekening Investasi
Kita bisa membeli produk investasi melalui Perusahaan Efek (Sekuritas), Manajer Investasi, Bank, Agen Penjual Reksa Dana, serta Agen Penjual Obligasi dan Surat Utang. Mana pun yang kamu pilih, pastikan bahwa perusahaan sudah memperoleh izin resmi dari lembaga berwenang.
Contohnya jika kamu ingin berinvestasi saham, mendaftarlah untuk membuka rekening efek pada sekuritas yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
2. SID, AKSes, dan Dana Perlindungan Pemodal
Setelah pendaftaranmu diterima oleh perusahaan sekuritas, kamu akan memperoleh nomor Single Investor Identification (SID) dan Rekening Dana Nasabah (RDN). Keduanya harus dicatat dan disimpan baik-baik.
SID merupakan kredensial tunggal untuk mengakses fasilitas AKSes KSEI. Ada pula Dana Perlindungan Pemodal dari Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) yang menjamin ganti rugi bagi kita jika pihak kustodian tidak mampu mengembalikan aset nasabah yang hilang akibat fraud atau kecurangan.
3. Produk Investasi yang Kamu Inginkan
RDN adalah rekening atas nama nasabah yang disimpan di bank yang terpisah dari perusahaan sekuritas, sehingga uangmu akan aman dan terlindungi.
Agar dapat membeli saham yang diinginkan, pertama-tama kamu harus menyetor modal ke nomor RDN yang ditentukan. Pastikan ketika transfer, tujuan transfernya adalah atas nama kamu sendiri, ya.
4. Kredensial Login yang Dirahasiakan
Hindari menggunakan identitas orang lain untuk membuka rekening efek. Rahasiakan pula email, password, dan PIN yang digunakan dalam aplikasi investasi online. Pastikan hanya kamu yang bisa mengakses rekeningmu.
5. Diversifikasi Portofolio
Pemula seringkali hanya menanamkan dana pada satu atau dua produk investasi saja. Ini bisa dipahami jika kamu punya modal yang sangat cekak. Tapi, investor yang bijak akan membagi modal ke dalam beberapa produk investasi.
Teknik seperti ini disebut dengan “diversifikasi”. Tujuannya untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul.
Beli Saham yang Kamu Incar Melalui Ajaib Sekuritas!
Apabila kamu mencari aplikasi yang aman dan terpercaya untuk memulai perjalanan investasi kamu, maka Ajaib Sekuritas adalah pilihan yang tepat, karena Ajaib Sekuritas telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Aplikasi Ajaib Sekuritas diciptakan dengan fitur-fitur yang user-friendly. Untuk pendaftaran dan pembuatan akun, semuanya dapat dilakukan secara online di aplikasi Ajaib. Prosesnya juga tidak rumit, bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Selain itu, melalui aplikasi Ajaib Sekuritas, kamu bisa beli saham dengan modal yang minim sekalipun.
Ragu dalam menentukan saham yang ingin dibeli? Tenang, Ajaib Sekuritas menghadirkan fitur-fitur analisis fundamental dan teknikal yang bisa membantumu menganalisis saham-saham potensial.
Kunci 3: Pantau
Berinvestasi saham itu ibarat berbisnis. Para pebisnis sukses tidak akan ongkang-ongkang kaki saja setelah bisnisnya berdiri, melainkan selalu memantau dan mengembangkannya. Demikian pula jika kamu ingin sukses dalam berinvestasi.
Ada lima hal yang perlu kamu pantau agar dapat menerapkan cara investasi yang benar, yaitu: rekening investasi, fundamental perusahaan yang berkaitan dengan produk investasi kita, indikator pergerakan harga, kabar bursa, serta visi jangka panjang.
1. Rekening Investasi
Kamu bisa memantau rekening investasimu melalui dua platform, yaitu aplikasi investasi online yang disediakan perusahaan investasi dan fasilitas AKSes yang disediakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Aplikasi dari sekuritas biasanya hanya bisa memonitor portofoliomu yang terdapat pada perusahaan sekuritas itu saja. Tapi AKSes dapat menampilkan portofolio yang disimpan dalam banyak sekuritas, termasuk instrumen investasi lainnya, serta dana kas yang tersedia di RDN.
2. Fundamental
Investor umumnya memilih produk investasi berdasarkan dua jenis analisis, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental berkaitan dengan kinerja perusahaan, kinerja industri, ekonomi makro baik secara global maupun domestik, sentimen pasar, dan faktor-faktor lainnya yang perlu dapat memengaruhi prospek perusahaan di masa mendatang.
Referensi untuk analisis fundamental antara lain laporan keuangan dan laporan tahunan (dapat diunduh pada laman perusahaan atau laman IDX), serta berita ekonomi yang tersedia secara online.
Sedangkan analisis teknikal dapat dilaksanakan dengan memantau grafik pergerakan harga historis yang biasanya sudah tersedia pada platform investasi.
3. Indikator Pergerakan Harga
Kinerja produk-produk investasi itu lazimnya naik-turun. Kadang-kadang naik-turun lambat, tetapi kadang-kadang juga sangat cepat.
Agar dapat mengambil keputusan secara tepat waktu, kamu perlu memantau grafik pergerakan harga serta berbagai indikator dan kondisi keuangan Perusahaan Tercatat. Ada baiknya juga memantau ringkasan perdagangan saham harian pada website IDX.
4. Kabar Bursa
Bursa Efek Indonesia telah menyediakan banyak sekali alat bantu untuk mengendalikan risiko investasi. Namun, kamu harus memahami mekanisme bursa agar dapat memanfaatkannya dengan tepat.
Ini termasuk sistem Auto Rejection, peringatan Unusual Market Activity (UMA), suspensi perdagangan, keterbukaan informasi, notasi khusus, dan Efek Dalam Pemantauan Khusus.
5. Visi Jangka Panjang
Investasi tidak dapat membuahkan keuntungan secara instan. Ibarat menanam pohon apel, kita harus menyiraminya dan bersabar hingga bibit pohon dapat bertumbuh besar dan menghasilkan buah yang diinginkan.
Dinamika pasar secara umum selalu naik-turun dalam jangka pendek. Namun, investasi yang berorientasi jangka panjang dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada spekulasi belaka.
Sebagai investor, tugas kita adalah memikirkan bagaimana caranya agar memperoleh keuntungan dalam jangka panjang itu.
Ada banyak sekali strategi investasi yang dapat ditempuh, antara lain jual-beli saham aktif dalam jangka pendek (trading saham), nabung saham untuk jangka panjang, ataupun membagi dua portofolio untuk trading dan nabung saham.
Para investor legendaris seperti Lo Kheng Hong dan Warren Buffett telah makan banyak asam-garam dalam dunia investasi hingga mampu mengembangkan strategi yang menguntungkan.
Kamu juga dapat meniru mereka dengan cara investasi yang benar, serta senantiasa gigih dan tekun belajar.
Pantau Perkembangan Saham Kamu di Ajaib Sekuritas!
Sudah membeli saham di aplikasi Ajaib Sekuritas? Langkah selanjutnya adalah memantau pergerakan saham-saham yang kamu miliki, atau yang kamu incar. Tentunya, Ajaib Sekuritas punya fitur-fitur yang dapat membantumu.
Di dalam aplikasi, kamu akan dapat menandai saham-saham pilihanmu dengan fitur Watchlist dan memantau pergerakan harga mereka. Ada pula fitur Price Alert yang akan memberikan notifikasi jika saham pilihanmu meningkat atau menurun.
Soal jual beli saham, aplikasi Ajaib Sekuritas juga dilengkapi dengan fitur Auto Order, di mana kamu dapat menjual dan beli saham dengan kondisi harga yang bisa kamu tentukan sendiri. Penjualan akan dilakukan secara otomatis jika kondisi tersebut sudah dipenuhi.
Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas juga secara rutin memberikan informasi soal perkembangan saham yang wajib dicermati selama mingguan melalui newsletter, ataupun akun media sosial, sehingga kamu bisa mengaksesnya dengan mudah, dan menggunakannya sebagai panduan dalam berinvestasi.
Nah, dengan berbekal ilmu ini, tentunya kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi dan meminimalisir risiko kerugian, bukan?
Apabila kamu ingin mengetahui lebih banyak, pantau artikel lainnya dari Ajaib Sekuritas, ya. Karena, saat ini Ajaib Sekuritas tengah bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia untuk membagikan materi-materi edukasi seputar investasi bagi masyarakat Indonesia.
Sampai bertemu di artikel selanjutnya!
