
Ajaib.co.id – Saat ini investasi menjadi hal yang cukup sering dibicarakan karena sudah banyak peminatnya. Siapa saja yang memiliki modal, akan mampu melakukan kegiatan investasi. Investasi adalah melakukan kegiatan penanaman modal yang tujuannya mendapatkan keuntungan seiring dengan untungnya perusahaan tersebut. Orang yang melakukan kegiatan investasi adalah investor.
Apa itu Investasi?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, pengertian investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva tetap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Dahulu investasi dikenal hanya bisa dilakukan oleh orang dengan uang berlimpah sampai tujuh turunan. Namun sekarang siapa pun bisa berinvestasi dengan modal mulai dari Rp100.000. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, namun tidak menutup kemungkinan bisa saja mengalami kerugian.
Manfaat Investasi
Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan memulai investasi. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
- Financial freedom: Investasi memberikan kamu passive income yang dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup. Pendapatan ini bisa berupa bunga, dividend, atau sewa properti.
- Potensi keuntungan jangka panjang: Investasi yang dilakukan secara bijak dapat memberikan keuntungan signifikan dalam jangka panjang, misalnya berupa kenaikan harga saham dan dividen.
- Meningkatkan kekayaan dan nilai aset: Suku bunga yang ditawarkan bisa menambah kekayaan yang kamu miliki. Jika berinvestasi jangka panjang, kamu juga bisa merasakan efek compounding.
- Melawan inflasi: Investasi membantu melindungi nilai uang dari inflasi. Dengan berinvestasi, nilai aset dapat tumbuh seiring dengan kenaikan inflasi, sehingga daya beli tetap terjaga.
- Diversifikasi risiko: Menyebarkan risiko ke berbagai instrumen sehingga jika satu investasi mengalami kerugian, masih ada peluang keuntungan dari investasi lainnya.
Baca Juga: 8 Hal yang Baik Dilakukan Sebelum Membeli Saham Untuk Pemula
Risiko Investasi
Bukan hanya keuntungan, ketika memulai investasi, ada juga risiko yang harus diterima. Biasanya, besaran risiko akan sama dengan keuntungan yang didapatkan. Semakin besar keuntungan investasi, makin besar juga risikonya.
- Risiko Suku Bunga: Risiko yang diakibatkan adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran sehingga memengaruhi pendapatan investasi.
- Risiko Pasar: Risiko fluktuasi yang disebabkan perubahan sentimen pasar keuangan yang sering disebut risiko sistematik.
- Risiko Inflasi: Risiko ini disebut risiko daya beli, yaitu adalah peluang bahwa arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak di masa depan karena perubahan daya beli karena inflasi.
- Risiko Likuiditas: Terjadi akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai.
- Risiko Valas: Terjadi karena perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.
- Risiko Negara: Terjadi karena kondisi perpolitikan negara yang berkaitan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan yang membuat pendapatan menurun.
- Risiko Reinvestment: Risiko ini terjadi pada penghasilan dari aset keuangan yang mengharuskan perusahaan melakukan aktivitas re-invest.
Faktor yang Memengaruhi Laju Investasi
Ketika kamu memutuskan untuk berinvestasi, maka bukan hanya untuk memperoleh keuntungan, tapi ada juga kerugian yang mungkin bisa kamu terima. Untung dan rugi ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
1. Pengaruh Nilai Tukar
Dampak perubahan nilai tukar investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Di mana, dalam jangka pendek, penurunan tingkat kurs akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan harga-harga secara umum yang akan menurunkan permintaan domestik masyarakat.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik.
2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga berpengaruh pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output/barang final.
3. Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi. Di mana, tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan risiko proyek-proyek investasi. Sedangkan dalam jangka panjang, inflasi yang tinggi bisa mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
4. Pengaruh Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai dunia bisnis juga akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.
Jenis-Jenis Investasi
Investasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktunya yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek memungkinkan kamu sebagai investor mendapatkan keuntungan dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun. Sehingga, kamu bisa memperoleh keuntungan dengan lebih cepat. Namun, jenis investasi ini hanya bisa memberikan return yang lebih kecil.
Sedangkan, investasi jangka panjang membutuhkan waktu yang lebih lama, biasanya keuntungan baru terlihat dalam waktu tiga tahun, lima tahun, atau belasan hingga puluhan waktu yang akan datang. Meski lebih lama, investasi jangka panjang memberikan return lebih tinggi.
Berikut ini adalah beberapa contoh investasi yang bisa kamu pilih untuk memulai investasi.
1. Investasi Saham
Investasi saham merupakan investasi yang paling populer saat ini. Investasi saham bisa dikatakan sebagai investasi yang paling membawa keuntungan tinggi, tapi kerugiannya pun tinggi juga karena harga saham ini paling tidak menentu. Yang melakukan investasi pada saham memang orang yang siap dengan segala risiko.
2. Investasi Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu tempat untuk berinvestasi dan menghimpun dana dari investor. Di mana, dana yang terkumpul dikelola oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi lainnya seperti reksa dana saham, obligasi, atau deposito.
3. Investasi Emas
Salah satu investasi yang digandrungi banyak orang adalah investasi emas. Investasi emas bisa dilakukan dengan pembelian emas, baik emas batangan maupun emas dalam bentuk perhiasan, yang nantinya bisa dijual kembali.
4. Investasi Mata Uang Asing
Membeli mata uang asing adalah jenis investasi yang bisa jadi rekomendasi buat kamu. Di Indonesia, membeli mata uang asing sebagai alternatif untuk investasi sangat cocok bagi pemula. Biasanya kebanyakan dari mereka akan membeli mata uang dollar Amerika (USD). Di mana, mata uang inilah yang dijadikan acuan oleh berbagai negara.
5. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah salah satu produk bank berupa simpanan dengan jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibanding dengan tabungan biasa. Tabungan ini menjadi salah satu investasi populer, khususnya bagi investor pemula. Sayangnya, investasi ini memiliki jangka waktu dan tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.
6. SBN Sukuk Syariah
Instrumen ini termasuk salah satu investasi aman yang menawarkan keuntungan lebih baik dibanding deposito. SBN atau Surat Berharga Negara adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara dan bisa menjadi instrumen investasi yang memberikan imbal hasil atau keuntungan.
Jenis investasi ini sangat diminati banyak investor karena suku bunga yang tinggi yaitu lebih dari 6%. Untuk memulai investasi SBN, kamu membutuhkan modal mulai dari Rp1 juta rupiah.
Ada beberapa jenis SBN yang ditawarkan seperti:
- Savings Bond Ritel (SBR): Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan dan merupakan alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.
- Sukuk Tabungan: Instrumen investasi berbasis syariah yang diterbitkan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan ditujukan bagi investor individu di Indonesia.
- Obligasi Negara Ritel (ORI): Surat Utang Negara yang dijual Pemerintah kepada investor ritel di pasar perdana domestik yang merupakan individual WNI.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib Sekuritas!
Tips Investasi untuk Pemula
Meski investasi menjadi satu hal yang menarik, namun pastikan kamu tidak melakukan investasi dengan terburu-buru. Pasalnya kamu perlu memahami objek, potensi, ketentuan hingga risiko dari aktivitas investasi. Berikut merupakan beberapa tips melakukan investasi lancar.
- Tentukan tujuan investasi yang jelas
- Hindari tindakan yang kurang berdasar atau spekulatif
- Pertimbangkan jangka waktu investasi sesuai tujuan investasimu
- Tentukan besaran modal yang diperlukan untuk memilih objek investasi
- Pahami risiko dari jenis investasi (hindari utang, pastikan ada pemasukan stabil lain, dan persiapkan dana ekstra)
Sebelum memulainya, kamu harus mengetahui apa tujuan investasi yang bisa memotivasi kamu dalam menjalankan investasi. Biasanya, setiap tujuan investasi memiliki jangka waktu dan profil risiko yang berbeda.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib kini lebih stabil, lebih lengkap, lebih baik. Di Ajaib, #SemuaBisa investasi di saham, reksadana, hingga obligasi. Selain itu, melalui aplikasi Ajaib Alpha, Anda dapat jual beli saham Amerika, Aset Kripto, dan trading perpetual futures. Download aplikasi Ajaib dan Ajaib Alpha sekarang!
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.