

Ajaib.co.id – Investor senior legendaris Lo Kheng Hong (LKH) asal Indonesia adalah seorang investor yang terkenal karena saham-sahamnya hampir selalu membuahkan hasil. “Saham apa pun yang beliau sentuh berubah selalu menjadi emas” begitulah kira-kira stereotip yang terpatri di benak banyak investor lokal yang mengidolakan beliau. Salah satu saham yang ia miliki adalah Saham BMTR. Lalu, bagaimana kinerja BMTR di tahun 2023 ini?
Profil Singkat Saham BMTR
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) adalah induk dari grup PT MNC milik Hary Tanoesoedibjo yang terdiri dari puluhan anak usaha di bawah dua subsidiari utama yaitu Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan MNV Vision Networks Tbk. (IPTV).
BMTR adalah pemegang saham pengendali atas 60,67% total saham beredar dari IPTV dan 52,67% dari MNCN. Oleh karenanya pendapatan BMTR terdiri dari sebagian dari pendapatan anak usaha utamanya yaitu MNCN dan IPTV.
Per September 2022, berikut detail pemegang saham BMTR:
Kinerja Saham BMTR
Sebelum memutuskan untuk bertransaksi saham BMTR, berikut kinerja saham BMTR 4 tahun terakhir yang perlu kamu ketahui.
Komponen | Q2 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Pendapatan | 2,71 triliun | 12,23 triliun | 13,97 triliun | 12,06 triliun | 12,93 triliun |
Laba Kotor | 881,43 miliar | 5,81 triliun | 6,58 triliun | 5,87 triliun | 6,24 triliun |
Laba Bersih | 120,36 miliar | 1,17 triliun | 1,38 triliun | 912,73 miliar | 1,40 triliun |
Total Aset | 36,40 triliun | 35,91 triliun | 34,10 triliun | 32,26 triliun | 30,15 triliun |
Total Liabilitas | 8,92 triliun | 9,26 triliun | 10,23 triliun | 20,02 triliun | 19,08 triliun |
Total Ekuitas | 27,48 triliun | 26,64 triliun | 23,87 triliun | 12,23 triliun | 11,06 triliun |
Dilansir dari Bisnis.com, emiten Grup MNC koleksi Lo Kheng Hong PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) mencatatkan penurunan laba dan pendapatan per semester I/2023. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, BMTR mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,90 triliun pada enam bulan pertama 2023. Pendapatan ini turun 14,72 persen dari Rp6,92 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Secara rinci, pendapatan dari iklan dan konten mencapai Rp4,44 triliun atau turun 15,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari TV berbayar dan broadband juga turun 13,03 persen menjadi sebesar Rp1,27 triliun. Adapun, pendapatan lainnya sebesar Rp191,48 miliar atau turun 0,61 persen. Pendapatan segmen iklan dan konten terdiri dari iklan nondigital sebesar Rp2,53 triliun, iklan digital Rp3,42 triliun, konten dan IP Rp727,78 miliar, subscription Rp249,03 miliar, dan lainnya Rp48,60 miliar. Pendapatan iklan dan konten tersebut kemudian harus dikurangi oleh pendapatan antar segmen sebesar Rp465,44 miliar.
Menurunnya pendapatan BMTR diikuti turunnya beban umum dan administrasi sebesar 6,39 persen dari Rp428,26 miliar menjadi Rp400,90 miliar hingga semester I/2023.
Turunnya pendapatan lantas berimbas kepada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 10,73 persen menjadi Rp440,15 miliar pada enam bulan pertama 2023. BMTR sebelumnya mencatatkan laba sebesar Rp493,08 pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, BMTR mencatatkan jumlah aset senilai Rp36,40 triliun, angka ini naik dari Rp35,91 triliun pada akhir Desember 2022. Jumlah liabilitas BMTR mencapai Rp8,92 triliun per 30 Juni 2023. Angka ini naik dari Rp9,26 triliun per 31 Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas BMTR mencapai Rp27,48 triliun sampai semester I/2023. Ekuitas tersebut naik dari Rp26,64 triliun dibandingkan akhir 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi kenaikan 2,46 persen dari Rp1,42 triliun menjadi Rp1,46 triliun di semester I/2023. Sebagai informasi, berdasarkan laporan kepemilikan hingga 21 Juli 2023, Lo Kheng Hong masih menjadi investor individu pemegang saham BMTR dengan kepemilikan terbesar. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kepemilikan pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu sebanyak 1,06 miliar lembar atau setara dengan 6,44 persen. Hasil penelusuran melalui Bloomberg menunjukkan Lo Kheng Hong mulai tercatat menjadi pemegang saham BMTR pada 2021. Pak Lo tercatat mengempit 1,05 miliar lembar per 31 Desember 2021.
Kebijakan Dividen BMTR
BMTR tidak termasuk emiten yang tiap tahun membagi dividennya. Berikut adalah besaran pembayaran dividen BMTR beberapa tahun terakhir:
Tahun Dividen | Dividen | Jenis | Imbal Hasil |
---|---|---|---|
2018 | 5 | Tahunan | 0,95% |
2017 | 5 | Tahunan | 0,85% |
2016 | 5 | Tahunan | 0,45% |
2015 | 25 | Tahunan | 1,92% |
2014 | 25 | Tahunan | 1,37% |
2013 | 24 | Tahunan | 1,32% |
2012 | 14 | Tahunan | 0,81% |
2011 | 10 | Tahunan | 0,96% |
2010 | 5 | Tahunan | 1,03% |
2009 | 3,5 | Tahunan | 1,63% |
2007 | 14,56 | Interim | 2,87% |
2007 | 4 | Tahunan | 0,34% |
2007 | 12,43 | Tahunan | 1,07% |
Tercatat, terakhir kali BMTR membagikan dividen pada tahun 2018. Pada tahun tersebut, BMTR berdasarkan persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) sepakat membagikan dividen. Kala itu, dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham senilai Rp69,16 miliar. Angka tersebut artinya 14% dari keseluruhan laba bersih tahun 2017 yang diperoleh oleh BMTR. Pada tahun 2017, BMTR berhasil meraup laba bersih senilai Rp494 miliar.
Hingga saat ini BMTR absen membagikan dividen dari tahun 2019-2023. BMTR membukukan laba perseroan sebagai laba ditahan. Laba ditahan ini guna memperkuat struktur permodalan perseroan, percepatan penurunan pinjaman dan pengembangan usaha terkait bisnis digital.
Prospek Bisnis BMTR
Di tahun ini, Indonesia mulai memasuki tahun poltik. Pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) akan menjadi katalis positif bagi pendapatan iklan emiten media, termasuk bagi PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Dilansir dari Kontan, induk perusahaan MNC Media milik Hary Tanoesoedibjo (HT) ini optimistis tahun politik bakal mendongkrak raihan revenue di tahun 2023. Hary juga memprediksi tahun politik bakal memberikan dorongan bagi pendapatan iklan.
Hary percaya diri, jaringan televisi MNC Grup bisa menjangkau sampai wilayah pelosok, sehingga relevan untuk menampung belanja iklan pada musim kampanye.
Menurut Hary yang dilansir dari Kontan mengatakan bahwa mereka berharap kinerja di 2023 ini bisa meningkat karena dari porsi iklan sendiri akan meningkat dengan adanya Pemilu.
Sebagai informasi, mayoritas pendapatan BMTR dikontribusikan oleh dua lini bisnis utama. Pertama, bisnis media berbasis iklan dan konten, yang dikelola oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), yang menghasilkan pendapatan bagi BMTR sebesar 74,10%.
Kedua, bisnis media berbasis pelanggan, yang dikelola PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) yang mengkontribusikan pendapatan sebesar 21,90%. Selain itu, BMTR juga memperoleh pendapatan dari media berbasis online dan bisnis pendukung lainnya.
Ada enam segmen bisnis di bawah naungan BMTR selaku induk MNC Media. Segmen utama di bisnis free-to-air (FTA) diisi oleh empat stasiun televisi yakni RCTI, MNC TV, GTV, dan iNews.
Selain itu, Direktur Keuangan Global Mediacom Ruby Panjaitan yang dilansir dari Kontan menyebutkan bahwa tahun ini BMTR mengejar pertumbuhan top line pada level double digit. Ruby yakin BMTR bisa mencapai performa positif dengan menjaga stabilatas margin.
Menurut Ruby, estimasinya, gross profit margin akan terjaga di level 48%-50%, EBITDA margin di tingkat 39,5% – 42%, dan net income margin pada level 17%-20%.
Pada tahun lalu, kinerja BMTR cukup terganjal dengan pemberlakuan Analog Switch Off (ASO) pada bulan November. Tapi, Ruby menegaskan BMTR mampu pulih dengan cepat, tercermin dari pendapatan kuartal I-2023 yang sudah bisa tumbuh 26% dibandingkan kuartal IV-2022.
Ruby juga menambahkan bahwa pendapatan digital sudah memberikan sumbangan besar pada Kuartal I-2023, kami harapkan tetap konstan naik. Pendapatan dari konten dan IP juga memberikan sumbangan signifikan.
Menurut Investor Relations Global Mediacom Luthan Fadel Putra yang dilansid Kontan,meyakinkan dampak ASO terhadap kinerja BMTR semakin bisa diredam. Apalagi, saat periode tahun politik semakin intensif, prospek pada kuartal III dan IV 2023 bakal lebih positif bagi BMTR.
Prospek positif itu tidak semata-mata dari iklan politik. Melainkan BMTR akan menjaring peluang dari kencangnya perputaran dana yang meningkatkan belanja di tahun Pemilu. “Penjualan produk konsumsi juga akan ikut naik, perusahaan-perusahaan ini mayoritas pengiklan di TV. Marketing budget mereka juga akan naik,” tandas Luthan.
Sebagai bagian dari aksi korporasi, BMTR menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dan sukuk ijarah berkelanjutan IV Tahun 2023. Untuk tahap pertama, BMTR akan menghimpun dana masing-masing Rp 850 miliar dari obligasi dan sukuk ijarah.
Dalam PUB obligasi berkelanjutan IV Tahap I, BMTR menerbitkan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 850 miliar yang ditawarkan dalam tiga tenor. Kupon obligasi berada pada rentang 8,75% – 9,25% untuk tenor 370 hari kalender, kisaran 9,75% – 10,25% untuk 3 tahun, dan 10,75% – 11,25% untuk 5 tahun.
Secara bersamaan, BMTR menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I dengan jumlah sisa imbalan sebanyak – banyaknya Rp 850 miliar. Kisaran cicilan imbalan ijarah yang ditawarkan pada rentang 8,75% – 9,25% untuk tenor 370 hari kalender, 9,75% – 10,25% untuk 3 tahun, dan 10,75% – 11,25% untuk 5 tahun.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUB ini akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian (refinancing) efek bersifat utang. Sisanya akan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional atau modal kerja.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.