Analisis Saham, Saham

Bedah Saham SMGR di 2023, Emiten Produsen Semen Milik BUMN

Bedah Saham SMGR di 2023, Emiten Produsen Semen Milik BUMN

Ajaib.co.id – PT Semen Indonesia Persero Tbk (SMGR) merupakan perusahaan milik BUMN yang bergerak di sektor industri semen. Perusahaan yang berdiri sejak 1953 dengan nama Semen Gresik Persero ini memulai operasi secara komersial di tahun 1957. Produk semen yang ditawarkan perusahaan dengan kode saham SMGR ini meliputi Semen Portland tipe I, II, III, dan IV, Special Blended Cement, Portland Composite Cement, Portland Pozzolan Cement, Super Masonry Cement, serta Oil Well Cement Class G HRC.

Semen Indonesia memiliki pabrik yang berlokasi di beberapa daerah Indonesia dan juga Vietnam. Di mana, produk dipasarkan di dalam negeri serta internasional. Saham SMGR pertama kali diperdagangkan di bursa saham melalui IPO pada tahun 1991 dengan saham berjumlah 70.000.000 senilai Rp7.000 per lembar saham.

Mengingat, perusahaan yang merupakan bagian dari BUMN, maka pemilik mayoritas saham SMGR dipegang oleh Pemerintah RI sebesar 51,20 persen dengan nilai Rp345.702.300.400. Sementara 48,79 persen dengan nilai Rp329.439.034.500 dipegang oleh publik. Saat ini perusahaan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp60,5 triliun.

Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir

Pada akhir 2022, saham SMGR berhasil mencetak laba bersih Rp2,36 triliun pada 2022, tumbuh 15,5% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Laba emiten berkode SMGR ini berhasil tumbuh di tengah turunnya pendapatan serta peningkatan beban.

Pada 2022 pendapatan SMGR turun 0,88% (yoy) menjadi Rp36,38 triliun, sementara beban pokoknya membengkak 2,9% (yoy) menjadi Rp25,7 triliun.

Selain itu, liabilitas atau utang jangka pendek SMGR tercatat menurun dari Rp14,6 triliun menjadi Rp13 triliun. Utang jangka panjangnya juga menyusut dari Rp22,5 triliun jadi Rp20,2 triliun. Secara kumulatif, total liabilitas atau utang SMGR pada akhir 2022 sudah berkurang sekitar Rp3,8 triliun.

Sementara itu, ekuitasnya naik dari Rp42,9 triliun menjadi Rp47,2 triliun. Total aset badan usaha milik negara (BUMN) ini juga bertambah dari Rp81,8 triliun menjadi Rp82,9 triliun.

Adapun kinerja keuangan SMGR berdasarkan laporan keuangan di akhir tahun 2022 dalam 4 tahun terakhir adalah seperti berikut:

Komponen Laba2022202120202019
Pendapatan36,37 triliun36,70 triliun35,17 triliun40,36 triliun
Laba Kotor10,50 triliun11,54 triliun11,61 triliun12,71 triliun
Laba Bersih2,36 triliun2,04 triliun2,79 triliun2,39 triliun
Total Aset82,96 triliun81,76 triliun78,00 triliun79,80 triliun
Total Liabilitas35,72 triliun38,89 triliun43,83 triliun47,53 triliun
Total Ekuitas47,23 triliun42,87 triliun34,17 triliun32,27 triliun

Selain itu, berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dilansir dari CNBC Indonesia, laba bersih SMGR mencapai Rp866 miliar pada semester I-2023, tumbuh 3,1% (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp840 miliar.

Naiknya laba bersih SMGR ditopang oleh pendapatan bersih yang mencapai Rp 17,03 triliun pada semester I-2023, naik 2% (yoy) dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 16,7 triliun pada semester I-2022.

Meskipun pasar semen domestik terkontraksi 5% di paruh pertama 2023, namun perseroan mampu menjaga volume penjualan total yang tumbuh 0,1% (yoy), yang ditopang oleh pertumbuhan penjualan ekspor.

SMGR juga berhasil menurunkan konsumsi dan capai efisiensi biaya energi sejak 2019. Melalui anak usahanya yakni PT Semen Tonasa, terpilih sebagai satu dari dua perusahaan di dunia yang memenangkan Award of Excellence in Energy Management dari Clean Energy Ministerial (CEM) pada ajang the 2023 CEM’s Energy Management Leadership Awards.

PT Semen Tonasa secara konsisten menerapkan sistem manajemen energi berbasis ISO 50001 yang selaras dengan sustainability road map SMGR untuk memastikan operasional perusahaan yang berkelanjutan dan mempertimbangkan isu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

Dalam kurun waktu empat tahun sejak penerapan sistem manajemen energi berbasis ISO 50001 pada tahun 2019, PT Semen Tonasa terbukti berhasil mencatatkan penghematan biaya energi dengan total sebesar US$ 16,1 juta atau ekivalen dengan penghematan energi 4,3 juta Gigajoule (GJ), serta pengurangan emisi CO2 sebesar 436 ribu metrik ton.

Sementara untuk rasio keuangan dari saham SMGR selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

RasioQ4 2019Q4 2020Q4 2021Q4 2022
Return on Equity (RoE)3,26%3,59%1,01%1,08%
Return on Assets (RoA)1,40%1,66%0,72%0,62%
Gross Profit Margin (GPM)31,5%33,03%31,33%29,35%
Operating Profit Margin (OPM)15,32%16,07%14,36%12,56%
Net Profit Margin (NPM)5,93%7,94%5,78%6,5%
Current Ratio (CR)136,10%135,27%107,46%144,54%
Debt to Equity Ratio (DER)142%119%97%84%

Dari perbandingan rasio di atas bisa disimpulkan bahwa bisnis SMGR justru mengalami pengurangan dari tahun ke tahun. Meski begitu, kinerja dalam laporan keuangan masih memiliki kinerja yang cukup baik.

Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham

Pembagian dividen oleh saham SMGR rutin dilakukan setiap tahunnya kepada para pemegang saham. Adapun jumlah dividen yang dibagikan dalam beberapa tahun terakhir:

TahunDividen Per SahamJumlah
2016 304,911,80 triliun
2017 304,921,81 triliun
2018 135,83805 miliar
2019 207,641,23 triliun
2020 40,33239,21 miliar
2021188,31,16 triliun
2022172,641,02 triliun
2023245,191,02 triliun 

Nilai dividen yang dibagikan oleh perseroan kepada pemegang saham cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini seiring dengan laba perseroan yang juga menurun dari 5 tahun terakhir. Akan tetapi, bagi investor yang mengincar dividen, saham SMGR bisa menjadi pilihan.

Prospek Bisnis SMGR di 2023

Dilansir dari Kontan, prospek kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) diramal positif di semester kedua 2023. Kinerja Semen Indonesia didukung harga jual yang kompetitif dan potensi permintaan yang lebih tinggi dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara.

Research Analyst Panin Sekuritas, Aqil Triyadi, optimistis terhadap kinerja SMGR pada tahun 2023 dengan potensi pertumbuhan pendapatan sebesar 3%-6% secara tahunan atau year on year (YoY). Hal itu seiring ruang kenaikan harga jual rata-rata alias  average selling price (ASP).

Selain itu, permintaan diharapkan sedikit membaik dari semen curah (bulk) karena pembangunan kembali berjalan di beberapa daerah, khususnya di IKN. SMGR juga menargetkan tambahan pasar ekspor untuk memperbaiki kinerja.

Hingga saat ini, SMGR juga masih memegang pangsa pasar terbesar di Indonesia yakni sekitar 50%, diikuti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sekitar 25%, dan semen Conch yang berasal dari China masuk kedalam urutan ketiga dengan komposisi 7,1%.

Semen Indonesia juga akan didukung potensi permintaan yang lebih tinggi di sisa tahun ini. Potensi tersebut bisa terealisasi mengingat anggaran infrastruktur Pemerintah terpantau naik di tahun 2023 menjadi Rp 392 triliun, atau lebih tinggi dari tahun 2022 senilai Rp 364 triliun.

Aqil memandang, kinerja SMGR ke depannya turut dibantu keberhasilan dalam melakukan efisiensi, sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan laba double digit di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga.

Serta, didukung keberhasilan SIG untuk mengamankan batu bara Domestic Market Obligation (DMO) secara penuh. Aqil merekomendasikan Buy untuk SMGR dengan target harga sebesar Rp 8.125 per saham.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store


Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait