

Ajaib.co.id – PT Semen Indonesia Persero Tbk (SMGR) merupakan perusahaan milik BUMN yang bergerak di sektor industri semen. Perusahaan yang berdiri sejak 1953 dengan nama Semen Gresik Persero ini memulai operasi secara komersial di tahun 1957. Produk semen yang ditawarkan perusahaan dengan kode saham SMGR ini meliputi Semen Portland tipe I, II, III, dan IV, Special Blended Cement, Portland Composite Cement, Portland Pozzolan Cement, Super Masonry Cement, serta Oil Well Cement Class G HRC.
Semen Indonesia memiliki pabrik yang berlokasi di beberapa daerah Indonesia dan juga Vietnam. Di mana, produk dipasarkan di dalam negeri serta internasional. Saham SMGR pertama kali diperdagangkan di bursa saham melalui IPO pada tahun 1991 dengan saham berjumlah 70.000.000 senilai Rp7.000 per lembar saham.
Mengingat, perusahaan yang merupakan bagian dari BUMN, maka pemilik mayoritas saham SMGR dipegang oleh Pemerintah RI sebesar 51,01 persen dengan nilai Rp302.540.600.000. Sementara 49,99 persen dengan nilai Rp290.611.400.000 dipegang oleh publik. Saat ini perusahaan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp60,5 triliun.
Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir
Mengacu pada laporan keuangan hingga September 2020, kinerja keuangan Semen Indonesia menunjukan hasil positif dengan catatan peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 19,1 persen dari Rp1,29 triliun di periode sama tahun lalu menjadi Rp1,54 triliun. Peningkatan laba bersih SMGR didukung oleh penurunan beban pokok pendapatan sebesar 11,5 persen.
Sementara pendapatan perseroan harus turun 8,9 persen menjadi Rp25,63 triliun dari Rp28,12 triliun. Menurut pihak SMGR, perseroan mengalami peningkatan laba bersih di sepanjang tahun 2020, walaupun permintaan semen merosot dan pengembangan dari proyek infrastruktur tersendat akibat masa pandemi. Adapun kinerja keuangan SMGR berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, seperti berikut:
Komponen Laba | September 2020 | September 2019 |
Pendapatan | 25,63 triliun | 28,12 triliun |
Laba bersih | 1,54 triliun | 1,29 triliun |
Beban pokok | 25,63 triliun | 28,12 triliun |
Sementara untuk rasio keuangan dari saham SMGR di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:
Rasio | September 2020 | September 2019 |
ROA | 2,6% | 2,1% |
ROE | 6,1% | 5,5% |
NPM | 6% | 4,6% |
DER | 128% | 153% |
Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis SMGR justru membaik di tahun 2020. Di mana, ROA dan ROE yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020.
Riwayat Kinerja Keuangan
Berdasarkan laporan keuangan, kinerja saham SMGR dalam 5 tahun terakhir cukup berbeda dari sisi pendapatan dan laba bersih yang diraih. Berikut kinerja keuangan SMGR yang dapat dilihat:
Komponen | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 |
Pendapatan | 26,98 triliun | 26,13 triliun | 27,81 triliun | 30,68 triliun | 40,36 triliun |
Laba bersih | 4,52 triliun | 4,53 triliun | 2,04 triliun | 3,08 triliun | 2,37 triliun |
Jumlah aset | 38,15 triliun | 44,22 triliun | 48,96 triliun | 50,78 triliun | 79,80 triliun |
Dapat dilihat penjualan dalam 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai 2019. Namun, dari sisi laba justru terus menurun hingga tahun 2019.
Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham
Pembagian dividen oleh saham SMGR rutin dilakukan setiap tahunnya kepada para pemegang saham. Adapun jumlah dividen yang dibagikan dalam beberapa tahun terakhir:
Tahun | Dividen Per Saham | Jumlah |
2016 | 304,91 | 1,80 triliun |
2017 | 304,92 | 1,81 triliun |
2018 | 135,83 | 805 miliar |
2019 | 207,64 | 1,23 triliun |
2020 | 40,33 | 239,21 miliar |
Nilai dividen yang dibagikan oleh perseroan kepada pemegang saham cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini seiring dengan laba perseroan yang juga menurun dari 5 tahun terakhir. Akan tetapi, bagi investor yang mengincar dividen, saham SMGR bisa menjadi pilihan.
Prospek Bisnis SMGR
Untuk meningkatkan bisnis di masa pandemi yang mengakibatkan penurunan aktivitas infrastruktur, SMGR tengah menyiapkan strategi eksplorasi peluang usaha. Apalagi anggaran negara untuk pembangunan infrastruktur mencapai Rp414 triliun. Fokus pembangunan infrastruktur untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, hingga peningkatan konektivitas tentu berdampak positif bagi SMGR.
Saat ini SMGR sendiri tengah bersiap dalam memanfaatkan peluang dari pembangunan perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peluang bisnis ini dimanfaatkan SMGR dengan melakukan pengembangan hilirisasi dari produk semen seperti perilisan produk solusi konstruksi rumah dengan nama Dynahome. Ditambah dengan pemanfaatan kesempatan melalui kebutuhan renovasi rumah secara ritel
Selain itu, SMGR juga memaksimalkan penjualan di pasar domestik dan luar negeri. Di mana, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang bisa menjadi sasaran perseroan dan permintaan di beberapa wilayah di luar negeri.
Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham
Untuk kinerja saham SMGR dalam seminggu terakhir terus menurun. Dilihat dari PER dan PBV, saham SMGR berada di level 29.43 kali dan 1.80 kali sehingga masih butuh pertimbangan lebih bagi investor jangka pendek. Akan tetapi, untuk investor jangka panjang saham SMGR layak untuk dipilih sebagai emiten dengan kinerja keuangan yang baik serta prospek bisnis yang menjanjikan di masa mendatang.
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.