Analisis Saham, Saham

Bedah Saham BYAN, Bagaimana Kinerja & Prospeknya di 2024?

Bedah Saham BYAN, Bagaimana Kinerja & Prospeknya di 2024?

Ajaib.co.id – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merupakan perusahaan dengan bisnis sebagai produsen batu bara di Indonesia. Perusahaan dengan kode saham BYAN ini memulai bisnis secara komersial pada tahun 2004 dengan kegiatan usaha memproduksi batu bara. Adapun hasil produksinya meliputi batu bara kokas semi lunak, batu bara sulfur yang ramah lingkungan, dan batu bara sub-bituminous.

Di mana, lokasi penambangan batu bara milik BYAN berlokasi di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Indonesia. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BYAN didukung oleh beberapa anak perusahaan seperti PT Bayan Energy, PT Bara Tabang, PT Brian Anjat Sentosa, PT Dermaga Perkasa Pratama, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Fajar Sakti Prima, PT Metalindo Prosestama, PT Muji Lines, Kangaroo Resources Limited, PT Perkasa Inakakerta, PT Wahana Baratama Mining, serta PT Teguh Sinar Abadi.

Mayoritas saham Bayan Resources saat ini dipegang oleh Low Tuck Kwong dengan jumlah 53,86 persen kepemilikan. Saham BYAN sendiri mulai diperdagangkan pertama kali melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 dengan harga penawaran sebesar Rp5.800. Pergerakan harga saham BYAN saat ini sedang naik di angka Rp17.950 per lembar saham pada penutupan perdagangan Jumat 19 Juli 2024.

Dengan harga saham BYAN yang meningkat tajam dari harga penawaran, berarti kinerja keuangan tampak positif sehingga sahamnya bisa dikatakan layak untuk dikoleksi. Namun sebelum itu, ada baiknya untuk memperhatikan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis yang akan dilakukan ke depannya melalui bedah kinerja saham emiten BYAN berikut ini.

Kinerja Bisnis BYAN

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar USD):

Laporan Laba RugiQ1 202420232022202120202019
Penjualan bersih769,133581,384703,622852,221395,111391,59
Laba kotor312,161698,693170,741748,94462,87489,36
Laba bersih210,641238,582178,471212,76328,74223,39
Total aset2853,513444,323945,462433,711619,731278,04
Total liabilitas657,631465,51950,17570,81788,28682,43
Total ekuitas2195,881978,821995,291862,91831,44595,61

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar US$1,23 miliar atau setara Rp19,12 triliun (kurs jisdor Rp15.439 29 Desember 2023).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BYAN mencatatkan pendapatan sebesar US$3,58 miliar atau setara Rp55,29 triliun. Capaian tersebut tergerus 23,85% dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2022 sebesar US$4,70 miliar. Pendapatan BYAN didominasi oleh pendapatan batu bara pihak ketiga sebesar US$3,39 miliar dan pihak berelasi sebesar US$181,47 juta.

Sementara itu pendapatan non batu bara dari pihak ketiga tercatat sebesar US$9,29 juta. Meski pendapatan turun, beban pokok pendapatan justru meningkat menjadi US$1,91 miliar atau setara Rp29,59 triliun atau naik 24,20% dibandingkan dengan periode tahun lalu sebesar US$1,54 miliar.

Kemudian beban umum tercatat sebesar US$85,49 juta dan beban keuangan sebesar US$6,63 juta. Alhasil laba kotor BYAN anjlok hingga 47,33% menjadi US$1,66 miliar atau setara dengan Rp25,69 triliun dibandingkan dengan perolehan tahun 2022 yang tercatat sebesar US$3,16 miliar.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,23 miliar atau setara Rp19,12 triliun. Laba tersebut turun 43,14% dibandingkan dengan raihan laba tahun lalu sebesar US$2,17 miliar.

Kemudian BYAN mencatatkan total kewajiban sebesar US$1,46 miliar per Desember 2023. Liabilitas ini turun 24% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,95 miliar. Manajemen mengungkapkan penurunan liabilitas disebabkan adanya penurunan utang pajak, penurunan utang dividen, penurunan utang derivatif dan penurunan akrual.

Penurunan tersebut diimbangi dengan penambahan pinjaman bank dan peningkatan utang usaha. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$126,90 juta sementara liabilitas jangka pendek sebesar US$1,33 miliar. Kemudian total ekuitas tercatat sebesar US$1,97 miliar dan total aset tercatat sebesar US$3,44 miliar per Desember 2023.

Bisnis batu bara sendiri memang dipengaruhi oleh harga batu bara dunia sehingga kenaikan atau penurunan pendapatan dapat satu waktu terjadi karena hal tersebut. Akan tetapi, di tahun ini BYAN kembali mencatatkan raihan laba yang justru meningkat. Hal tersebut dapat diketahui melalui rasio keuangannya.

Di mana, kondisi bisnis BYAN di tahun tersebut sedang dalam kondisi sehat. Berikut data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2020 hingga Q1 2024 melalui aplikasi Ajaib:

RasioQ1 2024Q4 2023Q4 2022Q4 2021Q4 2020
Return on Equity (RoE)10,07%21,70%45,41%14,77%20,69%
Return on Assets (RoA)7,38%3,8%5,26%15,04%12,33%
Gross Profit Margin (GPM)40,59%46,47%67,18%66,65%33,18%
Operating Profit Margin (OPM)37,58%44,88%62,55%58,84%20,43%
Net Profit Margin (NPM)27,39%34,58%46,31%42,52%23,56%
Current Ratio (CR)241,35%142,03%131,06%313,13%325,01%
Debt to Equity Ratio (DER)31%78%103%32%91%

Riwayat Pembagian Dividen Saham BYAN

Saham BYAN sendiri selalu membagikan dividennya secara rutin sejak tahun 2018 dan tidak pernah absen meski pandemi terjadi di tahun 2020.

DividenDividenJenisImbal Hasil
09/05/20230,024Final
20/12/2022468,24Interim6,39%
30/05/20224363,2Tahunan8,02%
31/05/20211286,28Tahunan84,62%
04/09/2020295,08Tahunan23,33%
28/06/20191270,53Tahunan65,16%
08/06/2018634,05Tahunan55,74%
26/06/2012200Tahunan17,54%
27/06/201180Tahunan3,49%

Dilansir dari Kontan, saham BYAN akan menebar dividennya ke para pemegang saham, hal ini sesuai dengan hasil rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 27 Juni 2024 lalu.

Menurut Jenny Quantero, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BYAN, perseroan akan membagikan dividen sebesar US$ 800 juta, dengan US$ 500 juta atau setara US$ 0,015 per saham telah dibayarkan dan diterima oleh pemegang saham sebagai dividen tunai interim pada tanggal 5 Januari 2024.

Artinya, rasio pembayaran dividen Bayan secara total mencapai 64,59% dari laba tahun 2023 yang mencapai US$ 1,24 miliar.

Emiten tambang batubara ini masih akan menebar dividen total US$ 300 juta. Besaran dividen ini setara dengan US$ 0,009 per saham. Jika dihitung dengan kurs Jisdor pada Senin (1/7), dividen per saham BYAN sebesar Rp 147,19 per saham.

Dengan harga saham BYAN yang ada di Rp 16.300 per saham pada penutupan perdagangan kemarin, yield dividen Bayan Resources sebesar 0,9%.

Prospek Bisnis BYAN Semakin Baik, Apakah Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?

Dilansir dari Sahamology.com, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah mempersiapkan langkah-langkah diversifikasi bisnis. Direktur BYAN, Alexander Ery Wibowo, menyebutkan bahwa salah satu potensi bisnis yang akan diperluas adalah konversi batu bara menjadi produk petrokimia. Hal ini sejalan dengan upaya untuk beradaptasi dengan perubahan tren industri yang semakin mengedepankan energi ramah lingkungan.

Meskipun permintaan global produk batu bara masih tinggi, perusahaan ini melihat potensi dalam industri petrokimia sebagai peluang bisnis di masa depan. Selain itu, BYAN tidak hanya terfokus pada kegiatan pertambangan, tetapi juga mempertimbangkan sisi logistik dalam lini bisnisnya. Dengan demikian, perusahaan ini memiliki keyakinan bahwa mereka dapat bertahan dan beradaptasi dengan perubahan tren dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Selain itu, dalam konteks transisi energi menuju mobilitas hijau, mobil listrik menjadi fokus penting. Namun, pengisian daya baterai mobil listrik masih memerlukan sumber listrik berkapasitas besar. Yang saat ini banyak dihasilkan dari pembakaran batu bara. Meskipun tantangan ini ada, BYAN berpendapat bahwa perusahaan batu bara masih dapat berkontribusi positif dalam fase transisi ini.

Sebagai strategi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut, BYAN dapat meningkatkan kualitas batu bara dengan sulfur rendah untuk menjadikannya lebih ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga dapat menjajaki konversi batu bara menjadi produk petrokimia seperti methanol dan ethanol. Dengan langkah-langkah ini, BYAN berusaha untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam industri energi yang terus berkembang.

Meskipun tantangan transisi energi tidak dapat diabaikan, perusahaan batu bara memiliki peluang untuk melakukan perubahan yang diperlukan sambil tetap menjalankan bisnis yang menguntungkan. Dalam jangka pendek, batu bara tetap menjadi sumber listrik utama di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Namun, dengan adanya upaya konversi dan diversifikasi, perusahaan-perusahaan batu bara dapat tetap berkontribusi dalam perubahan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya XTRA Trade Limit. Anda dapat menikmati XTRA buying power hingga 6x lipat untuk maksimalkan potensi profit.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait