
Ajaib.co.id – PT Arwana Citramulia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri keramik. Perusahaan dengan kode saham ARNA ini mulai beroperasi secara komersial di tahun 1995 dengan produksi dan pemasaran keramik melalui beberapa anak perusahaan meliputi PT Primagraha Keramindo, PT Arwana Nuansakeramik, PT Sinar Karya Duta Abadi, dan PT Arwana Anugerah.
Hasil produksi keramik tersebut dipasarkan dengan merek seperti UNO, UNO DIGI, dan Arwana Ceramic Tiles. Fasilitas manufaktur keramik ARNA berada di beberapa wilayah Indonesia meliputi Tangerang, Serang, Gresik, dan Ogan Ilir. Mayoritas pemegang saham ARNA dimiliki oleh Tandean Rustandy yang berjumlah 37,76 persen kepemilikan.
Saham ARNA sendiri mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa sejak tahun 2001 dengan harga penawaran sebesar Rp120 per lembar saham. Saat ini harga saham ARNA tengah melemah di Rp735 per lembar saham, pada penutupan perdagangan 1 April 2021 lalu. Walaupun melemah, pergerakan harga saham ARNA tentu cukup baik karena berada jauh di atas harga penawaran.
Lalu, apakah saham ARNA layak untuk dikoleksi dengan pergerakan saham tersebut? Nah, untuk mengetahuinya, ketahui dulu kondisi fundamental perusahaan dan rencana bisnis seperti apa yang akan diambil melalui bedah kinerja saham ARNA berikut ini.
Pendapatan Meningkat di Tahun 2020, ARNA Catatkan Raihan Laba Bersih yang Naik 49 Persen
Terlepas dari masa pandemi Covid-19 yang menekan hampir semua lini bisnis, ARNA justru mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020 yang dipublikasikan oleh Harian Bisnis Indonesia, ARNA mencatatkan penjualan sebesar Rp2,21 triliun yang meningkat 2,78 persen YOY dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,15 triliun.
Sementara beban pokok penjualan menurun menjadi Rp1,51 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun. Dengan begitu, laba bersih yang diraih perseroan naik hingga 49,86 persen sebesar Rp323,01 miliar dari yang sebelumnya Rp215,53 miliar.
Di samping itu, kinerja positif ini dimanfaatkan oleh ARNA untuk kebut ekspansi karena kas neto yang digunakan dalam aktivitas investasi masih terus meningkat menjadi Rp83,87 miliar di tahun 2020.
Kinerja Keuangan Saham ARNA
Berikut data ikhtisar keuangan ARNA yang bisa dilihat berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam triliun rupiah):
Komponen Laba | 2021 | 2022 | 2023 | Q3 2024 |
Pendapatan | 2.55 triliun | 2.58 triliun | 2.44 triliun | 1.92 triliun |
Laba Kotor | 917.04 miliar | 1.05 triliun | 903.61 miliar | 659.96 miliar |
Laba Bersih | 470.90 miliar | 576.21 miliar | 445.29 miliar | 315.83 miliar |
Total Aset | 2.24 triliun | 2.57 triliun | 2.62 triliun | 2.48 triliun |
Total Liabilitas | 670.35 miliar | 745.69 miliar | 765.45 miliar | 705.25 miliar |
Total Ekuitas | 1.57 triliun | 1.83 triliun | 1.85 triliun | 1.78 triliun |
Dari data di atas terlihat bahwa saham ARNA berhasil membukukan laba bersih pada Quarter 3 2024 sebesar Rp315,8 miliar. Menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp352,7 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 43,26 per lembar.
Di samping itu, dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis ARNA memang sedang dalam kondisi baik khususnya di Q3 2024. Adapun data berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku dalam 4 tahun terakhir adalah seperti berikut ini:
Rasio | Q3 2021 | Q3 2022 | Q3 2023 | Q3 2024 |
Return on Equity (RoE) | 7,36% | 7,27% | 5,30% | 5,79% |
Return on Assets (RoA) | 5,1% | 5,55% | 3,84% | 4,3% |
Gross Profit Margin (GPM) | 35,91% | 41,04% | 37,62% | 34,36% |
Operating Profit Margin (OPM) | 23,56% | 29,76% | 24,53% | 21,28% |
Net Profit Margin (NPM) | 18,43% | 22,88% | 19,15% | 16,43% |
Current Ratio (CR) | 210,81% | 259,54% | 223,25% | 223,54% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 52% | 39% | 45% | 40% |
Riwayat Pembagian Dividen Saham ARNA
Tahun | Dividen | Imbal Hasil |
2024 | 43,00 | 6,01% |
2023 | 55,00 | 5,53% |
2022 | 45,00 | 4,97% |
2021 | 30,00 | 3,95% |
2020 | 22,00 | 5,14% |
2019 | 16,00 | 3,32% |
2018 | 12,00 | 3,55% |
Emiten ARNA kembali membagikan dividen sahamnya di 2024 lalu. Dilansir dari Kontan, ARNA membagikan dividen total Rp315,68 miliar dari laba tahun 2023. Setiap satu saham akan mendapatkan dividen Rp43. Rasio pembayaran dividen ARNA sebesar 70,89% dari laba tahun lalu yang mencapai Rp 445,29 miliar.
Aturan Baru Jadi Angin Segar Emiten ARNA
Dilansir dari IDXChannel, sejumlah saham emiten produsen keramik menguat pada perdagangan Kamis (17/10/2024) usai pemerintah Indonesia resmi menerbitkan aturan soal pengenaan bea masuk anti dumping terhadap impor ubin keramik dari China.
Menurut Head of Investment Research Stockbit Vivi Handoyo Lie, dalam analisis pada Kamis (17/10/2024), Saham ARNA memiliki prospek menarik berkat kebijakan bea masuk anti-dumping (BMAD) dan posisi perusahaan yang unggul dibandingkan para pesaingnya.
Dengan estimasi pertumbuhan laba bersih 9 persen secara tahunan (YoY) pada semester II-2024 dan 20 persen YoY pada tahun fiskal 2025 (FY25), ARNA diharapkan bangkit (turnaround) dari titik terendahnya di semester I-2024. Vivi menilai, keberhasilan produk ‘UNO Rectified’ dan regulasi SNI turut menjadi katalis pemulihan kinerja.
Valuasi price-to earnings (PE) untuk proyeksi 2025 berada di level 10 kali dengan dividend yield 6 persen. Dengan asumsi ARNA kembali ke rata–rata PE 5 tahun di level 13,3 kali, hal tersebut memberikan potensi kenaikan harga saham hingga Rp950 per lembar atau sekitar 32 persen.
Risiko penurunan datang dari kemungkinan berakhirnya insentif harga gas industri. Sementara, ARNA diuntungkan dari program 3 juta rumah per tahun di era pemerintahan baru.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani resmi mengenakan bea masuk anti dumping terhadap impor produk ubin keramik dari China.
Demikian tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2024 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Produk Ubin Keramik dari Republik Rakyat Tiongkok. Aturan ini diteken oleh Menkeu pada 9 Oktober 2024 dan diundangkan pada 14 Oktober 2024.
Diungkapkan Sri Mulyani, berdasarkan hasil penyelidikan Komite Anti Dumping Indonesia, terbukti terjadi dumping atas impor produk ubin keramik yang berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal itu akhirnya menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri serta ditemukan pula hubungan kausal antara dumping dan kerugian yang dialami industri dalam negeri.
Pada Pasal I di aturan ini disebutkan, dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan Bea Masuk Anti Dumping merupakan pungutan negara yang dikenakan terhadap barang dumping yang menyebabkan kerugian.
Bea masuk antidumping ini dikenakan terhadap impor produk ubin keramik yang termasuk dalam pos tarif 6907.21.24, 6907.21.91, 6907.21.92, 6907.21.93, 6907.21.94, 6907.22.91, 6907.22.92, 6907.22.93, 6907.22.94, 6907.40.91, dan 6907.40.92, yang berasal dari China.
Melalui beleid ini, Sri Mulyani menuturkan, pengenaan bea masuk anti dumping ini merupakan tambahan dari bea masuk umum (most favoured nation) atau bea masuk preferensi berdasarkan perjanjian atau kesekapatan internasional yang telah dikenakan.
Kemudian, dalam hal ketentuan dalam perjanjian atau kesepakatan internasional tidak terpenuhi, pengenaan bea masuk antidumping atas importasi dari negara yang termasuk dalam perjanjian atau kesepakatan internasional merupakan tambahan dari bea masuk umum (most favoured nation).
Pada Pasal 6 dan 7 PMK No. 70 Tahun 2024 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Produk Ubin Keramik dari Republik Rakyat Tiongkok menjelaskan bahwa Peraturan Menteri ini akan berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini. Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diundangkan.
Selanjutnya, masih dalam beleid yang sama juga disebutkan, terdapat setidaknya terdapat 31 perusahaan dan satu perusahaan lainnya yang diwajibkan membayar bea masuk anti dumping untuk impor produk keramik asal China ini dengan tarif yang berbeda-beda.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.