Ajaib.co.id – PT Kirana Megatara Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di industri karet. Perusahaan berkode saham KMTR ini didirikan pada 1964 yang memiliki kegiatan utama pengolahan karet, baik secara langsung atau melalui anak perusahaan.
Produsen karet remah yang diproduksi memiliki spesifikasi teknis seperti Standard Indonesian Rubber atau SIR, SIR 10, SIR 20, serta SIR 20 VK.
KMTR memiliki anak perusahaan yang meliputi PT Nusira, PT Karini Utama dan PT Djambi Waras, dan PT Kirana Triputra Persada dengan kegiatan bisnis masih di seputar produksi dan penjualan karet serta perkebunan karet dan kelapa sawit.
Saham KMTR mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia masih terbilang baru yaitu di tahun 2017 dengan harga penawaran sebesar Rp458 per lembar saham.
Mayoritas pemegang saham KMTR didominasi oleh HSF S Pte Ltd dengan 62,50 persen kepemilikan. Pergerakan harga saham KMTR saat ini berada di bawah harga penawaran, namun tidak begitu besar. Di mana, pada perdagangan 1 April 2021 ditutup di harga Rp420 per lembar saham.
Lalu, apakah saham KMTR layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan dan rencana bisnis seperti apa yang tengah dilakukan? Simak, bedah kinerja saham KMTR berikut ini.
Kinerja Penjualan Turun, Namun Laba Bersih KMTR Melesat Tajam
Dampak pandemi Covid-19 cukup berpengaruh pada kinerja keuangan KMTR di tahun 2020 khususnya penjualan bersih yang menurun 9,1 persen menjadi Rp8,79 triliun dari sebelumnya Rp9,67 triliun di tahun 2019. Di mana, volume penjualan turun 7 persen secara YOY menjadi 450.000 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 485.233 ton.
Terlepas dari realisasi penjualan yang mengalami penurunan, namun emiten karet yang satu ini mampu meningkatkan laba hingga 1.112,5 persen menjadi Rp194,79 miliar di tahun 2020. Padahal, di tahun sebelumnya raihan laba bersih hanya sebesar Rp16,47 miliar.
Di mana, laba bersih per saham menjadi Rp23,71, sementara di tahun sebelumnya laba bersih per saham hanya sebesar Rp2,01.
KMTR sendiri memiliki pabrik karet remah di wilayah Medan dan Lampung yang mampu memproduksi 36.000 ton sampai 40.000 ton per tahun.
Dalam 3 Tahun Terakhir, Kinerja Bisnis KMTR Terus Menurun
Mengingat, saham KMTR yang baru tercatat di bursa sejak tahun 2017, maka kinerja keuangannya dapat dilihat dari tahun 2017. Di mana, kinerja bisnis KMTR kurang memuaskan dari realisasi penjualan dan raihan laba yang terus menurun di setiap tahunnya.
Berikut data ikhtisar keuangan yang dapat dilihat berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam triliun rupiah):
Berdasarkan data keuangan semenjak KMTR mencatatkan namanya di bursa saham, kinerja keuangannya dalam 3 tahun terakhir justru terus mengalami penurunan. Di tahun 2018 dan 2019, penjualan KMTR harus menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan raihan laba bersih yang dilakukan KMTR terus menurun, walaupun perseroan masih tetap mencatatkan laba.
Penjualan yang menurun dan mempengaruhi laba KMTR disebabkan oleh harga karet internasional melemah. Di tahun 2018, harga karet turun menjadi 1,32 USD per kg sehingga menyebabkan penjualan dan laba KMTR merosot.
Tidak bisa dipungkiri jika kinerja KMTR secara jangka panjang tidak konsisten karena sangat dipengaruhi oleh harga karet internasional.
Begitu juga dengan penjualan di tahun 2019 yang menurun. Akan tetapi, laba bersih yang diraih justru meningkat jika dibandingkan laba di tahun 2018. Jika dilihat berdasarkan dari rasio keuangan, kondisi bisnis KMTR di tahun 2019 kurang positif.
Adapun data ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 berdasarkan informasi finansial perseroan yang dapat dilihat seperti berikut:
Bagaimana Rencana Bisnis KMTR Sehingga Sehingga Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?
Memasuki tahun 2021, PT Kirana Megatara Tbk belum memastikan agenda bisnis tertentu untuk meningkatkan kinerja bisnis di tahun ini. Mengingat, masa pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda sehingga perkembangan bisnis belum menunjukkan kepastian yang jelas.
Walaupun distribusi vaksin Covid-19 mulai diselenggarakan, namun perseroan harus tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Di samping itu, harga karet menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh KMTR di tahun ini. Mengingat, harga karet dunia yang sangat fluktuatif sehingga jelas mempengaruhi perkembangan bisnis ke depannya untuk urusan penjualan maupun raihan laba. Sedangkan untuk volume produksi karet, KMTR masih belum menargetkan pencapaian di tahun 2021.
Hal ini seiring dengan penurunan penjualan di tahun lalu karena masa pandemi yang membuat pabrik ban harus menghentikan sementara operasionalnya sehingga permintaan karet juga menurun. Walaupun, KMTR sendiri sudah mulai mengoperasikan pabrik barunya yang dapat memproduksi kapasitas yang lebih banyak per tahunnya.
Sementara untuk anggaran modal belanja di tahun ini belum diinformasikan secara resmi oleh perseroan. Nominalnya bisa diperkirakan tidak jauh berbeda atau di bawah nominal tahun-tahun sebelumnya, mengingat kondisi bisnis yang belum menunjukkan peluang untuk meningkatkan kinerja keuangan meliputi pendapatan dan raihan laba di tahun 2021.
Di samping itu, tantangan di tahun 2021 bagi KMTR sendiri adalah masa pandemi yang masih berlangsung saat ini sehingga perseroan perlu membuat agenda bisnis sebagai strategi bertahan di tahun ini.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.