Analisis Saham, Saham

Bedah Saham BBNI yang Punya Prospek Cemerlang di 2024

Bedah Saham BBNI yang Punya Prospek Cemerlang di 2024

Ajaib.co.id – PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (kode saham BBNI ) memiliki sejarah cukup panjang di Indonesia. Bermula Bank Negara Indonesia didirikan pada 05 Juli 1946. Kala itu, perusahaan dijadikan sebagai Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang negara.

Pada 1955, Bank Negara Indonesia berubah peran menjadi bank pembangunan, lalu mendapatkan hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal, pada tahun yang sama, status bank menjadi bank umum.

Pada 1968, status bank menjadi persero dan berubah nama menjadi status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia. Kini bank yang kerap disebut BNI melebarkan sayap operasinya ke Singapura, Australia, Hongkong, Jepang, Inggris, hingga Kanada.

BNI melakukan penawaran umum perdana (initial public offering, IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 25 November 1996. Saham berkode BBNI ini dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 60,61% dan publik dengan porsi 39,39%.

Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Berdasarkan riwayat kinerja keuangan, berikut ini laporan keuangan perseroan periode 2020 hingga Q1 2024.

Komponen LabaQ1 20242023202220212020
Pendapatan Bunga9,39 triliun41,27 triliun41,32 triliun38,24 triliun37,15 triliun
Total Beban Bunga6,48 triliun20,19 triliun13,33 triliun11,77 triliun19,02 triliun
Laba Bersih5,32 triliun20,90 triliun18,31 triliun10,89 triliun3,28 triliun
Total Aset1066,71 triliun1086,66 triliun1029,83 triliun964,83 triliun891,33 triliun
Total Liabilitas917,01 triliun931,93 triliun889,63 triliun838,31 triliun781,14 triliun
Total Ekuitas149,70 triliun154,73 triliun140,19 triliun126,51 triliun110,19 triliun

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat laba bersih sebesar Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2024. Laba BBNI tersebut naik 2% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni senilai Rp 5,22 triliun.

Dikutip dari Kontan, kinerja keuangan perseroan pada 29 April, walau bottom line positif tetapi pendapatan bunga bersih perusahaan tercatat turun 9,77%  menjadi Rp 9,39 triliun pada kuartal I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 10,41 triliun.

Turunnya pendapatan bunga bersih BNI terjadi seiring naiknya beban bunga yang pada tiga bulan pertama tahun ini membengkak 47,53% menjadi Rp 6,48 triliun. Terutama didorong oleh naiknya cost of funds 92 basis point menjadi 2,79%  dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang berada di level 1,87%.

Dari sisi kualitas aset, Non–Performing Loan (Gross) tercatat turun menjadi 2% dari posisi peridoe sama di tahun sebelumnya yang berada di level 2,8%. Sedangkan, dari sisi fungsi intermediasi, kredit yang disalurkan tumbuh 9,6% yoy menjadi Rp 695,16 triliun, sejalan dengan guidance manajemen di level 9%–11%.

Adapun total aset BNI tercatat turun 1,84% menjadi RP 1.066 triliun hingga akhir Maret 2024, dengan ekuitas juga turun 3% menjadi Rp 149,70 triliun.  Di sisi lain, Net Interest Margin (NIM) turun ke level 4,0% dibanding kuartal I-2023 yang berada di level 4,7%, jauh di bawah guidance manajemen yang mengincar lebih dari 4,5%. 

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4,9% yoy menjadi Rp 780,23 triliun, didorong oleh peningkatan CASA sebesar 6% yoy  menjadi Rp 543,50 triliun dan deposito 2,4% sebesar Rp 236,72 triliun. Hal ini membuat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) naik ke level 89% dibanding tahun 2023 lalu yang berada di level 85,8%.

Lalu bagaimana angka rasio saham BBNI? Berikut ini angka rasio saham BBNI periode Q1 2022 hingga Q1 2024.

RasioQ1 2024Q1 2023Q1 2022Q1 2021
Return on Equity (RoE)3,67%3,71%3,15%2,07%
Return on Assets (RoA)0,5%0,52%0,43%0,28%
Gross Profit Margin (GPM)28,58%31,12%26,03%17,52%
Operating Profit Margin (OPM)28,58%31,12%26,03%17,52%
Net Profit Margin (NPM)23,65%24,98%20,9%13,8%
Current Ratio (CR)0%0%0%0%
Debt to Equity Ratio (DER)632%616%638%647%

Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Bagi pemilik saham BBNI pasti sering menerima dividen dari emiten. Emiten ini tidak pernah absen membagikan dividennya. Di tahun 2024 ini pun, saham BBNI membagikan dividennya kepada seluruh pemegang saham. Di mana, RUPS tahunan telah menyetujui pembagian dividen sebesar 50% atau senilai total Rp10,45 triliun. Nilai ini naik 42,76% dari total dividen tahun buku 2022 yang sebesar Rp7,32 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp280,49 per saham.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp6,27 triliun ke rekening Kas Umum Negara.  

Dilansir dari Kontan, BBNI akan menggunakan 50% laba sisanya atau senilai Rp10,45 triliun sebagai saldo laba ditahan. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 50% di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan BBNI yang positif dengan capaian laba bersih senilai Rp 20,9 triliun di 2023.

Tahun DividenDividenJenisImbal Hasil
2024280,49517Tahunan4,56
2023392,78011Tahunan4,13%
2022146,29688Tahunan1,81%
202144,022623Tahunan0,76%
2020206,24107Tahunan2,94%
2019201,28955Tahunan2,34%
2018255,55548Tahunan2,78%
2017212,80685Tahunan3,08%
2016122,53382Tahunan2,28%
2015144,54965Tahunan2,04%
2014145,71Tahunan2,93%
2013113,35Tahunan2,12%

Prospek Bisnis BBNI

Dilansir dari Kontan, saham BBNI dinilai solid untuk menghadapi tantangan dan risiko ekonomi ke depan dengan permodalannya yang kuat dan portofolio kredit yang sehat.

Kualitas kredit yang konsisten membaik terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) dan Loan at Risk (LaR) yang mencatatkan penurunan. Rasio NPL gross BBNI pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2,0%, dari posisi kuartal I-2023 yang tercatat 2,8%. Berikutnya, LaR turun ke level 13,3% dari tahun sebelumnya pada level 16,3%.

Perbaikan kualitas kredit yang konsisten ini juga disertai dengan rasio pencadangan yang sangat memadai dimana NPL Coverage ratio mencapai 330,2% dan LaR Coverage ratio 50,4% pada kuartal I-2024.  Dengan kondisi tersebut, maka berdampak pada rasio pembentukan biaya pembentukan pencadangan kerugian kredit atau cost of credit BNI yang efisien. 

Menurut CGS International Handy Noverdianus, manajemen menyampaikan aspirasi cost of credit pada 2024 yaitu di level kurang dari 1,4% dapat dicapai melihat tren konsistensi perbaikan kualitas aset BNI akan berkelanjutan hingga akhir tahun.

Dilansir dari sumber yang sama, CGS-International juga memproyeksi NPL BBNI di 2024 setidaknya ada di angka 2,0% dengan pertumbuhan kredit sebesar 9,7% year on year. Angka proyeksi CGS-International tersebut sejalan dengan proyeksi manajemen BNI untuk pertumbuhan kredit 9%-11% tahun ini. 

CGS juga memproyeksikan cost of credit BBNI akan berada di angka 1,05%. Angka proyeksi cost of credit tersebut mengimplikasikan penurunan sebesar 28 basis poin (bps) dari realisasi 2023. Hal ini menunjukkan optimisme sekuritas asing tersebut terhadap kemampuan BBNI untuk menjaga portofolio kreditnya. 

CGS-International memproyeksi laba bersih BBNI di tahun 2024 mencapai Rp24,6 triliun atau tumbuh dobel digit sebesar 17,5% YoY dibandingkan tahun 2023. 

Beberapa faktor lain yang diperkirakan menjadi pendorong kenaikan laba bersih tersebut selain kualitas kredit yang terjaga adalah akselerasi ekspansi kredit hingga akhir tahun 2024 pada segmen berisiko rendah, serta peningkatan fee based income dari berbagai layanan transaksi nasabah untuk mendukung pencapaian profitabilitas.

Selain kualitas kredit yang menjadi fokus, kekuatan modal perbankan juga menjadi aspek lain yang diperhitungkan di tahun ini. Capital Adequacy Ratio (CAR) diperkirakan untuk tahun 2024 akan tetap di atas 20%. 

Jadi apakah kamu tertarik untuk bersiap membeli saham BBNI saat stock split? Pastikan untuk melakukan transaksi saham lewat aplikasi Ajaib.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya XTRA Trade Limit. Anda dapat menikmati XTRA buying power hingga 6x lipat untuk maksimalkan potensi profit.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait