

Ajaib.co.id – PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (kode saham BBNI ) memiliki sejarah cukup panjang di Indonesia. Bermula Bank Negara Indonesia didirikan pada 05 Juli 1946. Kala itu, perusahaan dijadikan sebagai Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang negara.
Pada 1955, Bank Negara Indonesia berubah peran menjadi bank pembangunan, lalu mendapatkan hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal, pada tahun yang sama, status bank menjadi bank umum.
Pada 1968, status bank menjadi persero dan berubah nama menjadi status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia. Kini bank yang kerap disebut BNI melebarkan sayap operasinya ke Singapura, Australia, Hongkong, Jepang, Inggris, hingga Kanada.
BNI melakukan penawaran umum perdana (initial public offering, IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 25 November 1996. Saham berkode BBNI ini dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 60,61% dan publik dengan porsi 39,39%.
Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir
Dikutip dari laman BNI, berikut ini laporan keuangan perseroan periode 2019 dan 2020.
Komponen Laba | 2019 | 2020 |
Pendapatan Bunga & Pendapatan Syariah | Rp58,53 triliun | Rp56,17 triliun |
Beban Bunga & P. Syariah | -Rp19 triliun | -Rp21,9 triliun |
Pendapatan Bersih Bunga & Pendapatan Syariah | Rp36,6 triliun | Rp37,15 triliun |
CKPN | Rp8,84 triliun | Rp22,59 triliun |
Laba Bersih | Rp15,38 triliun | Rp3,28 triliun |
Laba bersih BNI sepanjang 2020 turun drastis bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut karena dampak pandemi covid-19 yang membuat kegiatan ekonomi lesu.
Namun bank masih mampu menyalurkan kredit dan menyebabkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengalami kenaikkan. Pada level ini, keuangan perseroan dalam kondisi sehat.
Rasio | 2019 | 2020 |
ROA | 2,42% | 0,54% |
ROE | 14% | 2,86% |
NIM | 4,92% | 4,5% |
LDR | 91,54% | 87,28% |
BOPO | 73,16% | 93,31% |
CAR | 19,73% | 16,78% |
NPL Gross | 2,27% | 4,25% |
NPL Net | 1,25% | 0,95% |
Karena perseroan mengalami penurunan laba, maka ROA dan ROE pun menurun. Rasio penyaluran kredit (loan to deposit, LDR) juga berkurang. Meski demikian BOPO dan NPL gross melonjak.
Riwayat Kinerja BBNI
Untuk lebih jelas mengenai riwayat kinerja BBNI selama lima tahun terakhir, cek data di bawah ini:
Komponen | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 |
Pendapatan Bunga & Syariah | Rp43,7 triliun | Rp48,1 triliun | Rp54,1 triliun | Rp58,5 triliun |
Beban Bunga & Syariah | -Rp13,7 triliun | -Rp16,2 triliun | -Rp18,6 triliun | -Rp19 triliun |
Laba Bersih | Rp11,4 triliun | Rp13,7 triliun | Rp15 triliun | Rp15,3 triliun |
Dana Pihak Ketiga | Rp415 triliun | Rp492,7 triliun | Rp552 triliun | Rp582,5 triliun |
Kredit | Rp372,7 triliun | Rp417,7 triliun | Rp484,3 triliun | Rp524 triliun |
Total Aset | Rp603 triliun | Rp709 triliun | Rp808,5 triliun | Rp845,6 triliun |
Kinerja BBNI lima tahun dalam kondisi baik. Hanya saja pada 2020, perseroan mengalami penurunan laba bersih. Namun perseroan masih mampu menyalurkan kredit dan masih dipercaya oleh nasabah melalui giro, tabungan, dan deposito (Dana Pihak Ketiga).
Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham
Bagi pemilik saham BBNI pasti sering menerima dividen dari emiten. Terakhir, emiten membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2019 sebesar Rp206,24 per lembar. Dividen tahun buku 2017 adalah dividen tertinggi yang pernah diberikan emiten kepada pemegang saham.
Tahun | Dividen per Saham |
2015 | Rp122,5 |
2016 | Rp212,8 |
2017 | Rp255,5 |
2018 | Rp201,28 |
2019 | Rp206,24 |
Prospek Bisnis BBNI
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar yakin bahwa kinerja BBNI akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya, CNBCIndonesia.com (29/01/2021). Pasalnya, perseroan telah melakukan program transformasi BNI RACE (Risk Culture, Agile, Collaboration, and Execution Oriented).
Tahun ini, perseroan akan fokus untuk mengoptimalkan kinerja anak perusahaan. Salah satunya mendirikan kantor BNI Sekuritas di Singapura. Tujuan pendirian tersebut adalah memenuhi kebutuhan nasabah korporasi BNI yang mengumpulkan dana melalui pasar modal, terutama bagi target investor mancanegara.
Perseroan juga tengah mengembangkan layanan digital, CNBCIndonesia.com (14/01/2021). Mulai dari mengembangkan solusi digital API services, menciptakan pengalaman nasabah lebih baik melalui peningkatan UI/UX, meningkatkan kerjasama strategis untuk memperluas jangkauan, layanan, serta pemasaran produk BNI ke channel pihak ketiga, dan meningkatkan kapabilitas SDM dalam bisnis digital.
Selain itu, BNI akan meningkatkan pada bisnis wealth management. Menurut Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, bisnis wealth management mengalami peningkatan signifikan, baik dari jumlah nasabah hingga dana kelolaan, sepanjang 2020. Sehingga pihaknya akan memberikan edukasi sekaligus penawaran investasi yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah.
Kesimpulan
2021 adalah tahun BNI untuk mendorong kinerjanya agar lebih baik. Berbagai peluang bisnis akan dijajaki oleh perseroan. Sehingga hal itu akan memengaruhi performa saham BBNI.
Menurut data dari Ajaib, saham BBNI memiliki PER 12,45 kali dan PBV 1,01 kali. Valuasi saham lebih murah jika dibandingkan dengan BBRI, yakni PER 31,67 kali dan PBV 2,99 kali.
Namun sebelum membeli saham, pertimbangkan tentang kinerja keuangan perseroan dalam kondisi sehat, selalu membukukan laba bersih, sering membagikan dividen, dan industri serta perusahaan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Disclaimer
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.