Ajaib.co.id – Candlestick merupakan jenis grafik yang digunakan dalam dunia perdagangan saham. Jika kamu baru terjun ke dunia trading, maka harus mengetahui macam-macam pola candlestick.
Sesuai dengan namanya, candlestick memiliki garis dan balok yang mirip dengan batang lilin. Candlestick sendiri menampilkan harga pembukaan, harga paling tinggi, harga paling rendah hingga harga penutupan dari instrumen investasi yang diperdagangkan.
Candlestick pertama kali dipopulerkan di Jepang pada abad ke-17. Fungsinya adalah untuk melihat pergerakan harga beras. Pelopor dari candlestick adalah Munehisa Homma. Saat ini, pola candlestick digunakan sebagai acuan dalam trading.
Bagi orang awam, beragamnya pola candlestick yang ada tentu dapat menimbulkan kebingungan. Artikel kali ini akan membahas mengenai pola candlestick lengkap dan cara membacanya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai macam-macam grafik candlestick yang harus kamu ketahui:
-
Macam-macam Grafik Candlestick
- 1. Spinning Top
- 2. Marubozu
- 3. Doji
- 4. Hammer
- 5. Hanging Man
- 6. Inverted Hammer
- 7. Shooting Star
- 8. Bullish Engulfing
- 9. Bearish Engulfing
- 10. Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops
- 11. Candlestick Harami
- 12. Evening Star dan Morning Star
- 13. Three White Soldier dan Three Black Crows
- 14. Three Inside Up dan Three Inside Down
- Cara Membaca Macam-macam Pola Candlestick
- Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Macam-macam Grafik Candlestick
1. Spinning Top
Spinning Top merupakan pola candlestick yang memiliki upper shadow dan lower shadow dengan body kecil.
Hal tersebut menunjukkan adanya kelesuan di antara para pelaku pasar. Jika pola ini muncul saat uptrend, maka terdapat banyak pelaku pasar yang mengambil keuntungan dan sebaliknya.
Dari spinning top ini kamu bisa mendapatkan sinyal bullish atau bearish, tergantung dari harga open dan close pada candle. Spinning top ini juga memiliki akurasi yang rendah dan menengah untuk memprediksi pergerakan harga.
Ciri khas dari spinning top adalah memiliki dua shadow yang memanjang di bagian atas dan bawah dengan body yang kecil.
Pola ini juga mencerminkan adanya ketidakpastian antara buyer dan seller. Grafik ini biasanya dianggap netral, karena dalam periode tersebut sedang terjadi kebuntuan. Ketika spinning top muncul saat uptrend artinya lebih banyak seller daripada buyer, saat muncul di downtrend artinya lebih banyak buyer daripada seller.
Bila terbentuk pola spinning top terus menerus dalam satu trend tertentu, sebaiknya melakukan trading jangka pendek atau wait and see.
2. Marubozu
Marubozu memiliki arti si kepala botak. Sebab, pola candlestick ini tidak memiliki sumbu atau shadow. Sehingga terlihat seperti kepala tanpa rambut.
Pola ini berfungsi untuk memberikan sinyal kontinuitas dari para pelaku pasar yang membeli atau menjual saham. Bentuk candle ini terjadi bila ada body penuh tanpa shadow. Bentuk ini mengindikasikan pasar yang sangat confident. Biasanya, trend yang terjadi akan bersifat kontinuitas atau berlanjut.
Dalam pola ini, kamu bisa mendapatkan sinyal bullish atau bearish yang akan tergantung pada harga open dan close yang ada di candle, untuk akurasi yang cukup tinggi.
3. Doji
Tidak berbeda jauh dengan Spinning Top, namun pola candlestick yang satu ini lebih kompleks. Sebab, candle Doji hampir terlihat tidak memiliki body. Pola ini memiliki body yang sangat tipis bahkan hanya terlihat seperti garis, karena harga open dan closenya sama. Hal ini terjadi karena antara buyer dan seller tidak mampu memegang kendali.
Hal itu menandakan, bahwa adanya ketidakmampuan para pelaku pasar yang membeli atau menjual saat memegang kendali. Artinya, pola Doji menjelaskan pola harga dari komoditas atau saham yang mengalami konsolidasi. Para pelaku pasar diharapkan bisa wait and see, kemudian memantau candlestick pada hari berikutnya.
Secara umum Doji merupakan sinyal konsolidasi yang berguna untuk memberikan informasi kepastian arah pergerakan harga selanjutnya, diperlukan konfirmasi dari bar candlestick berikutnya setelah Doji. Akurasi pola satu ini berada di skala menengah dan akan semakin kuat apabila dikategorikan lagi ke fungsi masing-masing, dan menjadi empat jenis, yaitu: Long Legged Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji serta Four Price Doji.
4. Hammer
Pola candlestick ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan martil atau palu. Dengan shadow di bagian bawah yang panjang dan body yang kecil, pola Hammer Candle mengindikasikan ketika ada kondisi bullish reversal atau pembalikan harga dari turun jadi naik saat downtrend. Hammer sendiri memiliki body kecil dan sumbu panjang ke bawah.
Pola Hammer muncul pada pasar sedang downtrend dan merupakan bentuk candle pembalikan arah trend. Pola tersebut menunjukkan adanya sinyal bullish saat pasar bearish (harga turun menjadi naik).
Untuk mengidentifikasi hammer ini, kamu bisa memperhatikan lower shadow dan upper shadow-nya, karena untuk memenuhi kriteria pola ini shadow harus sangat-sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
5. Hanging Man
Hanging Man memiliki pola yang sekilas hampir sama dengan Hammer. Bentuk pola ini adalah body yang kecil dan sumbu yang memanjang ke bawah, menyerupai orang digantung dan terletak di bagian atas
Candle ini menunjukan sebuah pola pembalikan harga bullish menjadi bearish tetapi akurasinya rendah. Pola Hanging Man muncul saat sedang uptrend, namun kamu juga harus memahami akurasi pola yang satu ini. Jika kamu menemukan atau melihat pola Hanging Man, maka jangan langsung mengambil sikap.
Jika harga close ada candle berikutnya memang lebih rendah maka dapat dikonfirmasi jika ada kecenderungan bearish.
6. Inverted Hammer
Hampir mirip dengan hammer, namun pola ini lebih mirip dengan bentuk palu terbalik. Pola ini seringkali menunjukkan sinyal bullish, karena meski harganya telah jatuh, buyer masih berhasil menutup posisi mereka dekat dengan posisi open.
Meski begitu inverted hammer ini memiliki akurasi yang rendah karena sering kontradiktif. Di mana inverted hammer memiliki upper shadow lebih panjang dari bodynya yang secara intuitif menunjukkan tekanan penjualan, namun tetap memberikan sinyal harga yang akan naik.
7. Shooting Star
Pola candlestick ini memiliki bentuk seperti bintang jatuh dan sering menunjukkan haga dari naik menjadi turun. pola ini memiliki akurasi yang moderat dengan kecenderungan sinyal bearish. Shooting star memiliki Upper Shadow yang panjang, dengan Body berisi yang menghadap ke bawah.
Baca Juga: 5 Pola Candlestick yang Paling Menguntungkan dan Akurat
8. Bullish Engulfing
Pola candlestick ini bersifat Bull yang menelan para Bear. Bull artinya Buyer, dan Bear adalah Seller. Bullish Engulfing ini akan memberikan sinyal akan terjadinya Uptrend, ketika ada candle bearish yang diikuti oleh candle bullish yang lebih panjang. Akurasi dari pola ini berada di tingkat menengah.
9. Bearish Engulfing
Pola ini memiliki sifat yang sebaliknya dari bullish engulfing. Di mana, bearish engulfing mengkondisikan terjadinya downtrend. Yang harus diperhatikan dari pola ini adalah candle bearish yang memiliki body lebih besar akan mengikuti candle bullish yang lebih kecil.
10. Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops
Pola Tweezer Bottoms adalah satu candlestick Bearish yang kurang lebih sejajar dengan satu candlestick Bullish. Keduanya memiliki Lower Shadow panjang, tetapi dengan Upper Shadow kecil atau tidak ada sama sekali. Pola ini akan terlihat ketika adanya fenomena downtrend. Pola ini memiliki bentuk Hammer yang berdampingan.
Tweezer Bottom pun biasa diikuti oleh Doji, namun panjang Body pada kedua candle tak harus sama, tetapi nilai Low harus sama rendahnya.
Namun, bagian kiri dan kanannya adalah bearish dan bullish. Pola tersebut menjelaskan adanya pergerakan harga yang naik.
Sedangkan, Tweezer Tops, merupakan candle bullish bertemu dengan bearish dengan Upper Shadow memanjang di bagian atasnya, namun Shadow sangat pendek atau tidak ada.
Tweezer Top ditandai dengan dua buah candle dengan harga tertinggi atau upper yang sama. Sedangkan Tweezer Bottom terdiri dari dua buah candle dengan harga terendah sama.
11. Candlestick Harami
Dalam bahasa Jepang, Harami memiliki arti “kehamilan”. Di mana, pola ini terbentuk dari dua candle di sebelah kiri dengan body yang lebih besar dibanding bagian kanan. Candlestick bagian kanan yang lebih kecil menjelaskan, bahwa trend akan berubah. Semakin kecil candlestick di bagian kiri, maka semakin kuat juga perubahan trennya.
Candle yang lebih kecil mengindikasikan pergerakan harga yang telah mencapai titik puncak dan kemungkinan besar sudah tidak mampu lagi meneruskan trendnya. Semakin kecil candle kedua, maka semakin kuat sinyal reversal atau pembalikan terjadi. Akurasi dari sinyal ini berada di tingkat menengah dan tinggi.
12. Evening Star dan Morning Star
Pola ini memiliki Doji di antara dua candles dengan body panjang sebagai ciri khusus dari pola Evening Star atau Morning Star.
Untuk pola Morning Star, susunan yang muncul adalah bearish candle-Doji-Bullish Candle dan terjadi pada posisi grafik yang Downtrend. Pola Morning Star ini mengindikasikan waktunya reversal bullish. Sedangkan pola Evening Star terjadi di posisi grafik Uptrend, dan memberi sinyal Reversal Bearish. Formasinya adalah Bullish Candle-Doji-Bearish Candle.
13. Three White Soldier dan Three Black Crows
Pola ini digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan arah trend terkini. Pola Three White Soldiers terbentuk dari tiga candle bullish panjang yang mengikuti downtrend.
Perlu diperhatikan bahwa candlestick kedua harus memiliki ekor yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Pola candlestick Three Black Crows adalah kebalikan dari Three White Soldiers. Di mana, pola Three Black Crows terbentuk ketika tiga candle Bearish mengikuti Uptrend yang kuat, dan mengindikasikan bahwa akan segera terjadi Reversal.
14. Three Inside Up dan Three Inside Down
Pola ini menunjukkan Trend Reversal. Polanya adalah Bearish-Bullish-Bullish atau Bullish-Bearish-Bearish. Di mana, Three Inside Up terjadi setelah downtrend dan merupakan sinyal untuk reversal uptrend. Candle pertama dalam pola ini adalah bearish candle dengan tubuh panjang.
Kemudian, diikuti oleh Bullish Candle yang melewati titik tengah dari candle bearish pertama. Di mana, candle ketiga harus melewati tinggi Candle Bearish pertama.
Pola candlestick Three Inside Down adalah kebalikan dari Three Inside Up, yaitu pola Three Inside Down adalah indikator untuk reversal downtrend.
Baca Juga: Seni Memahami & Cara Membaca Grafik Candlestick Bagi Calon Investor Saham
Cara Membaca Macam-macam Pola Candlestick
1. Berisi Empat Posisi Harga
Candlestick memiliki empat indikator, yaitu:
- Open: harga perdagangan yang dibuka hari ini.
- Low: harga paling rendah hari ini.
- High: harga paling tinggi hari ini.
- Closed: harga saat perdagangan telah ditutup kemarin.
Ukuran tubuh candlestick juga menjelaskan seberapa besar harga yang mengalami pergerakan selama candle tersebut berjalan.
2. Terdapat Warna Hijau dan Merah
Candlestick memiliki dua warna, yaitu hijau dan merah. Kedua warna tersebut menandakan adanya bullish dan bearish.
Saat candlestick berwarna hijau, maka harga open lebih tinggi dibanding closed. Sedangkan saat berwarna merah, harga open lebih rendah dibanding closed.
Jika candlestick berwarna hijau, maka pergerakannya akan ke atas. Begitu juga sebaliknya.
3. Sumbu di Candlestick
Candlestick memiliki sumbu atau yang biasa disebut dengan shadow. Sumbu tersebut berfungsi untuk memberikan informasi mengenai fluktuasi harga yang pergerakannya sesuai durasi candlestick.
Kamu juga harus memperhatikan perbandingan body dan sumbu. Saat nilai saham mengalami perubahan, maka sumbunya lebih panjang dibanding body.
Saat sumbu panjang mengarah ke bagian bawah, berarti para pelaku pasar menginginkan harga untuk turun. Namun, mereka tidak cukup kuat untuk mempertahankan harga tetap di posisi yang rendah.
Pada waktu yang sama, para pelaku pasar lainnya melakukan pembelian hingga membuat harganya naik. Fenomena tersebut dinamakan dengan bearish reversal.
Itulah penjelasan mengenai macam-macam grafik candlestick yang harus kamu pahami untuk melakukan analisis trading, saham hingga komoditas.
Baca Juga: Mengenal Trend Pergerakan Saham Bearish dan Bullish
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!