Dalam dunia trading, begitu beragam istilah yang akan dijumpai oleh seorang trader. Seperti contohnya adalah istilah-istilah candlestick. Pada artikel ini akan membahas morning star candle yang merupakan salah satu pola candlestick yang dapat memberikan potensi untuk mendapatkan keuntungan.
Sebelum mengenal pola tersebut, seorang trader sebaiknya sudah mengetahui secara umum. Jika kita melihat candlestick berwarna hijau artinya adalah harga suatu saham sedang mengalami bullish (kenaikan). Begitupun sebaliknya, apabila candlestick berwarna merah maka artinya harga suatu saham tersebut sedang mengalami bearish (penurunan).
Dalam satu badan candle terdapat beberapa komponen diantaranya adalah harga open, harga close, harga low dan harga high. Jika harga close berada dibawah harga open maka candle berwarna merah, artinya saham tersebut sedang turun (bearish). Begitu sebaliknya, jika harga close berada di atas harga open artinya saham tersebut sedang naik (bullish).
Pola morning star candle merupakan suatu pola candle yang terbentuk dalam akhir suatu fase downtrend, oleh karena itu seringkali pola morning star ini digemari oleh para trader, karena diyakini dapat membawa cuan karena harga berpotensi mengalami pembalikan arah.
Karakteristik Morning Star Candle
Morning star candle memiliki karakteristik yang terdiri dari 3 badan candle, yaitu:
- Candle yang pertama merupakan candlestick bearish yang pada umumnya berawarna merah, yang mana menandakan sebuah fase downtrend (bearish).
- Candle kedua merupakan candlestick yang biasanya memiliki panjang badan candle yang jauh lebih kecil, atau bahkan tidak memiliki badan candle sama sekali (pola doji). Dan dapat berwarna merah (bearish) ataupun berwarna hijau (bullish). Namun panjang badan candle sangat kecil yang mengindikasikan adanya keraguan oleh saham tersebut di pasar.
- Candle ketiga biasanya yang memberi sinyal konfirmasi dimana candlestick ketiga yang terbentuk biasanya lebih Panjang dibanding candlestick yang kedua meskipun tidak harus sepanjang candlestick yang pertama, namun candle tersebut harus berwarna hijau (bullish) dengan posisi harga close diatas harga open.
Berikut contoh pola morning star candle:
Juru Jitu Cuan Dengan Morning Star Candle
Untuk melakukan trading dengan morning star candle ini, pastikan bahwa pergerakan harga suatu saham memang sedang dalam fase downtrend atau fase penurunan berturut-turut suatu saham.
Lalu, sebelum melakukan entry untuk mengakumulasi saham tersebut, pastikan bahwa pola morning star candle ini telah terkonfirmasi dengan terbentuk sempurna.
Untuk mendapat konfirmasi, dapat juga dengan menarik trendline dari harga open pada candlestick pertama. Sehingga Ketika saham pada candlestick ketiga breakout pada level tersebut, hal itu merupakan sinyal konfirmasi yang cukup kuat untuk melakukan entry buy di saham tersebut.
Sinyal konfirmasi akan semakin kuat jika candlestick ketiga memiliki badan candle yang jauh lebih panjang dari candle yang pertama dan berwarna hijau, yang menandakan bahwa sinyal akumulasi sangat kuat dan berpotensi untuk harga saham tersebut akan berbalik naik.
Baca juga: Bentuk Candlestick Paling Menguntungkan dan Akurat
Mengenal Evening Star Candle
Pola evening star candle ini merupakan antonym dari morning star candle, dimana biasanya para trader akan menghindari suatu saham jika pola candle ini terbentuk.
Karakteristik dari evening star candle sendiri sebagai berikut:
1. Candle pertama biasanya menunjukan posisi saham tersebut dalam fase uptrend nya, dimana badan candle akan Panjang dan berwarna hijau.
2. Candle kedua akan terbentuk dengan badan candle yang lebih kecil bahkan dapat juga tidak memiliki badan candle sama sekali (pola doji). Dan dapat berwarna merah (bearish) ataupun hijau (bullish).
3. Candlestick yang ketiga yang merupakan candle konfirmasi biasanya akan memiliki badan candle yang lebih Panjang dari badan candle kedua namun posisi close berada dibawah dan melebihi setengah badan candlestick yang pertama.
Berikut contoh evening star candle:
Baca juga: Mengenal Trend Pergerakan Saham Bearish & Bullish
Perbedaan Morning Star dan Evening Star Candle
Perbedaan kedua pola candle tersebut sangat identik pada candle yang pertama. Dimana candle pertama yang terbentuk dalam pola morning star candle akan diawali dengan candle bearish yang menandakan saham tersebut sedang dalam fase penurunan nya (downtrend).
Sedangkan untuk evening star candle, candle pertama biasanya akan terbentuk dengan candle yang berwarna hijau atau menandakan bahwa saham tersebut berada dalam fase kenaikan (uptrend).
Morning star candle biasa dimanfaatkan para trader untuk melakukan entry buy, dan pola evening star candle akan dihindari oleh para trader bahkan seringkali menjadi acuan untuk melakukan sell saham tersebut.
Baca juga: Seni Memahami & Cara Baca Candlestick Bagi Calon Investor Saham
Tips Trading dengan Morning Star Candle
1. Tentukan Action Terbaik
Setelah mengenal morning star candle ini, dan mengenal evening star candle. Maka jika terjadi atau jika dalam prakteknya Anda menemui candle tersebut maka seharusnya sebelum mulai mengeksekusi action terbaik sebaiknya tentukan level-level harga saham terlebih dahulu.
Entry rules untuk action buy pada pola morning star candle atau untuk action sell pada evening star candle tidak memiliki aturan bakunya, dan level-level action pada pola reversal candle ini memang cukup fleksibel, bergantung dari gaya trading pada individu trader masing-masing.
Namun tips yang dapat diberikan untuk action nya adalah dengan mencermati batas resistance atau support yang di break pada candle ketiga.
Jika Panjang badan candle ketiga lebih besar dari posisi open atau close badan candle pertama, maka itu merupakan eksekusi terbaik untuk buy ataupun untuk sell.
2. Memiliki Trading Plan yang Baik
Posisi trading dalam suatu saham sebaiknya tidak boleh dibiarkan mengambang (floating) tanpa memiliki level target dan stop loss. Suatu harga saham bergerak sangat bebas bahkan seringkali diluar ekspektasi oleh seorang trader.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka sebaiknya seorang trader selalu memiliki trading plan dengan menetapkan target profit (TP) dan Batasan risiko (SL).
3. Gunakan Indikator Teknikal
Segala kemungkinan akan terjadi dalam pergerakan harga suatu saham. Oleh karena nya, sebaiknya seorang trader menggunakan bantuan indikator teknikal lain nya untuk memberi konfirmasi atau untuk memastikan akurasi sinyal yang terbentuk sehingga dapat terhindar dari suatu risiko sinyal palsu yang terjadi (false signal).
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.