Saham

4 Salah Kaprah Tentang Investasi Saham Yang Selama Didengar

Ada banyak salah kaprah tentang investasi saham yang kerap membuat orang enggan untuk berinvestasi pada instrumen ini. Mulai dari kesulitanya yang tinggi sampai dengan modal yang besar untuk mulai berinvestasi jadi gosip miring yang kerap tersebar. Hal inilah yang kemudian membuat jumlah investor saham di masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan.

Kabar hoax soal investasi saham ini salah satuya menjadi bukti akan rendahnya literasi pasar modal di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat jika tingkat literasi di Indonesia hanya berkisar 4,4% saja. Terbayang kan, betapa minimnya yang sadar pentingnya memulai investasi saham?

Rendahnya minat pada investasi saham ini kemudian diperburuk dengan banyaknya salah kaprah tentang investasi ini. Padahal nilai investasi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan berinvestasi di pasar uang. Hanya saja memang diakui jika risiko investasi saham relatif tinggi dibandingkan instrumen lain.

Namun bukan berarti hal ini jadi penghalang untuk membeli saham dan berinvestasi. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk meminimalisasi risikonya sembari tetap mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Misalnya saja dengan menyasar emiten dengan harga saham terjangkau namun kinerha yang stabil.

Apapun itu, tidak seharusnya kabar burung yang kamu dengar menghalangi langkah berinvestasi saham sebelum membuktikan kebenarannya.

Salah Kaprah Tentang Investasi Saham yang Harus Dienyahkan

Orang yang baru berinvestasi biasanya membuat asumsi tentang saham berdasarkan desas-desus atau sekadar nasihat yang diturunkan dari orang tua. Banyak dari kesalahpahaman ini mungkin juga muncul dari cerita-cerita “menakutkan” dari seorang teman atau kerabat.

Dari selentingan biasa atau bahan pembicaraan, kebanyakan dari teman atau keluarga menganggap memilih saham adalah hal yang perlu dihindari dalam hidup. Kurangnya pengertian jadi keraguan sebelum belajar maupun terjun ke dunia investasi.

Jangan sampai kamu termakan kabar yang belum tentu benar ini tanpa melakukan verifikasi dahulu. Sebagai generasi muda yang cerdas, tentunya kamu sebaiknya mencari banyak sumber terpercaya sebelum memberikan opini. Bahkan lebih baik lagi jika kamu membuktikan sendiri bear atau tidaknya kabar soal investasi saham ini.

Pada dasarnya, gosip miring soal saham selama ini hanya merupakan salah kaprah tentang investasi saham. Semua isu tersebut hanyalah kabar tak berdasar. Dengan semakin mudahnya informasi saat ini maka seharusnya kamu bisa menentukan sikap akan kabar tersebut.

Yuk lebih baik tahu tentang empat kesalahpahaman saham yang selama ini kita dengar dan lihat sejauh apa faktanya.

1. Khusus Orang-Orang Berduit/Kaya Saja

Salah kaprah (miskonsepsi) ini rasanya sudah jadi desas-desus jika membahas tentang membeli saham. Sering kita dengar jika pasar modal hanya bisa bisa dimasuki oleh orang-orang “kaya” saja. Dan uang ratusan ribu seperti tidak ada harganya.

Yang sebenarnya, pasar modal bisa dimasuki siapa saja dengan modal yang kecil. Kamu bisa menjadi pemodal dengan investasi awal Rp100.000. Salah satunya melalui program menabung saham yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kamu bisa menyisihkan uang seratus ribu per bulan sampai bisa membeli emiten dengan harga saham yang sesuai.

Bisa pula melakukan investasi saham melalui investasi reksadana. Kamu bisa membeli produk reksa dana saham berkinerja positif yang akan dikelola oleh manajer investasi. Bahkan lewat Ajaib, kamu bisa berinvestasi saham hanya dengan modal Rp10.000 saja.

Jadi, miskonsepsi ini sudah salah dari prespektifnya saja. Dengan perkembangan industri keuangan sekarang salah kaprah tentang investasi saham ini bisa dihempaskan begitu saja.

2. Bahaya!

Pernahkah kamu mendengar peringatan “bahaya” seiring membahas tentang saham dengan teman atau keluarga? Sejujurnya, bahaya yang dimaksud adalah peringatan jika kamu sama sekali tidak mengerti tentang saham. Apapun yang kamu lakukan akan terasa berbahaya apabila tidak dibekali dengan pengetahuan yang memadai.

Tidak mengerti dan langsung terjun ke dunia saham, tentu berbahaya. Baiknya, seorang yang akan terjun harus mempelajari dan cermat menganalisa situasi. Jika tidak pintar membaca situasi, maka kata bahaya ini bisa digunakan, karena kurangnya analisa dalam berinvestasi.

Kamu bisa menambah pengetahuan dengan membaca buku soal investasi saham, belajar soal saham dari internet atau ikut sekolah pasar modal yang diselenggarakan oleh BEI. Saat ini banyak sumber pengetahuan bisa diakses dengan mudah sehingga tak ada alasan untuk tidak berinvestasi saham.

3. Membuat Kaya atau Miskin Mendadak

Investasi saham adalah penanaman modal ke perusahaan yang dipilih. Seiring berjalannya waktu, ada masa di mana perusahaan berjaya dan merugi. Tapi perlu diingat, tidak ada yang namanya kaya atau miskin mendadak.

Uang investasimu kamu percayakan ke perusahaan yang telah kamu pilih. Jadi, poin utamanya adalah sabar dan percaya. Seperti menanam pohon, harus dirawat sampai berbuah manis (keuntungan) di akhir.

4. Sama dengan Judi

Ini mungkin mitos terbesar di dunia saham. Sayangnya, ini merupakan salah kaprah yang paling banyak dipercaya oleh calon investor. Pasar modal memang tidak dapat diprediksi dalam jangka pendek. Tetapi dalam jangka panjang pasar saham tidak sama dengan perjudian.

Malah dapat diukur secara keseluruhan. Tidak ada kebetulan atau keberuntungan dalam berinvestasi saham. Jadi, investasi yang dipilih juga harus melalui analisa dan riset terhadap perusahaan dan pasar.

Salah kaprah tentang investasi saham ini juga membuat banyak orang enggan bergabung dengan pasar modal karena mempertanyakan kehalalannya. Hal ini jelas menyesatkan. Faktanya bahkan kini tersedia saham syariah yang berada dalam pengawasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk masyarakat yang ingin berinvestasi yang halal.

Seluruh miskonsepsi di atas harus dihilangkan sebelum anda terjun ke dunia investasi. Karena dapat menghambat strategi dan kepercayaanmu dalam menanamkan modal ke satu perusahaan. Kepercayaan jadi salah satu aspek penting yang harus kamu miliki saat memasuki dunia investasi.

Dan tidak ada yang “instan”, semua investasi memiliki jangka waktunya tersendiri. Jadi, apa sekarang kamu sudah siap untuk melakukan investasi saham?


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait