Saham dengan market cap terbesar sering kali menjadi incaran para investor di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Investopedia, kapitalisasi pasar atau market cap adalah total nilai pasar dari semua saham yang beredar di perusahaan tersebut. Angka ini diperoleh dengan mengalikan harga saham saat ini dengan jumlah total saham yang beredar.
Market cap menjadi indikator penting dalam menilai seberapa besar dan stabil sebuah perusahaan di pasar modal. Bagi investor, market cap dapat digunakan untuk menilai berbagai metrik kinerja utama, seperti rasio harga terhadap pendapatan (P/E) dan rasio harga terhadap arus kas bebas (P/FCF).
Fungsi market cap juga digunakan untuk membantu mengategorikan saham berdasarkan kapitalisasi pasar. Di antaranya saham berkapitalisasi kecil (small-cap), menengah (mid-cap), hingga besar (large-cap).
Investor perlu memahami apa saja saham dengan market cap terbesar agar dapat mengevaluasi potensi pertumbuhan dan risiko yang terkait dengan investasi di saham tersebut. Berikut 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada penutupan pasar tanggal 31 Mei 2024.
- 1. BBCA (Bank Central Asia Tbk)
- 2. BREN (Barito Renewables Energy Tbk)
- 3. AMMN (Amman Mineral Internasional Tbk)
- 4. TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk)
- 5. BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk)
- 6. BYAN (Bayan Resources Tbk)
- 7. BMRI (Bank Mandiri Tbk)
- 8. TLKM (Telkom Indonesia Tbk)
- 9. ASII (Astra International Tbk)
- 10. DSSA (Dian Swastatika Sentosa Tbk)
- Baca Berita Menarik Lainnya di Website Ajaib!
1. BBCA (Bank Central Asia Tbk)
Bergerak di bidang perbankan, BBCA tercatat sebagai saham dengan market cap terbesar di Indonesia dengan total Rp1.129 triliun. BBCA yang melakukan IPO pada tanggal 31 Mei 2000, dikenal sebagai bank swasta terbesar di Indonesia dengan jaringan layanan yang luas dan inovasi dalam perbankan digital.
2. BREN (Barito Renewables Energy Tbk)
PT Barito Renewables Energy Tbk berfokus pada sektor energi terbarukan dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1.100 triliun. Perusahaan ini melantai di bursa sejak tanggal 12 April 2018 dan telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri energi hijau di Indonesia.
BREN mengembangkan berbagai proyek energi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon.
3. AMMN (Amman Mineral Internasional Tbk)
PT Amman Mineral Internasional Tbk beroperasi di sektor pertambangan tembaga dan emas, serta terkenal dengan proyek tambang Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat. AMMN mulai melantai di bursa pada tanggal 19 Desember 2017 dan saat ini memiliki jumlah market cap sebesar Rp876 triliun.
Dengan fokus pada operasi yang efisien dan praktik penambangan berkelanjutan, AMMN berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Ini membuat AMMN tetap relevan di industri global.
4. TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan produsen petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp794 triliun. TPIA yang melakukan IPO pada tanggal 25 Juli 1997 ini memproduksi berbagai produk petrokimia. Misalnya olefins, polyolefins, styrene monomer, dan butadiene yang digunakan sebagai bahan baku di berbagai industri manufaktur di pasar domestik dan internasional.
5. BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk)
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp651 triliun, BBRI adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang fokus pada segmen mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bank ini go public pada tanggal 10 November 2003.
BBRI dikenal dengan jaringan luas yang mencakup seluruh pelosok negeri dan memberikan akses ke layanan perbankan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani. Program kredit mikro BBRI telah membantu jutaan UMKM berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
6. BYAN (Bayan Resources Tbk)
BYAN bergerak di bidang pertambangan batu bara dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp599 triliun. Perusahaan ini terkenal dengan operasinya yang efisien dan produksi batu bara termal berkualitas tinggi. Mulai melantai di bursa tanggal 12 Agustus 2008, BYAN berkomitmen terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan manajemen yang handal.
7. BMRI (Bank Mandiri Tbk)
Bank Mandiri merupakan salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dengan market cap sebesar Rp545 triliun. BMRI melakukan IPO pada tanggal 14 Juli 2003 dan menawarkan berbagai layanan perbankan komersial dan korporat.
Dengan jaringan cabang yang luas dan transformasi digital yang progresif, BMRI mampu mengelola portofolio kredit yang besar dan beragam. Termasuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
8. TLKM (Telkom Indonesia Tbk)
PT Telkom Indonesia Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp287 triliun. TLKM go public pada tanggal 14 November 1995.
Telkom menyediakan berbagai layanan telekomunikasi, termasuk telepon tetap, seluler, dan internet broadband. Inovasi berkelanjutan dan perluasan jaringan membuat TLKM menjadi penyedia layanan telekomunikasi yang dominan dan menjadi pilihan utama bagi konsumen di Indonesia.
9. ASII (Astra International Tbk)
PT Astra International Tbk bergerak di berbagai sektor industri seperti otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, dan infrastruktur. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 174 triliun.
ASII melakukan IPO pada tanggal 4 April 1990. Diversifikasi bisnis yang kuat dan manajemen yang efektif menjadikan ASII salah satu konglomerat terbesar di Indonesia dengan merek-merek otomotif terkenal dan jaringan distribusi yang luas.
10. DSSA (Dian Swastatika Sentosa Tbk)
DSSA memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp163 triliun yang menjadikannya masuk daftar 10 saham dengan market cap terbesar di BEI 2024. Namun, belum lama ini BEI mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) untuk saham ini karena peningkatan harga saham yang signifikan.
DSSA berencana melakukan stock split dan akan meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 25 Juni 2024. Direksi DSSA menyatakan harga saham yang tinggi saat ini membuat pembelian per lot hanya terjangkau bagi sedikit investor, sehingga perdagangan menjadi tidak likuid.
Dalam investasi, memahami saham dengan market cap terbesar sangat penting untuk mengenali perusahaan-perusahaan dominan di pasar. Namun, investor harus menggunakan informasi ini dengan bijak dan tidak hanya terpaku pada angka kapitalisasi pasar saja.
Penting untuk tetap memperhatikan indikator keuangan lainnya, seperti arus kas dan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga keputusan investasi dapat dibuat dengan lebih komprehensif untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
Baca Berita Menarik Lainnya di Website Ajaib!
Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar investasi saham, reksa dana, obligasi, dan finansial secara umum dengan mengunjungi halaman blog Ajaib!
Jangan lupa untuk men-download aplikasi Ajaib untuk mulai trading di saham, investasi reksa dana dan obligasi. Download juga Ajaib Kripto untuk mulai investasi crypto online yang aman dan tepercaya.