Analisis Saham

Saham TLKM: Perseroan Fokus Mengembangkan Layanan Digital

Ajaib.co.id – Siapa yang tidak kenal perusahan TELKOM. Perusahaan ini menjadi perusahaan telekomunikasi milik BUMN nomor 1 di Indonesia. Apakah kamu tertarik untuk membeli saham TLKM dan menjadi bagian dari investor yang mengambil keuntungan dari perusahaan tersebut? Sebelum membelinya, yuk kita bedah terlebih dulu emiten saham BUMN satu ini.

Profil Singkat Emiten

PT Telkom Indonesia Tbk (saham TLKM) bergerak di bidang telekomunikasi dan informasi yang menyediakan jasa jaringan telekomunikasi di Indonesia. Cukup lama perusahaan tersebut berdiri, bahkan telah dirintis sejak era kolonial dan dikukuhkan sebagai perusahaan negara tahun 1961 dengan nama Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.

Pada 1 Mei 1991, badan hukum perusahaan bertransformasi menjadi perseroan dengan nama PT Telekomunikasi Indonesia atau disingkat Telkom. Pada 4 Desember 2020, perseroan resmi mengubah nama menjadi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Telkom resmi melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Pada tanggal 14 November 1995 dengan kode emiten perseroan adalah TLKM. 

Hingga artikel ini dibuat, sebanyak 52.09% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, sisanya 47.91% dimiliki oleh investor publik. TLKM memiliki 10 anak perusahaan yang dikontrol secara langsung (direct subsidiaries), yang bergerak mulai dari telekomunikasi, penyewaan menara, bisnis satelit, hingga penyedia konten digital.

Anak perusahaan yang terbesar adalah Telkomsel, yang menguasai hampir 60% pangsa pasar pelanggan industri seluler di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 171,1 juta pelanggan (2019). Belum lagi anak perusahaan lain yang melayani kebutuhan klien-klien korporasi seperti ICT services dan data centres. 

Intinya, lini layanan yang dimiliki TLKM membentang mulai dari consumer side hingga corporate side. Bagaimana dengan kinerja keuangannya?

Kinerja Keuangan TLKM

TLKM juga masuk sebagai saham grade A di bursa Indonesia, di mana dia juga masuk dalam daftar saham-saham LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid yang ada di bursa. TLKM juga digolongkan dalam saham lapis pertama (bluechip) yang sering menjadi andalan banyak manajer investasi.

Berikut ini kinerja keuangan TLKM dalam lima tahun terakhir (dalam miliar Rupiah).

KomponenQ3 20232022202120202019
Total Pendapatan37,76 triliun147,30 triliun143,21 triliun136,46 triliun135,56 triliun
Laba Kotor23,38 triliun92,64 triliun89,68 triliun96,46 triliun88,26 triliun
Laba Bersih6,74 triliun20,75 triliun24,76 triliun20,80 triliun18,66 triliun
Total Aset276,21 triliun275,19 triliun277,18 triliun246,94 triliun221,20 triliun
Total Liabilitas126,71 triliun125,93 triliun131,78 triliun144,41 triliun121,64 triliun
Total Ekuitas149,49 triliun149,26 triliun145,39 triliun102,52 triliun99,56 triliun

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp19,5 triliun pada kuartal III-2023. Angka ini naik 17,59% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,58 triliun.

Dilansir dari CNBC, naiknya laba bersih TLKM ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp 111,23 triliun per 30 September 2023 atau naik 2,17% dari sebelumnya sebesar Rp 108,87 triliun per 30 September 2022.

Adapun kontribusi pendapatan bersih TLKM yakni pendapatan dari telpon sebesar Rp 8,31 triliun, kemudian pendapatan interkoneksi sebesar Rp 6,62 triliun, pendapatan jaringan sebesar Rp 1,78 triliun.

Sementara untuk pendapatan dari bisnis data, internet, dan jasa teknologi informatika masih menjadi penopang utama pendapatan bersih TLKM yakni sebesar Rp 65,87 triliun. Adapun pendapatan dari Indihome meningkat 4,28% menjadi Rp 21,78 triliun dan terakhir dari pendapatan dari layanan lainnya sebesar Rp 2,16 triliun.

Riwayat Pembagian Dividen Saham TLKM

Saham TLKM termasuk salah satu emiten yang rajin membagikan dividennya. Berikut ini riwayat pembagian dividesn saham TLKM.

Tahun PembagianDividenJenis DividenImbal Hasil
2023167,5987Tahunan4,04%
2022149,9656Tahunan3,53%
202142,0025Bonus9,20%
2021126,0075Tahunan3,60%
202041,0321Bonus4,84%
2020113,0361Tahunan3,55%
201954,6075Bonus4,08%

Dilansir dari Bisnis.com, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menegaskan komitmen untuk tetap loyal menebar dividen tahun buku 2023 yang dibayar pada tahun depan kepada pemegang saham dengan rasio pembayaran 60%-80% dari laba bersih perseroan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan perseroan konsisten memberikan pedoman rasio dividen (dividend payout-ratio/DPR) antara 60-80 persen, karena ini adalah rasio yang sangat sehat untuk mempertahankan pertumbuhan.

Heri menambahkan, selain menjaga posisi laba, perseroan juga berupaya menjaga kas tetap sehat. Hal ini termasuk pengeluaran untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Telkom selalu menerapkan rasio capex sekitar 22% terhadap revenue. Rasio ini mencerminkan pertumbuhan revenue ditopang oleh capex yang efisien, sehingga perseroan mampu tumbuh secara berkelanjutan.

Prospek Bisnis TLKM

Dilansir dari Kontan, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan memacu layanan fix mobile convergence (FMC) melalui entitas usahanya yaitu PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel.  Telkomsel juga berhasil meluncurkan kembali atau relaunch layanan IndiHome Karaoke. Adapun layanan ini mengincar pelanggan televisi kabel atau IPTV milik Grup Telkom.  

Dilansir dari sumber yang sama, Vice President Home Broadband and FMC Consumer Marketing Telkomsel Dedi Suherman menjelaskan total pelanggan IndiHome mencapai 8,5 juta. Namun hanya 33% pelanggan IndiHome yang merupakan pelanggan IPTV. Artinya, sekitar 2,3 juta konsumen akan menjadi incaran Telkomsel untuk menggunakan layanan anyar ini. Dedi mengatakan bahwa untuk FMC tahun depan kami akan menawarkan produk yang lebih terjangkau ke masyarakat,

Dengan adanya produk baru tersebut, harapannya Telkom dapat menyasar ke segmen pasar baru. Ini merupakan salah satu strategi TLKM untuk mendorong penetrasi FMC.  Namun ia enggan untuk membeberkan tingkat penetrasi FMC. Dedi hanya memastikan tingkat penetrasi FMC masih sesuai dengan target. 

Per kuartal III-2023, Telkomsel memiliki pelanggan seluler sebanyak 158,3 juta dengan tambahan pengguna IndiHome sebesar 8,5 juta pelanggan.  Per September 2023, IndiHome telah mendapatkan 205.000 pelanggan baru. Angka itu dicapai hanya selama tiga bulan sejak penggabungan IndiHome ke Telkomsel pada 1 Juli 2023. Bahkan sejak kehadiran FMC, memproyeksikan pendapatan Telkomsel akan tumbuh mencapai belasan persen dengan margin EBITDA di angka 50% dan belanja modal di kisaran 15%-16%.

Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi menjelaskan pihaknya masih mempertahankan pandangan positif untuk kinerja TLKM ke depannya. “Dominasi TLKM di sektor telekomunikasi Indonesia akan membantu mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitasnya dalam jangka panjang,” jelas dia dalam riset, 2 November 2023 yang dilansir dari Kontan.

Sedangkan dilansir dari sumber yang sama, Samuel Sekuritas merekomendasikan beli TLKM dengan target harga di Rp 4.500. Hingga akhir perdagangan Jumat (26/01), harga saham TLKM hari ini parkir di level 3.980 per saham.

Lalu Bagaimana dengan Harga Saham TLKM? 

Dengan statusnya sebagai pangsa pasar, sepertinya agak sulit membandingkan TLKM dengan para pesaingnya, seperti XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT), yang secara ukuran berada di bawah TLKM.  Salah satu metode yang paling sederhana untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menggunakan relative valuation approach seperti price to earning (P/E) ratio dan price to book value (PBV) ratio.

Dengan harganya sekarang, P/E ratio TLKM 15,16x, begitu pula dengan PBV-nya, saat ini PBV TLKM ada di angka 3.02x, yang juga level yang sangat rendah dalam lima tahun terakhir. Dengan ROE sebesar 19,89%, maka valuasi TLKM menjadi sangat menarik.

Selain itu pembelian saham TLKM merupakan strategi dividend play yang sangat baik, mengingat TLKM tidak pernah absen dalam membagikan dividen selama 24 tahun ke belakang.

Fakta ini membuat berinvestasi di saham TLKM seperti memiliki cash flow yang terjamin keberadaannya. Capital gain yang didapat dari saham ini bisa dianggap sebagai bonus dari memiliki sahamnya.

Kesimpulan

TLKM adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu BUMN terbesar yang dimiliki pemerintah di mana semua lapisan masyarakat mengenalnya lewat produk telekomunikasinya.

Saham TLKM layak dikoleksi untuk dijadikan salah satu portofolio investasi. TLKM masih dilihat sebagai salah satu patokan sebuah saham yang bagus di bursa karena beberapa alasan. 

Pertama, secara bisnis Telkom unggul dalam jaringan sampai pelosok dan jumlah pelanggan terbesar, yang tidak tersaingi operator telekomunikasi lainnya.

Salah satu keunggulan TLKM dibandingkan perusahaan telekomunikasi lain adalah karena perusahaan BUMN tersebut mendapat dukungan investasi modal sangat kuat dari pemerintah, yang merupakan salah satu syarat penting dalam persaingan perusahaan telko yang padat modal.

Telkom saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain yaitu:

  1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
  2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity
  3. Digital Services: Enterprise, Consumer

Kedua, TLKM rajin membagi deviden kepada pemegang saham setiap tahun. Secara akumulatif dividend payout ratio (DPR) TLKM sebesar 63,86% per Q3 2023. Dalam 10 tahun terakhir, dividend payout saham TLKM meningkat dari 40% hingga pernah menyentuh 90,01% dari profit di tahun 2018 lalu.

Nah, TLKM merupakan perusahaan bagus karena konsisten membagi dividen untuk para pemegang sahamnya. Selain itu, tidak mungkin perusahaan yang kinerjanya buruk akan membagi dividen secara agresif bukan? Kalau kinerjanya buruk, pasti labanya akan ditahan dan tidak dibagi dalam bentuk dividen.

Sehingga, saham ini bisa kamu beli untuk mendapatkan keuntungan lebih. Karena kamu tidak hanya bisa mendapatkan profit dari harga saham yang terus meningkat, tapi setiap tahunnya kamu juga bisa mendapatkan dividen dari saham yang kamu miliki.

Ketiga, TLKM memiliki profit margin di atas pesaing operator lain dan mencatat penghasilan rata – rata per konsumen paling tinggi di antara operator Telco yang lain. Indikator ini menunjukkan bahwa Telkom punya kinerja superior dibandingkan pesaing.

Itulah beberapa hal mengenai saham TLKM yang perlu kamu ketahui. Sebelum membeli, kamu bisa cek terlebih dulu harga saham telkom pada hari saat kamu membelinya. Pada perdagangan Jumat, 26 Januari 2024, harga saham telkom berada di level 3.980.

Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi dan membeli saham TLKM, kamu bisa membelinya dengan mudah, kapan dan di mana saja melalui aplikasi AJAIB. Dengan Ajaib, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Jadi, tunggu apalagi? Yuk mulai investasimu di Ajaib sekarang!

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait