Analisis Saham

Membedah Saham INTP Sebagai Emiten di Sektor Industri Semen

Profil Singkat Emiten

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri semen. Perusahaan dengan kode saham INTP ini memiliki unit bidang usaha yang terdiri dari pabrikasi hingga penjualan semen dan beton siap pakai serta tambang agregat dan trass.

Di mana, pabrikan dan penjualan semen adalah fokus utama dari usaha INTP sampai saat ini. Adapun produk yang dihasilkan oleh INTP di antaranya seperti:

●       Semen Portland Komposit Tiga Roda.

●       Semen Portland Tiga Roda Jenis I, II, serta V.

●       Semen Sumur Minyak Tiga Roda.

●       Semen Putih Tiga Roda.

●       Semen Putih TR-30 Tiga Roda.

●       Semen Portland Pozzolan Rajawali.

●       Beton siap pakai, Agregat, dan Ducarem.

INTP sendiri berdiri sejak tahun 1985 yang berasal dari penggabungan sebanyak 6 perusahaan dengan 8 pabrik semen meliputi PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise, PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise, dan PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise.

Saat ini INTP memiliki 13 pabrik yang berada di beberapa wilayah Indonesia seperti Bogor, Cirebon, dan Kalimantan Selatan. Saham INTP pertama kali diperdagangkan di bursa saham melalui penawaran pasar perdana di tahun 1989. Dengan jumlah saham sebanyak 89.832.150 lembar saham yang memiliki nilai nominal mencapai Rp1.000 per lembar saham.

Kepemilikan saham INTP saat ini dipegang oleh Birchwood Omnia Limited, England sebesar 51 persen sebanyak 1.877.480.863 lembar saham dan 1.803.750.836 lembar saham sebesar 49 persen kepemilikan dipegang oleh publik. Di mana, kapitalisasi pasar saham INTP mencapai Rp48,87 triliun.

Kinerja Keuangan Mengacu Laporan Keuangan Terakhir

Melihat kinerja keuangan saham INTP di kuartal ketiga tahun 2020, masih tertekan dengan raihan laba sebesar Rp1,11 triliun yang turun 5,02 persen di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,17 triliun. Di mana, INTP mencatatkan laba bersih sebesar Rp646,7 miliar naik 20,7 persen YOY dan melesat secara QOQ 829,2 persen sehingga menghasilkan laba bersih selama 9 bulan pertama di tahun 2020 sebesar Rp1,1 triliun.

Pelonggaran PSBB menghasilkan peningkatan pada permintaan musiman di semester kedua yang membuat pendapatan INTP di sembilan bulan pertama tahun 2020 mencapai Rp10,1 triliun. Adapun kinerja keuangan INTP berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020:

Sementara untuk rasio keuangan dari saham INTP di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:

Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis INTP sedikit melemah di tahun 2020 karena masa pandemi. Di mana, ROA dan ROE yang cukup menurun dan menunjukkan kemampuan bisnis sedikit melemah dalam meraih keuntungan di sepanjang tahun 2020. Akan tetapi, hal tersebut tampak wajar karena efek masa pandemi yang berimbas ke semua bisnis.

Riwayat Kinerja Keuangan

Dalam 5 tahun terakhir khususnya rentang 2015-2019, INTP mengalami penurunan pendapatan selama 3 tahun berturut-turut yaitu 2015 sampai 2017. Lalu di tahun 2018 dan 2019, pendapatan kembali naik berturut-turut.

Sementara untuk laba harus turun selama 4 tahun berturut-turut hingga di tahun 2019 laba sempat naik sebesar 60 persen. Berikut data keuangan selama 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan INTP mengalami penurunan sebesar 4,11 persen per tahunnya, beban pokok yang menurun 0,47 persen per tahun, serta laba bersih yang turun 11,74 persen.

Riwayat Pembagian Dividen Pemegang Saham

Bagi investor yang mengincar emiten dengan pembagian dividen secara rutin, maka saham INTP adalah pilihan yang tepat. Perseroan rajin membagikan dividen setiap tahunnya dengan nilai yang bisa dilihat melalui data pembagian dividen dalam beberapa tahun terakhir berikut ini:

Pembagian dividen dari saham INTP ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan nilai yang naik turun seiring dengan laba yang diraih juga naik turun. Akan tetapi, dalam setahun terakhir di masa pandemi ini jumlah dividen yang dibagikan harus turun.

Prospek Bisnis INTP

Emiten saham INTP menargetkan pertumbuhan volume penjualan mencapai 4 persen di tahun 2021. Hal ini berdasarkan realisasi penjualan INTP di sepanjang 2020 mencapai 16,5 juta ton.

Di mana, kenaikan sebesar 4 persen mampu mengantarkan perseroan ke target volume penjualan menjadi 17,16 juta ton. Target pertumbuhan ini masih lebih baik dibandingkan kontraksi pada tahun 2020 sebesar 8 persen.

Dengan target yang masih berada di bawah realisasi penjualan tahun 2018 sebesar 18,1 juta ton. Menurut pihak INTP, target 4 persen ini dipasang berdasarkan optimisme dunia usaha yang akan kembali bangkit karena sudah didistribusikannya vaksin Covid-19.

Selain itu, adanya pembentukan Sovereign Wealth Fund yang dibentuk pemerintah adalah katalis positif bagi industri infrastruktur, salah satunya produsen semen. Di mana, pabrik serta terminal milik INTP dinyatakan siap memenuhi pertumbuhan permintaan

Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham

Kinerja saham INTP di bursa sedang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini bisa dilihat dari PER dan PBV dari saham INTP yang ada di level 32.26 kali dan 2.15 kali.

Bagi investor yang mengutamakan keuntungan jangka pendek, saat ini saham INTP masih belum menunjukan sisi positif. Namun untuk investasi jangka panjang, saham INTP layak untuk dipilih karena kinerja keuangan yang baik dan prospek bisnis yang menjanjikan di masa mendatang.

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait