Analisis Saham, Saham

Bedah Saham IPO BREN, Emiten Panas Bumi Terbesar Indonesia

PT Barito Renewables Energy Tbk (Saham BREN), saham energi

Pada kesempatan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyambut kehadiran emiten baru dari Sektor Infrastruktur, sebuah perusahaan holding. Emiten ini bernama PT Barito Renewables Energy Tbk (Saham BREN), yang merupakan bagian dari Grup Barito Pacific.

BREN dan juga Grup Perseroan saat ini telah mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang mencapai sebesar 886MW, yang juga mewakili sekitar 38% pangsa pasar di Indonesia.

Profil Singkat Emiten

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding. BREN memulai operasional bisnisnya yang berawal dari nama PT Barito Cahaya Nusantara dan didirikan berdasarkan akta tertanggal 5 Februari 2018.

Barito Renewables merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (Saham BRPT). Perusahaan ini akan menjadi perusahaan induk bagi semua Grup Barito di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), terutama panas bumi.

Sebagai perusahaan holding, Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.

Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, yakni wilayah kerja Kabupaten Garut–Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi–Kabupaten Bogor, serta Wayang Windu–Pengalengan–Kabupaten Bandung.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Perseroan terdiri atas PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (66,67%), Green Era Energy Pte. Ltd. (24,33%), Jupiter Tiger Holdings (4,50%), dan Prime Hill Fund (4,50%).

Detail Rencana IPO Saham BREN

Saham BREN melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 4.500.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp150 setiap lembar saham, atau sama dengan 3,35% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan kisaran harga penawarannya Rp670 – Rp780. 

Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya mencapai sebesar Rp3,5 triliun.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO saham BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (64,43%), Green Era Energy Pte. Ltd. (23,52%), Jupiter Tiger Holdings (4,35%), Prime Hill Fund (4,35%), dan masyarakat (3,35%)

Penjamin pelaksana emisi efek BREN adalah BNI Sekuritas dan OCBC Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Jadwal Penawaran Saham IPO BREN

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Masa Book Building): 18 – 25 September 2023
  • Tanggal Efektif : 27 September 2023
  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham BREN: 2 – 4 Oktober 2023
  • Tanggal Penjatahan :  4 Oktober 2023
  • Tanggal Distribusi Saham :  5 Oktober 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham : 6 Oktober 2023

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham BREN

Berdasarkan prospektus saham IPO BREN, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. (STAR) melalui pengambilan bagian atas saham baru yang akan diterbitkan oleh STAR.

Adapun seluruh dana yang telah masuk sebagai setoran modal dari Perseroan tersebut akan digunakan oleh STAR untuk:

  1. Membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank).
  2. Kemudian untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd. (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023.

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Kewajiban pembayaran kepada SEOG.

b. Kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan.

Sementara itu, dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa.

Kinerja Laporan Keuangan BREN

Prospektus saham IPO BREN menunjukan bahwa dalam kinerja 3 tahun terakhir, BREN berhasil mencatatkan kinerja yang terus bertumbuh positif, tercermin pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dengan raihan Laba Sebelum Pajak Penghasilan mencapai US$319,56 juta lebih tinggi 9,12% dari kinerja pada periode 31 Desember 2021 yang mencatatkan US$292,83 juta, dan angka ini juga tumbuh 20,91% dari 31 Desember 2020 sejumlah US$242,19 juta. 

Kenaikan tersebut berkat pertumbuhan pencapaian angka pendapatan Barito Renewables Energy, di mana pada 31 Desember 2022 berhasil mencatatkan US$569,78 juta, melesat naik 6,03% dari sebelumnya pada 31 Desember 2021 sejumlah US$537,36 juta. Ditambah lagi peningkatan 3,21% dari tahun 31 Desember 2022 yang kala itu hanya US$520,64 juta.

Peningkatan Pendapatan yang positif dan juga Laba Sebelum Pajak Penghasilan tercapai karena keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi bisnis, dan keuangan secara efektif dan efisien.

Rasio Keuangan BREN

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO BREN dalam 3 tahun terakhir:

Data di atas menunjukkan Barito Renewables memiliki kinerja fundamental yang sangat baik, tercermin pada rasio pertumbuhan mencatatkan kinerja positif pada tahun yang berakhir 31 Desember 2022, termasuk Pendapatan, dan EBITDA, Laba Bersih dan Margin Laba yang berhasil mencatatkan kinerja ekspansif dengan masing-masing tercatat 6,03%, dan 7,16%.

Hal ini didukung juga oleh Rasio Profitabilitas pada Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) yang berhasil mencatatkan double digit dengan kinerja masing-masing pada 30,29%, dan 39,67%, hal ini mengindikasikan bahwa BREN berhasil memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh laba secara maksimal.

Kebijakan Dividen Saham BREN

Prospektus saham IPO BREN menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham BREN mulai tahun buku  31 Desember 2023, manajemen Perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 60% dari laba bersih tahun berjalan.

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, mencermati Perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham. 

Prospek Bisnis BREN

Potensi panas bumi di Indonesia sudah sangat mendunia, mengingat posisi Indonesia berada di “Cincin Api Pasifik” dan aktivitas gunung berapi yang melimpah.

Pengembangan panas bumi telah berlangsung sejak tahun 1970-an, awalnya di bawah monopoli Pertamina, namun telah terbuka untuk partisipasi swasta sejak tahun 2003.

Dengan diperkenalkannya Kebijakan Energi Nasional 2014 dengan target 23% pembangkitan listrik dari energi terbarukan selambatnya tahun 2025, panas bumi telah menjadi penopang utama kebijakan energi pemerintah dan sejak itu telah mengalami akselerasi pertumbuhan kapasitas.

Dengan pertumbuhan kapasitas panas bumi Indonesia, diperkirakan akan dapat mengalahkan Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas panas bumi terpasang bersih terbesar pada tahun 2024. Pada tahun 2030, kapasitas terpasang bersih Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga mencapai ~6,7 GW, mewakili 35% dari kapasitas panas bumi global.

Kapasitas terpasang AS juga diperkirakan akan meningkat hingga mencapai ~3,9 GW pada tahun 2030, sementara kapasitas Turki diperkirakan akan meningkat sebesar ~100 MW hingga mencapai ~2,1 GW. Bersama-sama, Indonesia, AS, dan Turki akan tetap menjadi negara-negara dengan kapasitas panas bumi terpasang terbesar dan mewakili >65% dari kapasitas terpasang bersih pada tahun 2030. 

Pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan memiliki kapasitas panas bumi terbesar di dunia yang merupakan 35% dari estimasi kapasitas neto panas bumi global. Pertumbuhan ini didukung oleh potensi sumber daya panas bumi Indonesia yang signifikan, pertumbuhan permintaan pasar yang pesat, dan dukungan kebijakan sebagai bagian utama rencana masa depan pemerintah untuk meningkatkan energi terbarukan dalam bauran energi.

Prakiraan Permintaan Energi Indonesia

Permintaan energi Indonesia secara luas diperkirakan akan bertumbuh dengan kuat, akan tetapi terdapat tantangan dari tingkat pemulihan ekonomi dari Covid-19.

Wood Mackenzie memperkirakan permintaan energi pengguna akhir akan bertumbuh dengan laju tahunan 5% per tahun dari 293 TWh pada tahun 2023 menjadi 412 TWh pada tahun 2030. Laju pertumbuhan ini secara garis besar sejalan dengan proyeksi pemerintah dan PLN.

Pertumbuhan permintaan energi didorong oleh faktor fundamental yang kuat, termasuk pertumbuhan populasi, pertumbuhan PDB yang kuat, dan peningkatan intensitas konsumsi listrik sebagai akibat dari peningkatan industrialisasi.

Perbandingan dengan Negara-Negara Asia Tenggara

Dari segi laju pertumbuhan dan ukuran pasar yang ada saat ini, Indonesia lebih unggul dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Meskipun sudah merupakan pasar energi terbesar di wilayah ini, laju pertumbuhan pasar dan laju pertumbuhan PDB Indonesia berada di atas rata-rata regional.

Pasar energi Indonesia diprakirakan akan bertumbuh pada tingkat % per tahun hingga 2030, mengalahkan negara-negara ASEAN tetangganya, dengan pengecualian Kamboja, yang memulai pada titik awal yang jauh lebih rendah, dan Vietnam.

Potensi Panas Bumi Keseluruhan bagi Indonesia

Berdasarkan estimasi pemerintah Indonesia hingga tahun 2020, total estimasi potensi sumber daya panas bumi sebesar ~24 GW merupakan yang terbesar di dunia dan tersebar di seluruh provinsi. Menurut World Bank, potensi tersebut diperkirakan mewakili sekitar ~40% dari cadangan panas bumi dunia. Dari estimasi potensi tersebut, terdapat lebih dari ~14 GW cadangan ditemukan dan ~9 GW sumber daya.

Kementerian ESDM tidak memberikan definisi spesifik atas cadangan dan sumber daya dalam laporannya. Berdasarkan kosa kata yang digunakan di yurisdiksi lainnya, cadangan pada umumnya mengacu kepada bagian sumber daya panas bumi yang dapat dipulihkan secara ekonomis dan layak secara teknis.

Sumber daya panas bumi secara umum mengacu kepada reservoir panas dari panas bumi dalam bentuk, kualitas, dan kuantitas sedemikian rupa sehingga mengandung prospek yang wajar untuk mencapai ekstraksi ekonomis pada akhirnya.

Berikut ini disajikan estimasi potensi panas bumi pemerintah Indonesia berdasarkan provinsi per Desember 2020:

Dengan kapasitas beroperasi yang hanya mencapai ~2,4 GW per tahun 2022, terdapat potensi yang signifikan untuk eksplorasi lebih lanjut dan pertumbuhan organik.

Prakiraan Kapasitas Panas Bumi Indonesia (2020-2030)

Berdasarkan atribut menguntungkan dari pembangkitan tenaga panas bumi sebagai opsi pembangkitan rendah karbon yang andal serta potensi sumber daya panas bumi yang menguntungkan di Indonesia, total kapasitas panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkembang pesat dari ~2,6 GW pada tahun 2023 menjadi ~6,7 GW pada tahun 2030. Pertumbuhan ini mencerminkan laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar ~14,6% hingga tahun 2030.

Meskipun meningkat lebih dari dua kali lipat dari segi kapasitas, porsi tenaga panas bumi dalam bauran kapasitas keseluruhan hanya akan bertumbuh dari ~3,1% pada tahun 2023 menjadi ~5,6% pada tahun 2030. 

Kesimpulan

Mencermati data laporan keuangan pada prospektus saham IPO PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dalam 3 tahun terakhir, kinerja perusahaan memperlihatkan hasil yang positif bertumbuh, bersamaan dengan kapasitas operasional yang solid, BREN saat ini juga memiliki beberapa kontrak penjualan jangka panjang dengan periode hingga 40 tahun.

Dengan prospek kinerja bisnis Perseroan, serta keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan kinerjanya secara jangka panjang, dan juga punya potensi panas bumi terbesar di dunia, mengindikasikan saham IPO BREN ini menarik untuk dimasukan ke dalam watchlist teman-teman.

Sumber: Prospektus Perusahaan

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait