Saham

Mengenal Margin of Safety, Prinsip Penting Berinvestasi

Margin of Safety adalah Prinsip Investasi yang Penting Dipahami

Ajaib.co.id – Sebagai seorang investor, tentunya konsep margin of safety bukanlah sebuah istilah asing, karena margin of safety adalah konsep yang vital untuk dipahami, yakni perbedaan antara nilai intrinsik suatu saham dan harga pasarnya.

Walaupun sudah dikenal sejak zaman dulu, konsep investasi satu ini masih tetap tak lekang oleh waktu. Lantaran, hal ini hingga saat ini masih menjadi pedoman maupun prinsip investasi yang banyak digunakan oleh para investor di luar sana.

Sejarah Margin of Safety

Dalam sejarahnya, margin of safety pertama kali diperkenalkan oleh dua orang yang bernama Benjamin Graham dan David Dodd, yang juga merupakan penemu dari Investasi Berdasarkan Nilai (Value Investing).

Margin of safety adalah konsep mendasar dalam berinvestasi, yang penting untuk dipahami agar dapat mengukur potensi keuntungan atau risiko kerugian dari investasi yang dilakukan. Konsep ini diperkenalkan tahun 1928 oleh Benjamin Graham dan David Dodd, yang kemudian mulai diterapkan para investor sukses.

Kewat bukunya “The Security Analysis: yang diterbitkan pada 1934, ditemukan bahwa rumus margin of safety adalah:

Margin of safety = (harga wajar saham – harga saham) / harga wajar saham

Besaran margin of safety dari masing-masing investor tentunya berbeda-beda. Hal ini dikarenakan investor dapat menetapkan margin of safety berdasarkan risiko mereka sendiri.

Baca Juga: 4 Strategi Investasi Saham & Tips Investasi untuk Pemula

Apa itu Margin of Safety

Istilah margin of safety pertama kali digunakan Graham pada bukunya yang bertajuk “Security Analysis” sebagai prinsip utama dalam investasi. Secara sederhana, definisi margin of safety adalah selisih dari nilai intrinsik suatu aset dan harga pasar aset tersebut.

Konsep ini mempertimbangkan dua faktor dalam pembelian suatu aset, yaitu menetapkan nilai intrinsik aset dan harga jualnya. Perlu digaris bawahi juga bahwa nilai dan harga merupakan dua hal yang berbeda. Nilai yaitu apa yang diperoleh, sedangkan harga adalah besar nominal yang harus dibayar.  

Selain ruang lingkup investasi, konsep ini juga digunakan di bidang akuntansi yang berhubungan dengan penganggaran atau budgeting, yang didefinisikan sebagai gap antara proyeksi hasil penjualan dengan penurunan penjualan.   

Baca Juga: Mengenal Utang Jangka Panjang dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Manfaat Penerapan Margin of Safety

Pembelian saham di sebuah sekuritas dengan menerapkan konsep ini dapat membantu para investor untuk mengurangi risiko kerugian akibat menurunnya harga saham di pasar setelah membelinya.

Jadi, penerapan margin of safety dalam investasi dapat membantu investor dalam beberapa hal diantaranya:

  1. Penerapan margin of safety memungkinkan terjadinya kerugian namun tanpa dampak negatif yang besar.
  2. Dalam berinvestasi, margin of safety memasukkan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan target harga dan margin of safety yang mendiskontokan target tersebut.
  3. Dengan membeli saham yang jauh di bawah target harga untuk mengurangi risiko tingkat margin of safety akibat proyeksi yang kurang akurat dan bias.
  4. Dalam akuntansi, margin of safety dapat memungkinkan seseorang untuk memperkirakan titik impas (break even point).

Keempat hal ini adalah keuntungan yang bisa diperoleh oleh investor bila menerapkan konsep margin of safety. Di mana, investor dapat memperkirakan titik impas maupun kerugian bila terjadi penurunan harga di pasar.

Baca Juga: Pengertian Koreksi Saham dan Cara Investor Menghadapinya

Contoh Margin of Safety dalam Berinvestasi

Konsep yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham, sebenarnya merupakan sebuah konsep investasi yang sangat sederhana. Sehingga, tak heran konsep investasi sederhana ini dapat mudah dipahami oleh lintas generasi investor, baik itu pemula maupun yang sudah berpengalaman sekalipun.

Misalnya saja saat ini kamu ingin berinvestasi saham secara online lewat aplikasi Ajaib. Di aplikasi Ajaib, investor bisa melihat saham-saham mana saja yang direkomendasikan untuk dibeli oleh investor.

Jika kamu melihat harga jual saham A senilai Rp2.000/lembar, dan saham tersebut memiliki potensi untuk mengalami kenaikan ke harga Rp4.000/lembar.

Dengan begitu, investor bisa menghitung persentase margin of safety yang dapat diperoleh. Investor bisa memasukkan variable-variabel tersebut ke dalam rumus margin of safety yang sebelumnya sudah redaksi Ajaib jelaskan.

Di bawah ini adalah cara menghitung margin of safety dari kasus di atas.

Margin of Safety = (Rp4.000/saham – Rp2.000/saham) / Rp4.000 x 100% = 50%

Margin of safety dari pembelian saham tersebut adalah 50%. Semakin besar nilai margin of safety yang investor peroleh akan semakin kecil pula risiko kerugian yang bisa dialami.

Walaupun sebenarnya, saat ini besaran persentase dari margin of safety yang bisa diperoleh, dapat dengan mudah investor temukan tanpa menghitungnya secara manual.

Kamu bisa menggunakan bantuan dari algoritma di aplikasi Ajaib Sekuritas, untuk memprediksi apakah saham-saham yang ingin dipilih oleh investor memiliki potensi kenaikan atau tidak untuk periode-periode selanjutnya.

Setiap saham-saham yang ditawarkan lewat aplikasi Ajaib Sekuritas memiliki data statistik pendukung untuk memprediksi dan memproyeksikan apakah saham-saham tersebut memiliki potensi kenaikan atau tidak.

Formula Margin Keamanan Ala Warren Buffet

Investor kawakan seperti Warren Buffet pun juga selalu menggunakan rumus margin of safety sebelum membeli suatu saham. Dalam perjalanan karirnya sebagai investor, Warren Buffet menerapkan margin of safety lebih dari 30%.

Hal ini dapat membantu Warren Buffet agar tidak mengalami kerugian bila saham-saham yang dibelinya mengalami kejatuhan hingga 30%. Karena margin of safety yang diterapkan oleh Warren Buffet cukup tinggi saat hendak membeli suatu saham.

Namun hal yang perlu dipahami oleh seluruh investor, margin of safety hanyalah sebuah perkiraan dari risiko saham dan potensi keuntungan yang bisa diperoleh oleh investor. Walaupun begitu, masih ada banyak faktor lainnya yang tidak bisa diperkirakan oleh analisis fundamental.

Faktor-faktor yang tidak bisa diperkirakan dengan margin of safety, misalnya politik, regulasi, perkembangan teknologi, bencana alam, isu opini, dan pergerakan harga pasar. Sehingga, besaran margin of safety yang diinginkan oleh setiap investor dapat berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh profil risiko dari masing-masing investor.

Bila kamu adalah investor agresif, tentunya kamu bisa menerapkan margin of safety yang kecil dengan imbalan potensi keuntungan yang besar. Sedangkan, bagi kamu yang bukan seorang high risk taker, kamu bisa menetapkan margin of safety yang lebih besar untuk mengantisipasi penurunan harga saham yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

Menurut Warren Buffett, ia tidak pernah membeli saham di sebuah perusahaan dengan hanya melihat kabar baik atau buruk yang diberitakan oleh media. Melainkan, Warren Buffet berfokus kepada laporan keuangan dari perusahaan tersebut.

Warren Buffet menganggap bahwa laporan yang diberitakan oleh media tidak akurat. Sehingga, laporan keuangan bisa menjadi salah satu sumber informasi yang dianggap paling akurat untuk membantu seorang Warren Buffet untuk mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: Profil Risiko Investasi yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai

Cara Meningkatkan Margin of Safety

Dalam ruang lingkup investasi, menerapkan margin of safety akan memberikan perlindungan ketika terjadi kesalahan pada perhitungan analisis atau penilaian. Semakin tinggi persentase margin keamanan, risiko investasi akan semakin rendah.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan margin of safety saat berinvestasi saham? Investor dapat meningkatkan margin of safety pada saham undervalued.

Semakin jatuh harga saham undervalued, persentase margin keamanannya semakin tinggi. Margin keamanan akan membatasi kerugian jika harga saham terus turun dan mendapatkan keuntungan lebih besar ketika harga saham kembali ke harga wajarnya. 

Terdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui saham-saham yang masuk kategori undervalued, yaitu:  

  • Nilai Price/Earning Ratio (PER) rendah. Umumnya saham yang dianggap murah memiliki nilai PER di bawah 9.
  • Nilai Price to Book Value (PBV) di bawah 1.
  • Rasio Price to Earning Growth (PEG) rendah.

Saham undervalued tidak semuanya layak dibeli, sebaiknya tidak membeli saham undervalued dari perusahaan yang performanya terus menurun hingga mengalami kerugian. 

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait