Perencanaan Keuangan

Aset Konsumtif dan Aset Produktif, Mana yang Lebih Penting?

aset-konsumtif

Ajaib.co.id – Aset adalah sumber daya yang dimiliki seseorang dan berguna bagi kehidupannya. Bentuk aset bisa beragam, misalnya, mobil, rumah, dan lain sebagainya, serta bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut ilmu ekonomi, aset dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Aset produktif dan aset konsumtif adalah kategorinya.

Pembagian kategori ini adalah berdasarkan apakah aset-aset tersebut bisa menghasilkan pendapatan atau keuntungan bagi kita. Nah, apakah perbedaan aset konsumtif dan aset produktif, dan mengapa mereka penting bagi keuangan kita?

Yuk, simak artikel ini untuk menemukan jawabannya!

Pengertian Aset Konsumtif

Aset konsumtif adalah harta yang dimiliki dan fungsinya hanya untuk digunakan secara pribadi atau kegiatan konsumtif. Fungsi keberadaannya adalah untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Apalagi jika kamu sibuk, kamu akan membutuhkan aset ini untuk membantumu menghadapi kesibukan itu.

Karena aset ini hanya bisa kamu gunakan secara pribadi, aset ini tidak bisa menghasilkan uang secara langsung. Walaupun kamu menggunakan aset itu untuk memeroleh uang, dalam arti membantumu melakukan pekerjaan, aset itu tetap menjadi aset konsumtif karena tidak langsung menghasilkan uang.

Kamu membelinya hanya untuk digunakan, tidak lebih dari itu. Karena kamu sering menggunakannya, fungsi aset itu akan berkurang. Lalu, beberapa tahun berikutnya kamu perlu membelinya lagi yang baru supaya kamu bisa melakukan kegiatan seperti biasa.

Kamu bisa saja memperbaikinya, tapi hal itu tidak menjamin bahwa fungsinya akan kembali seperti semula.

Contoh dari aset konsumtif ini adalah mobil, ponsel, laptop, dan barang-barang lainnya yang biasa kamu miliki dan gunakan untuk berbagai keperluan. Aset ini secara umum dimiliki juga oleh orang kebanyakan.

Mobil atau motor sebenarnya bisa dijual kembali, tapi bukan termasuk aset produktif karena nilainya menurun ketika kamu melakukan penjualan. Itulah yang membuatnya bukan menjadi aset yang menghasilkan uang yang mendatangkan keuntungan.

Baca Juga: Ingin Membeli Mobil Mewah dengan Harga Murah?

Pengertian Aset Produktif

Kebalikannya dari aset konsumtif adalah aset produktif. Aset produktif adalah aset yang dapat menghasilkan uang untuk kamu ketika kamu memilikinya. Aset ini bisa membuat hartamu bertambah atau bisa juga menjadi passive income yang memadai.

Aset jenis ini dikatakan produktif karena dari waktu ke waktu harganya tidak menyusut, malah bisa bertambah. Namun, ada juga aset yang fungsinya bisa saja menurun, tapi karena banyak orang yang mencarinya membuat harganya akan naik di masa mendatang.

Salah satu aset yang fungsinya bisa menurun, tapi tetap bisa menghasilkan keuntungan untukmu adalah rumah. Rumah memerlukan perawatan agar tetap berfungsi dengan baik, untuk itu kamu perlu mengeluarkan uang untuk membetulkan bagian-bagiannya yang tampak rusak.

Pembetulan itu akan membuat nilai aset dalam bentuk rumah tetap terjaga dengan baik. Untuk itu kamu bisa membeli rumah untuk aset produktif di masa depan. Atau jika rumahnya disewakan bisa menjadi sumber penghasilan pasif untukmu setiap bulan atau per tahunnya.

Contoh aset produktif lainnya adalah emas batangan. Kamu bisa saja membeli emas batangan dan menyimpannya di tempat yang aman. Nanti ketika kamu membutuhkan uang, kamu bisa menjualnya ke agen mas resmi.

Contoh lain dari aset produktif adalah bentuk instrumen investasi lainnya seperti saham, reksa dana, dan lainnya. Kamu memang perlu membelinya terlebih dulu supaya bisa memilikinya secara resmi, tapi apabila dikelola dengan baik, aset-aset itu bisa mendatangkan cuan untukmu.

Kesimpulannya adalah aset produktif ini bisa memberikan keuntungan karena nilai meningkat dan bisa bertambah di masa nanti.

Baca Juga: Panduan Investasi Jangka Pendek untuk Pemula

Aset Konsumtif dan Aset Produktif, Mana yang Lebih Penting?

Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa aset jenis konsumtif dan produktif sama-sama harus dimiliki.

Aset konsumtif pasti akan membantumu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kamu akan jadi lebih produktif karena berbagai fasilitas aset yang kamu miliki. Misalnya, kamu yang rumahnya jauh, menggunakan mobil untuk pergi ke kantor, dan itu tidak masalah. Kamu akan jadi lebih cepat tiba di kantor (dengan catatan jalanan tidak macet).

Memiliki aset jenis konsumtif ini bukan hal yang buruk karena punya fungsi yang baik untuk pemiliknya. Hanya saja memang sebaiknya tidak berlebihan, misalnya kamu terlalu banyak memiliki aset jenis konsumtif, sampai lupa menaruh sebagian penghasilanmu ke aset yang produktif.

Hal itu adalah jalan yang sebaiknya tidak kamu pilih. Aset jenis konsumtif bisa kamu beli sesuai dengan kebutuhanmu saja. Jika kamu membeli aset konsumtif hanya untuk dipajang dan tidak digunakan sama sekali, ya jadinya pun akan percuma.

Tentunya memiliki aset sebaiknya tidak hanya aset jenis konsumtif, kamu juga bisa membeli aset berjenis produktif untuk menjaga asetmu agar bertambah seiring waktu. Apalagi jika kamu ingin memiliki penghasilan di luar penghasilan utamamu.

Aset yang bertambah ini akan membantumu dalam berbagai macam hal. Misalnya, kamu bisa menggunakannya untuk masa pensiun, untuk dana dalam keadaan darurat, untuk menggapai cita-cita yang sudah lama kamu inginkan, dan untuk hal lainnya yang bermanfaat untukmu.

Untuk memiliki kedua jenis aset ini juga membutuhkan perencanaan yang matang. Kamu bisa mengaturnya sendiri cara untuk mendapatkannya. Terutama untuk perencanaan keuangan, supaya kamu bisa memetakan kebutuhan aset dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulannya, kedua aset jenis konsumtif dan produktif perlu kamu miliki secara bersamaan. Jangan hanya memilih satu aset karena kamu tidak tahu masa depan seperti apa. Jadi, persiapan yang matang akan menjadi lebih baik.

Itulah penjelasan mengenai aset konsumtif dan produktif yang biasanya kamu miliki. Keduanya punya fungsi masing-masing yang tentunya bisa menguntungkanmu. Tinggal kamu saja yang ingin menggunakan aset itu untuk apa. Jadi, kamu yang menentukan tujuannya sendiri.

Yang jelas masing-masing aset harus kamu rawat dengan baik supaya bisa tetap berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Impulsive Buying dan Belanja Lebih Bijak

Artikel Terkait