Analisis Saham

Weekly Watchlist: Saham-saham Sektor Konsumen Primer dalam Sepekan (1-5 Agustus 2022)

Weekly Watchlist Ajaib: Saham Sektor Konsumen Primer

Ajaib.co.id – Emiten kelapa sawit (CPO) kembali mendapatkan angin segar pasca pemerintah resmi menghapus tarif pajak ekspor CPO dan produk turunanya hingga 31 Agustus 2022. Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 115/PMK.05/2022.

Pembebasan tarif ekspor CPO dimaksud untuk mengatasi kelebihan pasokan (Over Supply) yang terjadi di dalam negeri. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di tahun 2021 Indonesia memproduksi rata-rata 3,9 juta ton CPO per bulan nya, sedangkan produksi CPO bulan Juli tahun 2022 telah mencapai 7,1 juta ton atau telah mencapai 82% dari rata-rata produksi per bulannya.

Namun yang perlu diperhatikan penghapusan tarif ekspor tidak berlaku permanen, melainkan pemerintah akan kembali menetapkan tarif ekspor progresif mulai 1 September 2022. Tarif progresif ini nantinya akan menyesuaikan kondisi harga CPO di pasar global.  

Berikut saham-saham sektor Konsumen Primer yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 1-5 Agustus 2022: 

Saham Sektor Konsumen Primer Sepekan

Weekly Watchlist Ajaib: Saham Sektor Konsumen Primer

Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Konsumen Primer potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!

1. PT Triputra Agro Persada Tbk – TAPG

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham TAPG melesat naik 15% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp715 per lembar sahamnya;
  • Saham sektor konsumen primer TAPG tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp17,6 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham TAPG pada bulan Juli 2022 mencapai 5.843.034 lot;
  • TAPG sepanjang Semester I-2022 membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,77 triliun. Perolehan laba bersih tersebut melejit 338,5% dari periode yang sama tahun 2021 yakni sebesar Rp405,89 miliar. Dengan kenaikan laba bersih, emiten dengan kode saham TAPG ini juga meraup pendapatan sebesar Rp4,16 triliun, atau tumbuh 61,56% dari tahun lalu yang sebesar Rp2,85 triliun, yang ditopang lonjakan penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit sebesar 63,18% menjadi Rp4,57 triliun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal TAPG dalam fase bullish reversal trend dan kuat bertahan diatas pergerakan rata-rata MA-20 dan MA-100 hari sejalan dengan penguatan indikator MACD histogram pada zona positif, di tengah oscillator yang mulai terbatas pada area overbought. TAPG berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 750 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 690.

2. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk – STAA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham sektor konsumen primer STAA melesat naik 68% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp1.260 per lembar sahamnya;
  • Saham STAA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp17,7 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham STAA pada bulan Juli 2022 mencapai 2.946.549 lot;
  • Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 STAA mencatatkan kinerja positif dengan membukukan penjualan bersih mencapai Rp1,63 triliun, atau naik 44% YoY dari Rp1,13 triliun di periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan apresiasi pada penjualan, STAA pun mampu membukukan kenaikan dari sisi laba tahun berjalan yang tumbuh sekitar 147% YoY mencapai Rp494,45 miliar dari sebesar Rp200,45 miliar pada Kuartal I-2021.

Analisis Teknikal

Secara teknikal STAA dalam fase konsolidasi jangka pendek, harga berpotensi breakout dan bertahan di atas pergerakan rata-rata MA-20 hari sejalan dengan pembentukan golden cross pada indikator oscillator sementara indikator momentum MACD mulai terbatas. STAA berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.325 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.215.

3. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk – SSMS

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham SSMS melesat naik 51% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp1.505 per lembar sahamnya;
  • Saham SSMS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp14,4 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham sektor konsumen primer SSMS pada bulan Juli 2022 mencapai 2.281.781 lot;
  • Kinerja SSMS sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 mencatatkan laba periode berjalan tercatat mencapai Rp989,65 miliar melonjak 468,38% YoY dari laba Rp174,11 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, SSMS membukukan pendapatan yang sangat tinggi, sebesar Rp2,18 triliun melonjak 100,29% YoY dari pendapatan Rp1,08 triliun di periode yang sama tahun 2021. Pada tahun ini, Perseroan menargetkan peningkatan produksi sebesar 6% hingga 8% dibandingkan tahun 2021 antara lain produksi CPO sebesar 541,643 MT, Kernel sebesar 38,986 MT dan PKO sebesar 22,680 MT.

Analisis Teknikal

Secara teknikal SSMS dalam fase bullish trend jangka menengah, harga saat ini kuat bergerak diatas pergerakan rata-rata MA-20 hingga MA-100 hari terdorong oleh Indikator MACD histogram yang masih pada zona positif serta penguatan terbatas dari indikator oscillator. SSMS berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.600 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.435.

4. PT Salim Ivomas Pratama Tbk – SIMP

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham SIMP naik 3% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp470 per lembar sahamnya;
  • Saham SIMP tergolong cukup likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp1,3 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham SIMP pada bulan Juli 2022 mencapai 625.839 lot;
  • Sepanjang tiga bulan pertama 2022 SIMP mencatat laba bersih Rp297 miliar atau melonjak 181% YoY dibanding perolehan periode sama tahun lalu senilai Rp106 miliar. Kenaikan tersebut, dari kenaikan laba usaha dan penurunan beban keuangan. Penjualan dibukukan sebesar Rp4,04 triliun turun 14% YoY dari periode sama tahun lalu yang disebabkan koreksi volume penjualan produk sawit, dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) di tengah kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, dan produk EOF.

Analisis Teknikal

Secara teknikal SIMP dalam fase bullish trend jangka pendek dengan melanjutkan double bottom scenario di atas pergerakan rata-rata MA-20 hari didukung oleh penguatan dari average volume di tengah keterbatasan pergerakan stochastic oscillator pada area jenuh beli. SIMP berpotensi menguji resistance di level harga 492 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 456.

5. PT Dharma Satya Nusantara Tbk – DSNG

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham DSNG naik 6% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp530 per lembar sahamnya;
  • Saham sektor konsumen primer DSNG tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp10,4 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham DSNG pada bulan Juli 2022 mencapai 4.408.651 lot;
  • Pada Semester I-2022 DSNG meraih laba bersih sebesar Rp 467 miliar, atau naik 119% YoY. Kinerja Perseroan masih didorong oleh kenaikan harga jual CPO sebagai imbas berkurangnya pasokan minyak nabati global akibat tensi geopolitik Rusia dan Ukraina. Harga CPO DSNG pada Semester I-2022 naik 40% menjadi Rp11,8 juta per ton, sedangkan harga PKO juga naik 68% menjadi Rp25,6 juta per ton. Alhasil DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp3,8 triliun, naik 15% YoY, di mana penjualan dari segmen kelapa sawit memberikan kontribusi 80% atau sekitar Rp3,0 triliun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal DSNG dalam fase pembalikan arah trend menguat diatas pergerakan rata-rata MA-20 hari, Indikator MACD dalam momentum penguatan setelah garis MACD crossover center line sejalan dengan peningkatan volume di tengah pergerakan terbatas dari stochastic oscillator pada area jenuh beli. DSNG berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 565 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 515.

6. PT London Sumatra Indonesia Tbk – LSIP

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham sektor konsumen primer LSIP naik 6% sejak awal tahun hingga tanggal 29 Juli 2022 pada harga Rp1.260 per lembar sahamnya;
  • Saham LSIP tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Juli 2022 sebesar Rp14,8 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham LSIP pada bulan Juli 2022 mencapai 2.605.790 lot;
  • Kinerja LSIP sepanjang Kuartal I-2022 membukukan Laba Bersih yang tumbuh sebesar 2,48% YoY menjadi Rp304,62 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 297,23 miliar pada Kuartal I-2021. Kenaikan laba tersebut didorong oleh penurunan beban operasi yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan, Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp439,87 miliar pada Kuartal I-2022 dari sebelumnya Rp425,68 miliar. Meski laba LSIP mengalami kenaikan, angka pendapatan Perseroan justru tercatat turun pada Kuartal I-2022. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp764,93 miliar atau turun 36,02% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,19 triliun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal LSIP dalam fase pembalikan arah tren penguatan jangka pendek menyusul pembentukan pola inverted head and shoulders patterns. Pergerakan harga saat ini kuat di atas rata-rata MA-50 hari didukung oleh penguatan volume, momentum MACD serta pergerakan oscillator pada area overbought. LSIP berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.330 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.220.

Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas:

  • Chisty Maryani
  • Fadli Julian
  • Ratih Mustikoningsih
  • Muhammad Syahrizannas

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait