Ajaib.co.id – Bekerja sebagai freelancer memang menawarkan beberapa kelebihan yang tidak didapatkan oleh pekerja karyawan tetap. Walau begitu, ketidakterikatan pada suatu perusahaan juga memiliki beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan. Salah satunya ialah tidak adanya dana pensiun bagi freelancer. Karenanya, jika kamu seorang pekerja lepas, tentu kamu perlu tahu bagaimana cara membuat dana pensiun sendiri bagi freelancer.
Mengapa dana pensiun freelancer penting? Tidak seperti karyawan tetap, penghasilan pekerja lepas sangat fluktuatif. Seiring dengan bertambahnya usia dan produktivitas yang menurun, adanya investasi dana pensiun diperlukan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Tentu kita ingin mandiri secara finansial di usia pensiun agar tidak membebani orang lain. Oleh karena itu, penerapan cara membuat dana pensiun sendiri bagi pekerja lepas perlu dilakukan dari sekarang. Ikuti tips berikut!
Cara Membuat Dana Pensiun Sendiri bagi Freelancer
1. Identifikasi Kondisi Keuangan Saat Ini
Untuk mencapai suatu tujuan keuangan, sebaiknya kita mengidentifikasi terlebih dahulu kondisi keuangan saat ini. Memeriksa kondisi keuangan berguna untuk mengetahui apakah keuangan masih sehat atau perlu ada yang dibenahi.
Identifikasi kondisi keuangan saat ini mencakup jumlah pengeluaran pokok yang harus dibayar setiap bulannya, jumlah pengeluaran tersier, serta rata-rata jumlah pendapatan per bulan. Jabarkan juga kondisi finansial seperi jumlah dana darurat yang dimiliki, investasi yang sudah ada, asuransi yang bisa digunakan saat terjadi risiko keuangan, jumlah hutang, dan lain-lain.
Setelah melakukan identifikasi kondisi keuangan saat ini, kamu dapat mengetahui apa saja yang perlu dibenahi agar kesehatan keuangan dapat dicapai. Kamu juga dapat melakukan evaluasi terhadap pengeluaran yang terlalu besar dan kemungkinan untuk menekan pengeluaran tersebut di bulan berikutnya.
2. Tetapkan Jumlah Dana Pensiun Freelancer yang Dibutuhkan
Cara membuat dana pensiun sendiri artinya kamu juga perlu menetapkan sendiri berapa jumlah dana pensiun freelancer yang dibutuhkan. Angka tersebut akan menjadi tujuanmu dalam mengumpulkan dana pensiun.
Untuk menetapkan jumlah kebutuhan dana pensiun, sebaiknya kamu mempertimbangkan kebutuhan pokok dan biaya lainnya yang mungkin muncul saat usiamu memasuki masa pensiun. Termasuk biaya perawatan kesehatan yang cenderung meningkat di usia lanjut.
3. Buat Target Jumlah yang Bisa Dikumpulkan Setiap Bulan
Saat banyak project dan penghasilan meningkat, keinginan untuk membeli barang konsumtif juga akan meningkat. Banyak freelancer yang tidak berpikir panjang untuk masa depan sehingga dengan mudah menghamburkan penghasilannya yang besar.
Sebaiknya kamu memiliki target berapa jumlah minimal yang harus dikumpulkan setiap bulannya. Nominal yang berhasil disisihkan setiap bulan ini juga terkait dengan rentang waktu yang dimiliki di antara usiamu saat ini dengan usia pensiun.
Semakin banyak kamu berhasil menyisihkan dana setiap bulan secara rutin, maka semakin cepat dana pensiun freelancer terkumpul. Bukan tidak mungkin kamu malah bisa pensiun dini dan berkesempatan menikmati liburan impianmu.
Baca Juga: 7 Tips dan Cara Memulai Bisnis Keluarga agar Sukses
4. Jangan Lupa Dana Darurat
Dana pensiun berbeda dengan dana darurat. Dana darurat merupakan dana yang dapat digunakan dalam kondisi darurat, misalnya terjadi kecelakaan dan tidak bisa bekerja, ada anggota keluarga yang sakit, musibah, dan lain-lain.
Sebelum fokus membentuk dana pensiun sendiri, kamu perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu. Besarnya dana darurat sekitar 6-12 bulan dari pengeluaran rutin setiap bulannya.
Sebagai contoh pengeluaranmu setiap bulan adalah Rp5 juta, maka sebaiknya kamu memiliki dana darurat sekitar Rp30 juta-60 juta. Dana darurat tersebut tidak boleh digunakan untuk keperluan selain kondisi darurat.
5. Pilih Jenis Investasi Dana Pensiun
Cara membuat dana pensiun sendiri selanjutnya adalah memilih jenis investasi dana pensiun yang tepat. Saat ini tersedia berbagai produk dana pensiun dari bank maupun lembaga keuangan lainnya yang bisa dipilih.
Dana pensiun freelancer bisa dibentuk secara mandiri dengan mengikuti program DPLK atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dikutip dari laman OJK, DPLK merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi dalam bentuk Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Penyelenggaraan DPLK diatur oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 1992. Dana pensiun dalam program DPLK dapat dicairkan ketika kamu memasuki usia pensiun yakni 55 tahun. Namun kamu juga dapat mengajukan pensiun dini dengan minimal usia 45 tahun.
Selain mengikuti program DPLK, kamu juga bisa mengelola dana pensiun freelancer dengan memilih investasi dana pensiun sesuai preferensimu. Jenis-jenis investasi yang bisa dipilih antara lain obligasi pemerintah, sukuk, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap, saham, dan lain-lain.
Kenali gaya investasi dan profil risiko yang tepat untukmu agar tidak salah pilih investasi dana pensiun. Setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu bisa memilih jenis investasi yang paling sesuai dengan profil risikomu. Jika cara membuat dana pensiun sendiri dilakukan secara konsisten, kamu bisa lebih aman secara finansial di masa pensiun.
Dana pensiun freelancer yang berhasil dikumpulkan dari investasi dana pensiun milikmu dapat membantumu lebih mandiri walaupun tidak produktif lagi untuk bekerja. Sehingga bisa menikmati masa pensiun tanpa terganggu masalah keuangan.
Baca Juga: Cara Investasi 3P ala IDX dan Ajaib Sekuritas, Cocok Bagi Pemula!