Analisis Saham, Saham

Tertarik untuk Mengoleksi Saham ELSA? Simak Analisanya Dulu

Sumber: ELSA

Ajaib.co.idPT Elnusa Tbk (ELSA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas terintegrasi. Perusahaan dengan kode saham ELSA ini didirikan pada tahun 1969 yang memiliki kegiatan usaha utama terdiri dari tiga segmen pelayanan minyak dan gas. Mulai dari layanan hulu minyak dan gas, layanan hilir minyak dan gas bumi, serta jasa pendukung hulu minyak dan gas

ELSA juga memiliki bisnis di bidang penyediaan barang maupun penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran. Kegiatan bisnis perseroan juga dibantu oleh beberapa anak perusahaan seperti PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Elnusa Patra Ritel, PT Patra Nusa Data, PT Elnusa Oilfield Services, serta Elnusa Geosains Indonesia.

Mayoritas saham ELSA saat ini dipegang oleh PT Pertamina Persero dengan jumlah 41,10 persen kepemilikan. Saham ELSA sendiri mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 2008 dengan harga penawaran Rp400 per lembar saham. Di mana, pergerakan harga saham ELSA saat ini berada di level cukup baik yaitu Rp302 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Jumat 28 Mei 2021.

Lalu, apakah harga saham ELSA layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan ke depannya? Mari kita bedah kinerja saham ELSA.

Tertundanya Sejumlah Proyek Migas Bikin Pendapatan ELSA Turun di Kuartal Pertama Tahun 2021

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di kuartal pertama tahun 2021, ELSA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,81 triliun yang turun 11,52 persen YOY dari realisasi periode sama di tahun 2020 sebesar Rp 2,05 triliun. Sementara laba bersih yang diraih perseroan terjun 96,89 persen menjadi Rp1,60 miliar dari raihan laba di periode sama tahun lalu sebesar Rp51,77 miliar.

Perseroan menyebutkan bahwa faktor penyebab menurunnya kinerja ELSA di awal tahun 2021 adalah sejumlah proyek migas harus tertunda. Ditambah dengan konsumsi bahan bakar minyak yang masih belum benar-benar pulih.

Secara rinci, pendapatan ELSA di kuartal pertama tahun 2021 berasal dari jasa distribusi dan logistik energi sebesar 50 persen, 39 persen dari jasa hulu migas, serta 11 persen dari jasa penunjang.

Menurut perseroan, kuartal pertama di tahun ini memang masih syarat akan tantangan operasional dengan berbagai dinamika di dalamnya. 

Kinerja Keuangan ELSA dalam 5 Tahun Terakhir Terpantau Positif

Terlepas dari kinerja di awal tahun 2021 yang kurang memuaskan, ELSA memiliki riwayat keuangan yang cukup positif dalam 5 tahun terakhir. Di mana, realisasi pendapatan dan raihan laba cukup tumbuh dengan baik pada tahun-tahun tertentu.

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam triliun rupiah):

Laporan Laba Rugi20202019201820172016
Penjualan bersih7.726.945 8.385.1226.624.7744.978.9863.620.570
Laba kotor742.473 871.082652.094578.502614.585
Laba tahun berjalan249.085 356.477276.316250.754316.066

Dari data tersebut, dapat diketahui secara penjualan ELSA mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga di tahun 2020 harus mengalami penurunan, walaupun tidak begitu signifikan. Sementara untuk raihan laba masih terpantau positif karena bisa terus dicatatkan setiap tahunnya oleh perseroan. Hanya saja, pertumbuhannya belum begitu konsisten, di mana pada tahun 2017 dan 2020 mengalami penurunan.

Tentunya penurunan tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti di tahun 2017, penurunan laba disebabkan oleh meningkatnya beban pokok pendapatan secara drastis. Hal ini meliputi beban jasa subkontrak, beban gaji dan upah, hingga beban sewa sehingga pendapatan yang naik tidak berpengaruh pada peningkatan laba.

Begitu juga dengan laba di tahun 2020 yang tergerus oleh adanya pembengkakan beban keuangan dan beban pajak final. Ditambah pendapatan ELSA di tahun tersebut harus turun sehingga tidak mampu menutupi peningkatan sejumlah beban. Walaupun begitu, kinerja keuangan ELSA di tahun lalu masih dalam kondisi yang positif.

Hal ini karena jika dilihat berdasarkan rasio keuangannya, memang bisnis ELSA dalam kondisi yang cukup sehat. Adapun data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

Rasio2020
ROA0,8%
ROE1,6%
NPM3,2%
CR163,9%
DER102%

Bagaimana dengan Prospek Bisnis ELSA ke Depannya? Apakah Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?

Terlepas dari kinerja keuangan di kuartal pertama tahun 2021 yang kurang memuaskan, ELSA bakal menerapkan sejumlah strategi bisnis untuk menggenjot pertumbuhan di kuartal selanjutnya. Hal ini dapat dilihat dari perolehan kontrak dengan nilai mencapai Rp5,6 triliun atau 65 persen dari RKAP di tahun 2021 yang berhasil didapatkan ELSA per April 2021 lalu.

Selain itu, pihak perseroan juga mengungkapkan bahwa ELSA masih terus berusaha mendapatkan kontrak lain untuk 2 hingga 3 bulan ke depan demi mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Di mana, sektor bisnis hulu migas untuk segmen perawatan sumur migas merupakan tulang punggung ELSA dalam meningkatkan kinerja bisnis.

Ditambah dengan jasa distribusi dan logistik energi hingga jasa penunjang migas seperti fabrikasi peralatan maupun data & record management. PT Elnusa Tbk sendiri telah merealisasikan pembelanjaan dari dana capex mencapai Rp200 miliar. Di mana, perseroan telah menganggarkan dana capex sebanyak Rp600 miliar di tahun ini.

Hal tersebut berarti hingga kuartal pertama tahun 2021, perseroan telah mencapai sepertiga dari total anggaran capex untuk tahun ini. Pemanfaatan dana capex sendiri dilakukan oleh perseroan untuk pembangunan infrastruktur distribusi, logistik energi, dan fabrikasi peralatan migas.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas perseroan sekaligus mendukung program pemerintah untuk peningkatan TKDN.

Selain itu, ELSA juga memiliki beberapa proyek yang sudah on stream di tahun ini dari semua segmen bisnis yang ada. Mulai dari jasa hulu migas, pengerjaan proyek carry over maupun proyek baru yang telah berjalan seperti survei seismik 2D Batu Utak, work over & well services, peningkatan produktivitas untuk jasa drilling, serta pekerjaan pendukung lainnya.

Di mana, kondisi maupun peluang bisnis ke depannya akan ada potensi pertumbuhan bagi ELSA sehingga target pencapaian produksi 1 juta barel per hari dapat diraih. 

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait