Ajaib.co.id – PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Perusahaan dengan kode saham MBAP ini didirikan pada tahun 1992 dan memulai proses produksi di tahun 2008.
Kegiatan usaha MBAP yaitu penambangan batu bara dengan lokasi tambang yang berada di wilayah Kalimantan Utara.
Bisnis MBAP juga dibantu oleh anak perusahaannya yaitu PT Baradinamika Mudasukses yang bergerak di bidang sama. Saat ini, mayoritas saham MBAP dipegang oleh PT Wahana Sentosa Cemerlang dengan jumlah 60,00 persen kepemilikan.
Saham MBAP sendiri pertama kali diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 2014 dengan harga penawaran sebesar Rp1.300 per lembar saham.
Pergerakan harga saham MBAP saat ini berada di level lebih tinggi dari harga penawaran yaitu Rp3.030 per lembar saham, walaupun sedang melemah pada penutupan perdagangan Jumat 28 Mei 2021. Hal ini berarti saham MBAP layak untuk dikoleksi jika mengacu pada harga sahamnya saat ini.
Namun, ada baiknya untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan dan rencana bisnis apa yang akan dilakukan ke depannya melalui bedah kinerja saham MBAP berikut ini.
Bisnis MBAP di Kuartal Pertama Tahun 2021 Kurang Memuaskan
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di kuartal pertama tahun 2021, MBAP catatkan penurunan kinerja. Perseroan membukukan pendapatan sebesar 64,36 juta USD yang menurun 5,08 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu sebesar 67,80 juta USD.
Rincian pendapatan berasal dari penjualan ke pihak ketiga mencapai 62,09 juta USD setara dengan 96,4 persen dari total pendapatan.
Lalu, sisanya adalah penjualan ke pihak berelas dengan nilai 2,26 juta USD. Sementara untuk beban penjualan MBAP mengalami peningkatan 5 persen menjadi 8,31 juta USD.
Dengan begitu, laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk harus turun 1,96 persen menjadi 14,61 juta USD dari raihan laba di periode sama di tahun lalu sebesar 14,90 juta USD.
Walaupun Belum Konsisten Tumbuh, Kinerja Keuangan MBAP dalam 5 Tahun Terakhir Tampak Positif
Berdasarkan kinerja keuangan dalam 5 tahun terakhir, MBAP berhasil catatkan realisasi pendapatan dan raihan laba yang sangat baik. Walaupun pertumbuhan kinerja setiap tahunnya untuk laba belum konsisten.
Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam juta USD):
Laporan Laba Rugi | 2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Penjualan bersih | 201.207.287 | 260.849.803 | 258.138.029 | 258.586.097 | 187.155.820 |
Laba kotor | 66.989.064 | 91.420.748 | 100.939.711 | 115.202.613 | 67.962.545 |
Laba tahun berjalan | 27.467.486 | 35.287.557 | 50.310.702 | 58.635.700 | 27.113.735 |
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui secara penjualan MBAP tampak positif, walaupun sempat turun di tahun 2018 dan 2020. Sementara untuk raihan laba justru terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor pendukung yang membuat laba semakin tergerus dari tahun ke tahun.
Di tahun 2018 sendiri penurunan laba disebabkan oleh beban pokok pendapatan yang ikut meningkat sebesar 9,63 persen sehingga harus mengurangi raihan laba di tahun tersebut. Begitu juga dengan tahun 2019, di mana beban pokok penjualan dan beban penjualan yang meningkat, walaupun pendapatan perseroan di tahun tersebut mengalami peningkatan.
Sementara di tahun 2020 laba turun karena pendapatan yang juga turun. Mengingat, di tahun tersebut awal masa pandemi berlangsung dan menjadi periode paling kritis untuk semua lini bisnis termasuk bisnis MBAP. Oleh karena itu, kinerja keuangan di tahun 2020 tidak mampu ditingkatkan oleh perseroan.
Di sisi lain, kinerja keuangan di tahun 2020 tidak bisa dibilang buruk. Pasalnya, jika dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis MBAP cukup baik. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2020 |
ROA | 0,9% |
ROE | 1,2% |
NPM | 13,6% |
CR | 374,4% |
DER | 32% |
Bagaimana dengan Prospek Bisnis MBAP ke Depannya Sehingga Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?
Kinerja keuangan PT Mitrabara Adiperdana Tbk di kuartal pertama tahun 2021 yang kurang memuaskan tentu bisa menjadi acuan bagi perseroan untuk mempersiapkan sejumlah strategi khususnya memasuki kuartal kedua. Hal ini tentu bakal mempengaruhi prospek bisnis dan juga saham MBAP sehingga layak untuk dikoleksi oleh para investor.
MBAP sendiri sudah menyiapkan anggaran belanja modal atau capex untuk tahun ini sebesar 2,2 juta USD. Di mana, pihak perseroan menyampaikan bahwa capex bakal difokuskan untuk keperluan perawatan aset atau maintenance yang bertujuan mendukung kegiatan operasional.
Adapun secara rinci alokasi dari penggunaan capex terbagi menjadi perawatan bangunan dan infrastruktur sebanyak 34 persen.
Lalu, untuk perawatan mesin dan alat berat sebesar 31 persen serta perawatan peralatan tambang, kendaraan operasional, kantor, dan lain-lain sebesar 35 persen. Di mana, sumber dana capex nantinya berasal dari kas perseroan.
Anggaran tersebut tentu disambut rasa optimis karena perseroan yakin dengan prospek bisnis dari pertambangan batu bara di tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.
Hal tersebut juga didukung oleh dimulainya pendistribusian vaksin Covid-19 secara massal. Apalagi tren harga batu bara juga kembali pulih. Di mana, harga batu bara kini menunjukkan penguatan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Menurut Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, serta Kerja Sama Kementerian ESDM, harga batu bara acuan mulai naik dari 51 USD per ton di Oktober 2020 lalu menjadi 97,79 USD per ton di Februari 2021.
Sementara untuk target hingga akhir tahun 2021, emiten berkode saham MBAP ini yakin produksi batu bara bisa mencapai 3,5 juta ton. Sementara untuk target kinerja top line maupun bottom line masih terus disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini. Mengingat, batu bara adalah barang komoditas yang memiliki nilai terus bergerak mengikuti harga pasar.
Walaupun begitu, perseroan sendiri tetap menargetkan realisasi tahun ini akan jauh lebih baik dibanding realisasi tahun 2020 lalu. Di mana, MBAP akan menerapkan strategi bisnis dengan mengambil peluang saat perkembangan harga batu bara tengah membaik dan tetap menjaga tingkat biaya operasional yaitu dengan melaksanakan program cost reduction secara intensif, baik internal maupun eksternal.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.