Ajaib.co.id – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (saham WSKT) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menjalankan kegiatan usaha dalam bidang konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, investasi, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction / EPC), serta layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi.
Pengembangan bisnis yang dilakukan adalah seputar konstruksi seperti beton pracetak, properti, real estate, jalan tol dan lainnya. Emiten sahamWSKT adalah induk usaha dari banyak anak usaha yang masing-masing mengoperasikan satu jenis pengembangan bisnis sahamWSKT. Misalnya saja PT Waskita Beton Precast Tbk yang memiliki pabrik beton precast sebesar 3.250.000 metrik ton.
Bidang pengembangan jalan tol dilakukan oleh anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR). Bidang property / realty dilakukan oleh anak perusahaan PT Waskita Karya Realty yang mengelola Hotel Dafam Teraskita Jakarta dan beberapa proyek lainnya seperti Apartement Brooklyn di Alam Sutera-Tangerang, proyek 88 Avenue di Surabaya, Yukata Suites di Alam Sutera-Tangerang, The Reiz Condo di Medan, Zalakka Hotel and Apartement di Bali, dll.
Bidang energi dilakukan oleh anak perusahaan PT Waskita Karya Energi yang menjadi perusahaan holding bagi PT Waskita Sangir Energi yang bergerak dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) dengan kapasitas output 2×5 Megawatt.
Perusahaan saat ini fokus pada pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) yang diamanatkan pemerintah, seperti pembangunan jalur Light Rail Transit (LRT) di Sumatra Selatan, pembangunan tol Trans Jawa Pejagan– Betung. Perusahaan telah memiliki dan mengerjakan pembangunan jalan tol dengan total panjang lebih dari 1300 km.
Saat ini Negara Republik Indonesia adalah pemegang saham mayoritas WSKT yang menguasai 75,35% dari seluruh saham beredar, sisanya sebanyak 24,65% saham WSKT beredar di masyarakat.
Riwayat Kinerja Saham Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir
Komponen Laba | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | Q3 2024 |
Total Pendapatan | 16.19 triliun | 12.22 triliun | 15.30 triliun | 10.95 triliun | 6.78 triliun |
Laba Kotor | 1.05 triliun | 1.89 triliun | 1.34 triliun | 285.39 miliar | 1.03 triliun |
Laba Bersih | -7.35 triliun | -1.09 triliun | -1.89 triliun | -3.77 triliun | -3.00 triliun |
Total Aset | 100.76 triliun | 103.60 triliun | 98.23 triliun | 95.59 triliun | 88.67 triliun |
Total Liabilitas | 89.33 triliun | 88.14 triliun | 83.98 triliun | 83.99 triliun | 80.58 triliun |
Total Ekuitas | 11.42 triliun | 15.46 triliun | 14.24 triliun | 11.60 triliun | 8.09 triliun |
Per Q3 2024, saham WSKT membukukan rugi bersih sebesar Rp3 triliun. Rugi bersih ini terus dibukukan sejak 2020. Emiten mengaku kesulitan akibat terdampak wabah COVID-19, rencana divestasi tol milik mereka juga tertunda dan alokasi anggaran pemerintah sebelumnya lebih difokuskan pada penanganan COVID-19. Meski demikian emiten terus berupaya untuk mengurangi liabilitas sebisa mungkin agar kesehatan keuangan perseroan bisa lebih kuat.
Rasio
Rasio | Q1 2024 | Q2 2024 | Q3 2024 |
Return on Equity (RoE) | -21,22% | -46,06% | -59,62% |
Return on Assets (RoA) | -1,02% | -1,35% | -1,01% |
Gross Profit Margin (GPM) | 14,55% | 13,32% | 15,19% |
Operating Profit Margin (OPM) | -4,37% | -4,13% | -6,95% |
Net Profit Margin (NPM) | -43,14% | -48,28% | -44,26% |
Current Ratio (CR) | 114,35% | 122,03% | 92,13% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 1.84% | 2.56% | 3.41% |
Rasio profitabilitas emiten masih membukukan rugi bersih di 2024 ini, sehingga marjin laba, ROA, dan ROE menjadi minus. Dengan demikian rasio PE-nya pun menjadi minus.
Riwayat Dividen
Tahun | Dividen | Imbal Hasil |
2020 | 3,46 | 0,48% |
2019 | 72,99 | 4,26% |
2018 | 57,19 | 2,30% |
2017 | 37,87 | 1,55% |
2016 | 15,44 | 0,73% |
2015 | 10,31 | 0,62% |
2014 | 11,46 | 1,52% |
2013 | 2,11 | 0,25% |
Secara dividen, emiten rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Sayangnya, dividen berhenti dibagikan sejak 2021 hingga saat ini.
Saham WSKT Disuspensi Sejak Mei 2023
Dilansir dari Bisnis.com, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah disuspensi lebih dari setahun oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), tepatnya sejak Mei 2023.
Manajemen WSKT pun tengah berupaya keluar dari suspensi seiring dengan progres restrukturisasi utang. Suspensi dikenakan kepada WSKT karena perseroan gagal membayar utang obligasi jatuh tempo. Oleh karena itu, saat ini WSKT terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan utangnya dengan restrukturisasi.
Pada perkembangan terbaru, WSKT telah menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 perbankan. Nilai outstanding restrukturisasi utang itu mencapai Rp26,3 triliun. Artinya dengan MRA, ini bisa jadi sinyal positif bagi saham.
Waskita Karya juga telah mendapat persetujuan terkait pokok perubahan perjanjian fasilitas kredit modal kerja penjaminan yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp5,2 triliun.
Kemudian, WSKT telah merampungkan restrukturisasi obligasi sebanyak tiga seri dari total empat seri obligasi. Total restrukturisasi obligasi yang sudah dirampungkan mencapai Rp3 triliun. Alhasil, Waskita masih dalam proses penyelesaian restrukturisasi terhadap satu seri obligasi dengan nilai Rp1,3 triliun.
Setelah mendapatkan restrukturisasi utang, WSKT akan melunasinya melalui jalan divestasi sejumlah proyek tol secara bertahap seperti jalan tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) dan Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu). Selain itu, Waskita masih menjalankan berbagai proyek infrastuktur pemerintah.
Di sisi lain, WSKT terancam delisting apabila masih dalam status suspensi dari BEI hingga Mei 2025. Meski begitu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Bursa tidak serta-merta mendepak paksa atau delisting emiten dari pasar modal. BEI akan mengumumkan potensi delisting sebanyak empat kali, jika emiten disuspensi sahamnya dalam kurun waktu 6 bulan hingga 24 bulan.
Pada masing-masing pengumuman itu, Bursa menyampaikan potensi delisting. Setiap proses, bursa meminta penjelasan atau hearing dengan jajaran direksi, komisaris, bahkan founder perseroan. Dalam melakukan delisting, termasuk WSKT, Bursa juga mempertimbangkan berbagai ketentuan yang berlaku. Ketentuan yang dipertimbangkan oleh Bursa salah satunya adalah terkait adanya pembelian saham kembali atau buyback mengacu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.