Analisis Saham

Bedah Saham ISSP yang Terus Cetak Kinerja Terbaiknya!

Ajaib.co.id – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur atau produsen pipa baja. Perusahaan berkode saham ISSP ini didirikan pada tahun 1971.

Saham ISSP sendiri bergerak di bidang produksi pipa air, pipa baja, pita baja, pelat baja, pipa spiral, pipa mekanik, dan sarana penunjang industri otomotif.

Produk pipa baja karbon serta pipa stainless steel milik ISSP dipasarkan dengan merek Spindo dan Tetsura. ISSP memiliki fasilitas manufaktur yang berada di beberapa wilayah seperti berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Karawang, dan Sidoarjo. Saham ISSP tercatat di bursa saham pada tahun 2013 yang mulai diperdagangkan dengan harga Rp295 per lembar saham.

Saat ini mayoritas pemegang saham dipegang oleh PT Cakra Bhakti Para Putra dengan 56,90 persen kepemilikan. Saat ini pergerakan saham tampak positif di angka Rp193 per lembar saham pada penutupan perdagangan 1 April 2021.

Lalu, apakah saham emiten ini layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan fundamental perusahaan dan rencana bisnis ke depannya? Simak bedah kinerja saham ISSP.

Kinerja Keuangan ISSP Meningkat di 2023

Kinerja bisnis ISSP dalam 5 tahun terakhir terpantau positif pada pertumbuhannya. Adapun data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:

KomponenQ3 20232022202120202019
Total Pendapatan1,67 triliun6,25 triliun5,37 triliun3,77 triliun4,88 triliun
Laba Kotor285,63 miliar729,50 miliar1,09 triliun547,12 miliar675,11 miliar
Laba Bersih160,54 miliar305,86 miliar486,06 miliar175,82 miliar185,69 miliar
Total Aset7,80 triliun7,40 triliun7,09 triliun6,07 triliun6,42 triliun
Total Liabilitas3,33 triliun326139633102092,74 triliun3,32 triliun
Total Ekuitas4,46 triliun4,14 triliun3,78 triliun3,33 triliun3,09 triliun

Berdasarkan data tersebut, penjualan ISSP mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang cukup baik terutama di tahun 2021 dan 2022. Bukan hanya itu, dilansir dari Bisnis.com, saham ISSP juga menunjukkan kinerja laba 9 bulan tahun ini sebesar Rp363,7 miliar atau mengalami kenaikan 24,2% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp293 miliar.

Menurut Corporate Secretary and Investor Relations, Chief Strategy and Business Development Officer ISSP, Johanes W. Edward yang dilansir dari Bisnis.com menjelaskan bahwa secara kinerja penjualan pipa baja selama Januari-September 2023, ISSP berhasil mencapai Rp4,8 triliun atau naik 0,5% (yoy).

Dalam kuartal III/2023 sendiri, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp160,5 miliar. Capaian ini meningkat 57,3% (yoy) atau hampir 67% (qtq) yang merupakan kenaikan berturut-turut selama 2 kuartal.

Penjualan tertinggi di kuartal III/2023 disumbang oleh pipa spiral non API (23,3%), black pipe non API (21,4%) dan pipa mekanis (15,9%).  Pada periode ini, banyak penjualan yang didorong oleh adanya proyek. Ini bisa terlihat dari komposisi penjualan tersebut. Hal ini juga yang menyebabkan tingkat inventori meningkat dan piutang dagang meningkat.

Riwayat Pembagian Dividen Saham ISSP

Meski sempat berhenti membagikan dividen di tahun 2018-2020, saham ISSP kembali membagikan dividen di tahun 2021 hingga tahun ini. Hal ini tentu didukung dengan kinerja positif yang mereka hasilkan.

Tahun PembagianDividenJenisImbal Hasil
20236Tahunan2,14%
20229Tahunan3,26%
20216Tahunan1,94%
20171,5Tahunan0,65%
20165Tahunan1,87%
20142Tahunan0,72%

Dilansir dari Bisnis.com, emiten satu ini memutuskan untuk membagikan dividen tahun 2023 dengan lebih konservatif yaitu sebesar Rp6 per saham atau setara Rp42,39 miliar. Wakil Presiden Direktur Spindo, Tedja Sukmana Hudianto menjelaskan bahwa pada 2022 perseroan berhasil mencatatkan kinerja pendapatan sebesar Rp6,23 triliun atau meningkat 14,6 persen dibandingkan capaian 2021 sebesar Rp5,38 triliun.

Dari capaian pendapatan itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp305,8 milliar dan memutuskan untuk melanjutkan tradisi pembagian dividen sejak 2021 sebesar Rp42,39 miliar atau setara Rp6 per saham.

Rencana Bisnis ISSP untuk Meningkatkan Pertumbuhan Kinerja ke Depannya

Dilansir dari Bisnis.com, emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) ini menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp7,92 triliun sepanjang 2024. Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W. Edward yang dilansir dari sumber yang sama mengatakan bahwa ISSP menargetkan kinerja bottom line dan top line yang konservatif yaitu sebesar 10% dari kinerja tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, ISSP akan membidik beberapa negara tujuan ekspor yang baru seperti negara Asia yaitu Timor Leste, Australia dan lainnya serta negara-negara Eropa. Saat ini, Spindo mengekspor pipa baja ke Amerika Serikat dan Kanada. Porsi Ekspor pun masih sedikit dibandingkan porsi lokal. Johanes mengatakan sebesar 5% penjualan ISSP merupakan pasar global dan 95% pasar domestik.

Sementara itu, untuk prospek sendiri, Johanes mengatakan harga global masih akan baik meskipun ada gangguan supply chain akibat perang. Ia pun mengatakan bahwa ia melihat 2024 kondisinya tidak akan terlalu jauh berbeda. Ia yakin bahwa ISSP sudah siap dan dalam negerinya juga sudah oke.

Dari beberapa penjelasan di atas, apakah Anda tertarik untuk membeli saham ISSP?

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait