Saham

Istilah Rekomendasi Saham Berdasarkan Pergerakan Harganya

Istilah-Rekomendasi-Saham

Ajaib.co.id – Istilah rekomendasi saham sangat umum dalam trading saham. Hal ini umumnya disampaikan oleh manajer investasi secara harian kepada investor yang akan melakukan trading.

Istilah rekomendasi saham sangat umum di telinga trader. Karena setiap hari, sebelum melakukan trading, sudah wajib membaca mengenai rekomendasi saham.

Dalam rekomendasi saham, umumnya para manajer investasi akan mengirimkan setiap hari melalui pesan broadcast. Dalam pesan tersebut tertulis mengenai proyeksi pergerakan indeks hari ini dan juga rekomendasi buy atau sell.

Umumnya para manajer investasi akan melakukan analisa pergerakan harga. Analisa ini bisa memberikan rekomendasi pada para investornya untuk menjual atau membeli pada harga yang disebutkan.

Selanjutnya, manajer investasi juga memberikan rekomendasi terkait dengan saham yang harus di-hold atau cut loss, tentunya berdasarkan penurunan harga tertentu.

Rekomendasi saham juga nantinya akan menunjukkan pergerakan dari beberapa harga saham.

Namun tentunya sebelum memercayai rekomendasi tersebut ada baiknya kamu lebih waspada dan memikirkan potensi-potensi dari sisi kamu sendiri. Misalkan saja dengan bermain spekulatif berdasarkan dengan isu-isu yang berkembang di pasar global.

Rekomendasi saham dibuat berdasarkan pergerakan harga sahamnya per hari. Selain itu faktor teknikal dan juga sentimen isu global dan dalam negeri turut memengaruhi rekomendasi pembelian saham dan juga harga sahamnya.

Istilah rekomendasi saham juga berlaku pada beberapa model klasifikasi saham, antara lain :

1.   Model Big Caps

Model Big Caps merupakan model pertama yang bergerak berdasarkan prospek perekonomian Indonesia berdasarkan dari dorongan ekonomi global dan juga Asia.

Dorongan ataupun sentimen nantinya akan mendorong pergerakan harga saham. Sebagai saham acauan saham big caps di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  

Dalam mengamati pergerakan harga, tentunya para pelaku pasar akan lebih sering berinvestasi pada hedge fund, reksa dana atau dana pensiun.

Sementara prediksi pergerakan harganya relatif lebih mudah karena menggunakan prediksi indeks regional. Sementara event yang paling penting untuk diperhatikan adalah rilis data ekonomi, berita ekonomi, baik regional, nasional dan juga global.

Adapun contoh dari saham Big Caps adalah BBCA, BBRI, BMRI, ASII, dan UMVR.

2.   Model Blue Chip

Saham dengan model Blue Chip juga tentunya akan menjadi salah satu penggerak pasar berdasarkan analisa perusahaan sekuritas.

Adapun rekomendasi analis sekuritas ini tentunya berasal dari sekuritas besar baik lokal ataupun asing. Selanjutnya ini didengarkan oleh klien sekuritas untuk melakukan pembukaan posisi.

Adapun model harga blue chips cukup netral di mana terpengaruh oleh sentimen laporan keuangan perusahaan dan aksi korporasi yang akan mendukung pergerakan saham blue chips tersebut.

3.   Model Lower Cap

Lower Cap merupakan saham-saham dengan kapitalisasi kecil sampai dengan menengah. Seringkali saham ini berasal dari industri yang kurang begitu mendapatkan perhatian pasar, namun memiliki pergerakan dan prospek fundamental yang bagus. 

Saham ini sangat sering ditemukan oleh para investor fundamental yang tertarik dengan industri retail.

Sementara untuk prediksi pergerakan harga tentunya sangat relatif sulit karena cenderung berada pada level yang kecil.

Namun demikian, saham lower cap ini mungkin saja bisa rebound ketika pasar bergejolak dengan kisaran harga yang luar biasa tinggi. Namun ketika pasar mulai stabil, harga akan kembali turun bahkan berpotensi lebih rendah.

4.   Model Saham Gorengan

Rekomendasi saham tidak berlaku bagi saham gorengan atau saham dengan kapitalisasi yang cenderung digunakan oleh seseorang yang bermodal besar untuk mendorong pergerakannya menjadi tinggi.

Saham ini cenderung memiliki fundamental yang jelek dan juga cukup berbahaya, karena berpotensi modal yang besar dapat ditarik sewaktu-waktu dan menyebabkan saham tersebut anjlok bahkan berpotensi mengalami suspend dan dicabut dari pencatatan.

Ada yang menarik dalam saham-saham gorengan ini. Salah satunya adalah ditemukannya seorang bandar atau investor kelas kakap yang mampu menyuntikkan modal besar untuk meningkatkan kapitalisasi pasar saham dan mendorong saham dengan fundamental buruk bisa berjaya.

Untuk lebih jelasnya simak pengertian berkut ini :

a.   Bandar Saham

Pada saham gorengan sudah pastilah tidak ada istilah rekomendasi saham, namun lebih kepada kerugian investor-investor kecil yang menanggung kerugian akibat si bandar saham tiba-tiba menarik modalnya sementara para investor terus melakukan posisi beli.

Namun demikian pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memerhatikan emiten-emiten yang dicurigai membeli saham gorengan, sehingga investor tidak dirugikan.

b.   Model PomPom Saham

Ada juga model pompom saham yang merupakan sekelompok orang, bukan pemain baru, yang melakukan modifikasi saham sehingga saham memiliki pola pergerakan Pump and Dump.

Dalam pola pergerakan pump and dump memperlihatkan kenaikan harga yang teramat tinggi karena rekomendasi beli yang umumnya disebar melalui broadcast.

Setelah harga saham mencapai puncaknya, akan muncul volume jual dalam jumlah yang sangat besar, dan kemudian membuat harga saham hancur lebur dan anjlok ke harga terbawah.

Artikel Terkait