

Ajaib.co.id – Siapa tak kenal Keluarga Bakrie, keluarga konglomerat asal Indonesia dengan harta kekayaan yang tak habis dimakan 7 turunan. Keluarga ini juga hadir di pasar modal lokal dengan kode emiten saham BNBR. Bahkan perusahaan tercatat berhasil mencetak laba setelah lima tahun nihil hasil.
Bakrie Group memang merupakan perusahaan besar yang memiliki lini bisnis di berbagai sektor industri. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha konglomerat di Indonesia, yaitu Achmad Bakrie yang didirikan pada tahun 1942, sejak berdiri hingga saat ini.
Kiprahnya sudah tak perlu diragukan lagi karena luas di berbagai bidang seperti MIGAS, media, properti, telekomunikasi, pertambangan, dan infrastruktur. Bakrie Group kini juga sudah melantai di bursa saham dengan berbagai emiten berbeda. Salah satu yang paling menonjol dan sempat jadi favorit investor ialah saham BNBR dari PT Bakrie Brothers Tbk.
Kalau kamu berniat terjun dalam pasar saham Indonesia, mungkin saja kamu ingin membeli saham perusahaan yang kamu kenal. Dari sedikt yang diketahui mungkin Bakrie Group sempat terintas di kepalamu. Jika, kamu berminat, yuk kita lihat dulu informasi menarik berikut ini mengenai saham BNBR yang dimiliki oleh pengusaha kaya asal Indonesia.
Sejarah dan Profil Singkat Bakrie & Brothers Tbk, Emiten Saham BNBR
Bakrie & Brothers Tbk dengan kode emiten saham BNBR merupakan salah satu anak usaha tertua dari Bakrie Group. Perusahaan ini bergerak pada bidang infrastrukur dan industri manufaktur, bisnis perusahaan yang digeluti seperti menjadi produsen pipa baja, bahan bangunan, EPC, dan proyek infrastruktur di Indonesia.
Pada awalnya berdirinya perusahaan BNBR merupakan perusahaan perdagangan umum dan keagenan. Namun kini koprorasi ini lebih dikenal sebagai pionir dalam bidang industri manufaktur untuk produk pipa baja di Indonesia. Suami Nia Ramadhani, Anindra Ardiansyah Bakrie menjabat sebagai wakil direktur perusahaan ini.
Sebagai bisnis keluarga, memang keturunan Achmad Bakrie masih banyak yang memegang posisi penting dalam perusahaan ini. Meski demikian, perusahaan ini sudah bergabung dengan bursa saham dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 28 Agustus 1989.
Penawaran pertama diberikan sebanyak 2,8 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp 7.975 per lembar saham. Dalam IPO ini, saham BNBR mampu mendapatkan suntikan dana sebesar Rp22.728.750.000.
Saham BNBR sendiri tidak lepas dari fluktuasi harga yang normal terjadi di Bursa Efek Indonesia. Meski sempat jadi pertimbangan banyak investor kini harga saham emiten ini bertahan di angka Rp50 per lembar dengan market cap sebesar Rp1,04 triliun.. Angka ini menjadikan emiten ini masuk dalam daftar saham gocengan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Unit usaha BNBR sendiri meliputi proyek-proyek besar di Indonesia seperti pembangunan jalan tol, pipa gas, dan pembangkit listrik. Unit bisnis usaha BNBR dibantu oleh anak perusahaan antara lain:
- Bakrie Energy International Pte Ltd
- PT. Bakrie Harper
- PT. Bakrie Building Industries and Subsidiaries
- PT. Bakrie Solu si Strategis
- PT. Bakrie Indonesia Infrastructure
- PT. Kreasindo Jaya Utama
- Sebastopol Inc
- PT. Bakrie Metal Industries and subsidiaries
Siapa Saja Pemegang Saham Perusahaan Ini?
Saat ini kepemilikan saham BNBR sebesar 5% atau lebih dikuasai oleh publik (39,11%), Fountain City Investment Ltd (33,97%), Credit Suisse AG Cabang Singapura (9,71%), Daley Capital Limited (7,52%), dan PT Asuransi Simas Jaya (5,89%).
Pembagian Dividen BNBR
Tercatat pasca penawaran saham ke publik, saham BNBR membagikan dividen sebanyak lima kali, yaitu Rp180 per lembar (tahun 1993), Rp150 per lembar (1994), bonus saham (tahun 1995), dan Rp35 per lembar (tahun 1996).
Setelah itu, belum ada lagi catatan soal adanya pembagian dividen perusahaan ini kepada pemegang sahamnya. Pembagian dividen pada tahun 2019 juga ditiadakan karena perusahaan melakukan investasi dan ekspansi bisnis.
Perusahaan ini memang memiliki catatan kinerja keuangan yang kurang baik selama beberapa tahun belakangan. Bahkan bisa dikatakan jika Bakrie Brothers Tbk (BNBR) puasa laba bersih selama lima tahun. Perusahaan ini terus merugi sehingga akhirnya manajemen harus melakukan langkah restrukturisasi besar-besaran.
Emiten berkode saham BNBR itu mencatakan rugi bersih Rp1,75 triliun pada 2015, kemudian naik menjadi Rp3,60 triliun pada 2016. Sempat turun menjadi Rp 1,21 triliun pada 2017 dan kembali merugi Rp1,26 triliun pada akhir 2018.
Keuntungan Bakrie Brothers pada Tahun 2019
Semester 1 tahun 2019 ini, BNBR berhasil meraup keuntungan bersih Rp222,685 miliar. Keuntungan yang didapat ini berbeda halnya dengan semester 1 2018. Dimana BNBR mengalami kerugian sebesar Rp1,065 triliun.
Pendapatan semester 1 2019 juga mengalami kenaikan sebesar 7,2% menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 yang hanya mencapai Rp1,6 triliun. Kenaikan ini dikarenakan sejumlah anak perusahaan BNBR memiliki kinerja yang baik selama beberapa bulan terakhir ini.
Secara keseluruhan, dikutip dari Bisnis.com, PT Bakrie & Brothers Tbk. akhirnya mencetak laba bersih sebesar Rp850 miliar pada 2019 lalu. Capaian ini berhasil dilakukan karena adanya restrukturisasi utang-utang perusahaan dan melakukan efisiensi operasional.
Adapun, pendapatan BNBR pada 2019 tercarat sebesar Rp3,23 triliun turun tipis dari posisi tahun sebelumnya Rp3,34 triliun. Akan tetapi cost of good sold turun sekitar 4 persen dari posisi Rp2,66 triliun menjadi Rp2,55 triliun.
Dilakukan pula penekanan untuk biaya operasional dari Rp591 miliar menjadi Rp541 miliar. Beban keuangan dan bunga Perseroan juga berkurang dari Rp350 miliar pada 2018 menjadi tinggal Rp175 miliar pada 2019. Meski demikian, pemegang saham belum akan merasakan buah manisnya.
Hasil keuntungan akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis. Beberapa proyek yang tengah dalam pipeline perseroan adalah bus listrik, tol Cimanggis-Cibitung, Pembangkit Listrik Tanjung Jati A, serta pembangunan pipagas Kalija Bontang-Banjarmasin.
Demikianlah fakta-fakta menarik dari saham BNBR milik pengusaha kaya keluarga Bakrie yang bisa kamu miliki saat ini. Kinerja buruk sektor keuangan perusahaan ini di masa lalu mungkin memang bukan poin yang meuntungkan, terlebih lagi ketiadaan pembagian dividen. Namun sejumlah langkas besar perusahaan untuk tahun medatang rasanya bisa menjadi potensi untuk sumber cuanmu.
Setelah mengetahui sejarah dan profil singkat dari perusahaan milik Bakrie ini, apakah kamu tertarik untuk menanamkan modal di perusahaan ini dan menjadi salah satu pemilik saham BNBR? Jika iya, yuk cari saham BNBR di Ajaib dan jadilah salah satu pemilik bisnisnya!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.