Analisis Saham

Bedah Saham DNET, Apakah Layak Dikoleksi di 2024?

Bedah Saham DNET, Apakah Layak Dikoleksi di 2024?

Ajaib.co.id – Indoritel Makmur Internasional Tbk (dahulu Dyviacom Intrabumi Tbk) (saham DNET) telah berdiri sejak tanggal 16 November 1995. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada akhir tahun 1996. 

Merujuk pada Anggaran Dasar Perusahaan, kode saham Indomaret (DNET) bergerak dalam bidang investasi, perdagangan umum, keagenan dan perwakilan. Indoritel saat ini berinvestasi pada PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) dan Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 40%, 31,50% dan 35,84%.

Di luar itu, Indoritel melakukan pengembangan bisnis yang berhubungan dengan jasa di internet dan pengembangan perangkat lunak, melalui portal bisnis online, Ogahrugi.com dan software untuk sistem manajemen distribusi, NexSoft.

Pada 21 November 2000, DNET mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK. Pernyataan ini untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DNET (IPO) kepada masyarakat sebanyak 64.000.000. Penawaran ini dengan nilai nominal Rp250 per saham dengan harga penawaran Rp250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Desember 2000.

Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham DNET.

Kinerja Saham DNET di 2023

Meski mengalami penurunan di tahun 2020, saham DNET menunjukkan kembali kinerja baiknya di tahun 2021. Dilansir dari Bisnis.com, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, DNET meraih pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp1,03 triliun sepanjang Januari – September 2023. Capaian tersebut memperlihatkan kenaikan sebesar 36,43% YoY. 

Namun, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lain, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp596,12 miliar atau mencatatkan penurunan sebesar 36,44% YoY. 

Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan 5 tahun terakhir.

Laporan Laba Rugi Q3 20232022202120202019
Penjualan Bersih360,91 miliar1,13 triliun844,41 miliar488,88 miliar257,79 miliar
Laba Kotor 351,03 miliar1,08 triliun816,09 miliar
Laba Bersih136,66 miliar1,28 triliun926,91 miliar328,82 miliar523,05 miliar
Total Aset20,16 triliun18,91 triliun18,12 triliun17,22 triliun15,48 triliun
Total Liabilitas7,17 triliun6,59 triliun6,82 triliun7,08 triliun6,20 triliun
Total Ekuitas12,99 triliun12,32 triliun11,29 triliun9,87 triliun9,27 triliun

Dari data tersebut, secara penjualan DNET memang terus mengalami peningkatan per tahunnya. Dalam 3 tahun terakhir yakni 2020 hingga 2022, penjualan perusahaan terus mengalami peningkatan.

Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis DNET selama 3 tahun terakhir dalam keadaan sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

RasioQ3 2020Q3 2021Q3 2022Q3 2023
Return on Equity (RoE)0,54%-2,74%2,61%1,03%
Return on Assets (RoA)0,25%0,71%1,65%0,52%
Gross Profit Margin (GPM)38,77%99%100%100%
Operating Profit Margin (OPM)38,77%84,09%33,01%36,02%
Net Profit Margin (NPM)22,74%75,83%124,10%57,81%
Current Ratio (CR)1.022,44%596,61%362,78%384,44%
Debt to Equity Ratio (DER)66%66%57,00%56,00%

Prospek Bisnis DNET di 2024?

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) telah menandatangani perjanjian gadai saham dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 15 November 2023 lalu. Perjanjian gadai saham yang diteken perusahaan induk dari merek Indomaret, Sari Roti dan KFC tersebut adalah untuk menjamin fasilitas pinjaman senilai hingga Rp6 triliun.

Kiki Yanto Gunawan Corporate Secretary DNET dalam keterangan tertulisnya pada 17 November menyampaikan bahwa perjanjian ini sebagai jaminan atas seluruh pinjaman yang diperoleh DNET dari Bank Mandiri berupa perjanjian transaksi khusus (PTK) 1 sebesar Rp2 triliun dan Fasilitas term loan 2 sebesar Rp4 triliun.

Lebih lanjut Kiki memaparkan berdasarkan perjanjian kredit DNET menjaminkan secara joint collateral dengan menandatangani perjanjian gadai saham yang dimiliki DNET dalam PT Indomarco Prismatama sebanyak 738,7 juta saham serta PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sebanyak 1,59 miliar dan sebanyak 1,43 miliar saham milik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebagai jaminan utang berdasarkan perjanjian gadai saham pada tanggal 15 November 2023.

Menurutnya, perjanjian gadai saham ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha DNET. Dalam penuturannya Kiki menambahkan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan merupakan transaksi material karenanya nilai 20% dari ekuitas DNET namun tidak melebihi 50% dari ekuitas DNET sesuai laporan keuangan tahunan yang diaudit per 31 Desember 2022.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk membeli saham DNET?

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait