Analisis Saham, Saham

Telan Kerugian di 2020. Begini DFAM Hadapi Tantangan di 2021

Sumber: Dafamland

Ajaib.co.id – PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 12 September 2011. 

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan tercatat ruang lingkup kegiatan DFAM yakni bergerak dalam pengembangan properti, pengelolaan gedung, sewa gedung, perhotelan dan jasa manajemen hotel melalui entitas anak. Dafam Property saat ini telah berada di 16 kota yang mengoperasikan 23 hotel, 1 villa, 1 resort, dengan total 2.301 kamar.

Pada tanggal 16 April 2018, DFAM mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pernyataan dari OJK ini untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DFAM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 400.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp115,- per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 300.000.000 dengan harga pelaksanaan Rp143,- per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 April 2018.

Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham DFAM.

Pandemi Bikin Bisnis MPPA Rugi Miliaran Hingga Tutup Beberapa Gerai Hypermart

Bank Indonesia (BI) memang sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 tidak sekuat capaian di tahun 2019. Hal ini karena seiring dengan meluasnya penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) ke seluruh dunia. Berbagai sektor industri di Indonesia pun terdampak pandemi tersebut, tak terkecuali sektor pariwisata dan properti. 

Pada tahun 2020, kinerja DFAM bisa dikatakan terpuruk. Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mengantongi rugi mencapai Rp12,96 miliar. Padahal bila dibandingkan dengan tahun 2019 DFAM mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,83 miliar. 

Selain itu, pendapatan perseroan juga mengalami penurunan mencapai 43,27% menjadi hanya Rp89,08 miliar. Penurunan ini signifikan bila dibandingkan pada tahun 2019 DFAM bisa mendapatkan pendapatan Rp157,03 miliar.

Bisnis DFAM Tumbuh di 3 Tahun Terakhir

Sebelum adanya pandemi COVID-19 bisnis Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM). Memiliki bisnis yang amat sehat di 3 tahun terakhir. DFAM berhasil meraup laba atau keuntungan perusahaan terhitung pada 2017-2019. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam jutaan rupiah).

Laporan Laba Rugi201920182017
Penjualan bersih157.034147.069116.109
Laba kotor95.79384.11163.495
Laba tahun berjalan6.8551.3065.034

Dari data tersebut, secara penjualan DFAM memang terus mengalami kenaikan per tahunnya. Perusahaan juga berhasil meningkatkan laba atau keuntungan bisnis pada 2019 lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi perusahaan, meyakini telah melaksanakan tugas dan kewajiban secara maksimal. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan yang terjadi di segmen hotel, real estate, dan jasa manajemen perhotelan, khususnya yang beroperasi di wilayah Semarang, Cilacap, dan Pekalongan. 

Kinerja segmen-segmen operasi tersebut berdampak positif pada pendapatan bersih dan laba bersih tahun berjalan yang secara konsolidasian mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 6,78% dan 425,04%. 

Sepanjang tahun 2019, perusahaan menilai telah melaksanakan rencana bisnis Perseroan dengan baik. Namun, kami mengharapkan Direksi untuk terus mencari terobosan- terobosan bisnis baru dalam rangka mendukung perkembangan bisnis Perseroan dan Entitas Anak di masa mendatang serta mampu mengelola biaya-biaya agar lebih efisien. 

Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis DFAM dalam 3 tahun terakhir sedang sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

Rasio2019
ROA2,06%
ROE7,27%
NPM4,37%
CR183,69%
DER253,85%

Bagaimana Prospek Bisnis DFAM Ke depannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?

Emiten properti PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) sudah menyatakan tidak menyiapkan capital expenditure (capex) tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan DFAM Soviadi Nor Rachman menjelaskan jika perusahaan mengalokasikan daya untuk membangkitkan kembali kondisi Perseroan yang terkena dampak dari pandemi COVID-19. Sehingga perusahaan memutuskan tidak mengalokasikan capex tahun ini dan fokus untuk melakukan pemulihan kondisi perusahaan yang terdampak COVID-19.

Seperti diketahui di tahun 2020 lalu, DFAM mengalokasikan capex mencapai Rp1,28 miliar. Anggaran ini untuk renovasi gedung dan pembelian furniture dan equipment

Perusahaan juga belum bisa membuka hasil penjualan properti yang disokong oleh insentif Pemerintah. Insentif tersebut berupa pembebasan kemudahan down Payment (DP) 0% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mendongkrak penjualan properti Perseroan.

Adapun data tersebut baru bisa dikeluarkan oleh perusahaan pada akhir Kuartal II 2021 dan bertepatan dengan berakhirnya program insentif tersebut. 

Kendati demikian, DFAM berharap jika tahun ini Perseroan bisa mencapai angka pertumbuhan mencapai 62%. DFAM tahun ini akan tetap memfokuskan bisnis untuk pengembangan Madanaya Residence di Batang – Jawa Tengah, dan proyek KSO di Kabupaten Madiun dan Magetan – Jawa Timur. 

Selanjutnya, tak hanya itu, pendapatan DFAM selama ini juga disumbang oleh segmen usaha hotel dan properti atau real estate. Segmen hotel disebut menyumbang hingga 52% pendapatan DFAM, sementara itu properti berkontribusi sebanyak 40%.

Sehingga dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan industri terkini, perusahaan meyakini bahwa DFAM akan terus bekerja keras serta melakukan berbagai langkah inovatif untuk menciptakan peluang- peluang pertumbuhan. Dengan demikian, proyeksi Perseroan diharapkan dapat terealisasi dan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan Perseroan secara keseluruhan. 

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait