Analisis Saham, Saham

Rugi di 2020, Emiten FORU Mencoba Bertahan

Sumber: Fortune Indonesia

Ajaib.co.id – PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 05 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Kemudian, perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1970.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan tercatat ruang lingkup kegiatan FORU yakni penjualan jasa komunikasi pemasaran. Di antaranya meliputi jasa periklanan  seperti, jasa content, communications, dan channel. Kemudian, kehumasan (public relations), perjalanan (travel marketing) dan multimedia (jasa desain grafis meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event).

Pada tanggal 27 Desember 2001, FORU mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK. Pernyataan tersebut untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham FORU (IPO) kepada masyarakat sebanyak 205.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham dam disertai penerbitan 102.500.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp160,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Januari 2002.

Apakah saham ini masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU).

Pandemi Bikin Bisnis FORU Rugi Miliaran Rupiah

Merebaknya virus pandemi COVID-19 pada 2020 di Indonesia sangat berdampak pada usaha PT Fortune Indonesia Tbk (FORU). Padahal pada tahun 2019, kinerja perseroan mengalami perbaikan dan perubahan. Bahkan berhasil untuk memperoleh laba bersih atau keuntungan. 

Namun, pandemi COVID-19 telah membuat bisnis FORU ambruk. Sehingga harus menelan sejumlah kerugian bagi perusahaan yang mencapai miliaran rupiah.

PT Fortune Indonesia Tbk harus menelan kerugian sebesar Rp13,61 miliar pada periode Januari hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp123,33 juta. Selain itu, pendapatan perseroan turun menjadi Rp31,61 miliar hingga September 2020 dari periode sama tahun 219 Rp64,94 miliar.

Adapun total liabilitas perseroan ikut turun menjadi Rp13,03 miliar pada 30 September 2020 dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp26,54 miliar. Kemudian, ekuitas perseroan sebesar Rp49,94 miliar pada 30 September 2020. Perseroan juga mengantongi kas Rp34,56 miliar pada 30 September 2020.

Sementara itu, per Desember 2020, kinerja perusahaan tidak mengalami perbaikan juga. Hal ini terlihat dari pendapatan bersih perusahaan yang turun menjadi Rp42,3 miliar. Padahal sepanjang 2019 perusahaan mampu memperoleh pendapatan mencapai Rp87,5 miliar. 

Kemudian, perusahaan juga mencatatkan kerugian di sepanjang 2020 mencapai Rp24,4 miliar. Padahal pada tahun 2019, perusahaan mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp668 juta.

Bisnis FORU Mulai Cuan di 2019

Sebelum adanya pandemi COVID-19 pada 2020, sebetulnya kinerja bisnis dari PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mengalami perubahan dan pertumbuhan yang baik. Perusahaan berhasil memperoleh laba bersih di sepanjang tahun 2019. Padahal di dua tahun sebelumnya, 2017-2018 perusahaan menelan kerugian.

Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam jutaan rupiah).

Laporan Laba Rugi201920182017
Penjualan bersih87.599155.993300.018
Laba kotor27.38630.45459.777
Laba (Rugi) tahun berjalan668(7.669)(57.319)

Dari data tersebut, secara penjualan FORU memang terus mengalami penurunan per tahunnya. Namun, pada 2019 terdapat perbaikan dari kinerja internal perusahaan yang membuat perusahaan masih bisa memperoleh laba tahun berjalan. Setelah dua tahun sebelumnya, perseroan selalu menelan kerugian.

Sepanjang tahun 2019, perseroan dinilai sudah menunjukkan performa yang optimal terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.

Dewan Komisaris mengamati langkah-langkah strategis yang diambil oleh Direksi dalam menghadapi dinamika pasar sepanjang 2019, yang mendapatkan apresiasi. Performa yang baik ini terwujud dalam tercatatnya pemasukan Perusahaan pada 2019 sebesar Rp87,6 miliar. 

Sementara itu, untuk grafik laba neto Perusahaan pun terdampak dan menyaksikan pergerakan ke arah yang positif. Jika pada 2018, Perusahaan mengalami kerugian neto Rp ,7 miliar, namun pada 2019 Fortuna melaporkan laba neto Rp668 juta. 

Berdasarkan kinerja selama tahun 2019, Perseroan disebut berhasil melewatinya dengan keuletan, meski tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana.

Tahun 2019, Perseroan melakukan sejumlah penyesuaian pasca-disrupsi pada industri periklanan, di mana semuanya telah terdigitalisasi; sejumlah langkah strategis yang diambil terbukti mampu membawa Perseroan melewati tahun 2019 dengan kinerja optimal. 

Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis FORU dalam 3 tahun terakhir masih memiliki tantangan besar. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

Rasio2019
ROA1,33%
ROE0,94%
NPM(110,92%)
CR3,18
DER(0,21)

Bagaimana Prospek Bisnis FORU Ke depannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?

PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mengaku telah amat terdampak kinerja bisnisnya oleh adanya pandemi COVID-19. Kendati demikian, perusahaan tetap memikirkan strategi dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19 di tahun kedua merebaknya virus korona di Indonesia dan dunia ini. 

Perusahaan memaparkan terkait rencana bisnis pada 2021 akan berupaya secara optimal untuk menjaga performa seperti di tahun 2020. Serta diharapkan perusahaan mampu meningkatkan kinerja keuangan. Hal itu mengingat kondisi pandemi COVID-19 membuat situasi belum pasti.

Perusahaan melihat kondisi pandemi COVID-19 belum kelihatan berakhir saat ini. Selain itu, kapan berakhirnya pandemi ini tak bisa diproyeksikan, karena situasi cepat berubah. Sehingga perusahaan menargetkan maksimal bisa mencapai revenue setidaknya sama dengan tahun 2020 lalu.

Sementara itu, Direktur Utama FORU Ratna Puspitasari menuturkan, perseroan akan berupaya untuk bertahan dan juga tumbuh di tengah pandemi COVID-19. FORU akan melanjutkan kepercayaan para klien dengan meningkatkan keahlian dan keterampilan perseroan.

Saat ini, banyak fakta menunjukkan pergerakan sudah digital. Strategi persiapkan diri sebaik mungkin akan dilakukan oleh perseroan. Dengan tetap melihat perubahan yang cepat terutama digital. Perusahaan akan sangat efisien dan efektif dalam menjalankan operasi dengan membawa value (nilai).

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait