Ajaib.co.id – PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk (berkode saham: TFCO) semula didirikan dengan nama PT Teijin Indonesia Fiber Corporation. Persetujuan pendirian diberikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 25 September 1973 untuk kemudian secara resmi didirikan pada tanggal 25 Oktober di tahun yang sama. Awal pembangunan dimulai pada tanggal 15 Juli 1974. Kegiatan produksi komersial TFCO dimulai pada bulan Juli 1976.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri polyester. Produk utama TFCO berupa biji poliester (polyester chip), serat poliester (polyester staple fiber), dan benang poliester (polyester filament yarn). Kapasitas produksi saat ini untuk polyester chips 182.120 ton per tahun, polyester staple fiber 154.400 ton per tahun, dan polyester filament yarn 75.770 ton per tahun.
Pada tanggal 15 April 2010, TFCO diambil alih (akuisisi) oleh sebuah konsorsium dan kemudian berganti nama menjadi PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk. Menurut data Biro Administrasi Efek, pemegang saham TFCO per tanggal 31 Desember 2019 terdiri dari PT Prospect Motor sebesar 33.08%, PT Hermawan Sentral Investama sebesar 17,38%, PT Wiratama Karya Sejati sebanyak 16,79%, dan masyarakat sebanyak 32,75%.
TFCO berkomitmen untuk turut serta menjaga lingkungan hidup. Hal tersebut tercermin dari kawasan pabrik milik TFCO seluas 62 hektar dikembangkan dengan memperhatikan secara baik tata letak dan ruang terbuka hijau. TFCO juga senantiasa berupaya menerapkan program nir limbah (zero waste) dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), pengomposan sampah organik, usaha untuk mengurangi konsumsi bahan-bahan kimia dan pengelolaan limbah cair di waste water treatment yang dikembangkan dan dikelola oleh TFCO secara terukur dan memenuhi standar.
Pada tahun 1980, TFCO melakukan penawaran saham perdana (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.100.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Tepat pada tanggal 26 Februari 1980, saham-saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja Keuangan TFCO Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir
TFCO berhasil memperbaiki kinerjanya di berbagai aspek berdasarkan laporan keuangan terakhirnya. Meski penjualan dan pendapatannya menurun di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, namun TFCO mampu membalikkan kerugian kotor menjadi laba kotor. Meski begitu, TFCO tetap menanggung kerugian di tahun 2020 setelah dikurangi dengan berbagai beban dan lain-lain.
Komponen Laba | Desember 2019 | Desember 2020 |
Penjualan dan pendapatan usaha | US$189,0 juta | US$148,7 juta |
Jumlah laba bruto | (US$1,9 juta) | US$4,1 juta |
Beban penjualan | (US$1,6 juta) | (US$1,4 juta) |
Jumlah laba (rugi) | (US$5,2 juta) | (US$857 ribu) |
Riwayat Kinerja Saham TFCO
Secara umum, kinerja TFCO pada rentang waktu 2017–2019 masih negatif. Penjualan neto, misalnya, turun 12,9%. Penurunan mencolok terlihat pada kerugian yang harus ditanggung oleh TFCO yang ‘terjun bebas’ hingga 266,6%.
Berikut beberapa elemen CAGR TFCO tahun 2017–2019.
Komponen | CAGR 2017-2019 |
Penjualan neto | -12,9% |
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan | -266,6% |
Total Aset | -5,1% |
Total Liabilitas | -33,3% |
Track Record Pembagian Dividen
TFCO tidak memiliki catatan yang bisa diketahui oleh khalayak luas terkait pembagian dividen dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun | Dividen per Saham | Jumlah yang dibayarkan (miliar) |
2015 | – | – |
2016 | – | – |
2017 | – | – |
Absennya TFCO dalam pembagian dividen memang tak terlepas dari kondisi keuangan TFCO dalam beberapa tahun yang mengalami kerugian.
Prospek Bisnis TFCO: Menurun, Namun Optimis Naik Setelah Vaksin
Tahun 2021, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap menghadapi tantangan wabah penyakit yang ditimbulkan oleh Covid-19. Kondisi ini telah memukul berbagai sektor industri, termasuk yang digeluti oleh TFCO.
Pandemi global ini diperkirakan masih menekan perekonomian negara Indonesia dan kawasan regional yang juga menjadi basis operasi ekspor TFCO. Namun, optimisme mulai tumbuh seiring berjalannya program vaksinasi Covid-19. Setidaknya, TFCO bisa berharap laju ekonomi nasional tak selambat tahun 2020.
Tak hanya pandemi Covid-19, ‘banjir’ produk tekstil impor di dalam negeri turut memukul pendapatan TFCO. TFCO bisa mengharapkan andil Pemerintah dalam membuat kebijakan tata niaga perdagangan internasional yang mendukung ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (ITPT).
Harapan TFCO lainnya kepada Pemerintah adalah terkait pengendalian terhadap produk impor. Maksudnya, TFCO bisa berharap Pemerintah lebih berperan aktif dalam melindungi produk dalam negeri dari serbuan produk impor yang merusak iklim usaha.
Namun, bukan berarti TFCO tak melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki kinerjanya. TFCO akan berupaya menjaga dan mengelola cash flow agar tetap sehat dan stabil. TFCO juga telah mengembangkan pasar polyester untuk keperluan medis atau Alat Pelindung Diri (APD) pada khususnya guna memenuhi kebutuhan ekspor dan domestik. Berbagai upaya tersebut dilakukan demi meningkatkan pendapatan usaha TFCO. Selain itu, salah satu kebijakan yang telah diterapkan TFCO sejak beberapa tahun lalu adalah penghematan energi.
Harga Saham TFCO
Data per 3 Juni 2021 memperlihatkan kondisi saham TFCO sebagai berikut:
- Pembukaan: Rp650
- Penutupan Sebelumnya: Rp680
- Penawaran (Offer): Rp635
- Penawaran (Bid): Rp0
- Harga Terendah: Rp635
- Harga Tertinggi: Rp680
- Volume: 26.400 (Saham)
- Nilai Transaksi: Rp16.788.500
- Frekuensi: 54 (Kali)
- EPS: Rp-9
- PE Ratio: -72 (Kali)
- Kapitalisasi Pasar: Rp1.363.345 juta
Sejak melantai di bursa, kinerja saham TFCO beberapa kali mendapat ‘sorotan’. Pada 26 Desember 2019, misalnya, saham TFCO terkoreksi parah hingga di atas 20%. Bahkan, koreksi harga saham TFCO sempat menyentuh batas penurunan terbesar (auto reject bawah/ARB) harian, yaitu 25%. Pada 24 Januari 2020, contoh lainnya, saham TFCO membukukan penurunan harga terdalam.
Dari data terkini dan track record serta prospek bisnis, maka rekomendasi saham TFCO adalah jual. Nah, kamu bisa melakukan transaksi saham, baik jual ataupun beli dengan mudah melalui aplikasi Ajaib.
Di Ajaib, kamu juga bisa memilih berbagai macam perusahaan atau emiten saham dengan mudah. Bukan hanya mengecek harga saham, tapi juga bisa mengetahui analisis fundamental maupun teknikal melalui aplikasi Ajaib. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi sekarang di Ajaib