Analisis Saham

Saham MYTX, Emiten Tekstil yang Terpuruk Akibat Pandemi

Saham MYTX, Emiten Tekstil yang Terpuruk Akibat Pandemi

Ajaib.co.id – PT Asia Pacific Investama Tbk (berkode saham: MYTX) didirikan pada tanggal 10 Februari 1987. Awalnya, MYTX bernama PT Mayatexdian Industry berdasarkan Akta Pendirian No. 105 tanggal 10 Februari 1987. Pada tahun 1995, MYTX mengubah nama menjadi PT Apac Centertex Corporation berdasarkan Akta No. 159 tanggal 27 Juni 1995.

Selanjutnya, pada tahun 2000, MYTX berganti nama menjadi PT Apac Citra Centertex Tbk berdasarkan Akta No. 24 tanggal 8 September 2000. Kemudian, di tahun 2015, MYTX kembali mengganti nama menjadi PT Asia Pacific Investama Tbk berdasarkan Akta No. 38 tanggal 19 November 2015.

Sebagai salah satu langkah strategis untuk memperluas jaringan usaha, pada tahun 1996, MYTX mengakuisisi 94,12% saham PT Apac Inti Corpora. PT Apac Inti Corpora kemudian menjadi satu-satunya Entitas Anak MYTX dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1995 dengan menjalankan kegiatan usaha di bidang industri tekstil dan garmen.

Guna memperkuat permodalan, MYTX melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989.

MYTX telah membangun jaringan yang mapan, tidak hanya di pasar domestik, namun juga di pasar internasional, seperti Asia, Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Afrika. Positifnya kinerja dan pertumbuhan usaha MYTX dari tahun ke tahun telah menarik minat investor untuk menanamkan modal. Pada tahun 2017, PT World Harvest Textile menjadi investor dan pemegang saham utama dengan mengakuisisi 77,53% saham.

Kinerja Keuangan MYTX dari Laporan Keuangan Terakhir

Pada umumnya, industri tekstil turut terdampak pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 pun berimbas kepada para pelaku usaha di dalamnya, termasuk MYTX.

Hal ini bisa dilihat dari laporan keuangan terakhir MYTX. Pada tahun 2020, MYTX mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp1,38 triliun. Angka ini lebih kecil daripada tahun 2019 yang sebesar Rp1,84 triliun. Alhasil, MYTX masih membukukan rugi di tahun 2020, meskipun nilainya lebih kecil dibandingkan tahun 2019.

 Komponen Laba Desember 2019 Desember 2020
Penjualan dan pendapatan usaha Rp1,84 triliun Rp1,38 triliun
Jumlah laba bruto (Rp13,9 miliar) (Rp25,9 miliar)
Beban penjualan (Rp55,9 miliar) (Rp49,6 miliar)
Jumlah laba (rugi) (Rp241,0 miliar) (Rp114,8 miliar)

Riwayat Kinerja MYTX

Analisis secara vertikal menunjukkan bahwa penjualan bersih MYTX dalam kurun waktu 2017–2019 naik 12,5%.  Total aset MYTX pun mengalami kenaikan sebesar 6,5%. Sayangnya, beban penjualan juga membengkak hingga 33,1% dalam kurun waktu yang sama. Alhasil, MYTX masih mencatat kerugian.

Berikut adalah beberapa elemen CAGR MYTX dalam kurun waktu 2017–2019.

Komponen CAGR 2017-2019
Penjualan bersih 12,5%
Beban penjualan 33,1%
Rugi usaha -4,7%
Total Aset 6,5%
Total Liabilitas 8,5%

Track Record Pembagian Dividen MYTX

Saldo laba MYTX masih negatif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini pun berkontribusi terhadap absennya MYTX dalam pembagian dividen.

Tahun Dividen per Saham Jumlah yang dibayarkan (miliar)
2016
2017
2018

Prospek Bisnis MYTX

Sebelum pandemi Covid-19, industri tekstil umumnya cukup prospektif. Kementerian Perindustrian melihat peluang pertumbuhan konsumsi tekstil dan busana terbesar di ASEAN dengan proyeksi sebesar 9%. Melalui penerapan strategi yang tepat, sumber daya yang andal, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, MYTX optimis dalam ‘menangkap’ peluang yang ada.

Kondisi berubah tatkala pandemi Covid-19 datang sejak setahun belakangan ini. Industri tekstil umumnya belum mampu ‘bangkit’ akibat ‘hantaman’ Covid-19 di tahun 2021. Meski relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah membuka kembali tempat komersil, produsen garmen dan tekstil cenderung berhati-hati dalam menerapkan strategi di masa pandemi Covid-19 ini.

Selain itu, daya beli masyarakat masih belum terlihat pulih sepenuhnya. Hal ini dapat memengaruhi konsumsi tekstil dan garmen di dalam negeri.

Mayoritas penjualan MYTX berasal dari produk benang. Tentu, produk benang akan tergantung dari pulihnya daya beli masyarakat hingga ke tingkat end user. Sektor ini erat kaitannya dengan gaya hidup atau lifestyle masyarakat. Saat pandemi Covid-19, hampir seluruh masyarakat mengerem belanjanya, termasuk untuk urusan sandang.

Kegiatan ekspor dan persoalan tenaga kerja saat ini masih membayangi industri tekstil dan garmen. Jumlah pengangguran di sektor ini termasuk tertinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lain.

Kondisi diperparah dengan relatif mudahnya barang-barang jadi (garmen) impor Cina dan Thailand ke Indonesia. Harga jual dari barang jadi impor tersebut jauh lebih murah dibandingkan hasil produksi para pelaku industri lokal karena terbentur tingginya harga bahan baku.

Sebenarnya, Pemerintah telah menetapkan kebijakan safeguard untuk bahan baku tekstil guna mendongkrak produksi pabrikan tekstil lokal. Sayangnya, realisasinya belum seperti yang diharapkan. Padahal, peningkatan produksi pabrikan tekstil lokal setidaknya dapat menekan derasnya impor produk-produk sejenis ke pasar Indonesia.

Kesimpulannya, hingga triwulan I tahun ini, pasar dirasakan masih berat karena pandemi Covid-19. Tampaknya, MYTX juga belum ada rencana melakukan ekspansi. Jika pun dibutuhkan ekspansi, besar kemungkinan akan tertunda.

Harga Saham MYTX

Data pada 24 Maret 2021 memperlihatkan kondisi saham MYTX sebagai berikut:

  1. Pembukaan: Rp62
  2. Penutupan Sebelumnya: Rp66
  3. Penawaran (Offer): Rp65
  4. Penawaran (Bid): Rp64
  5. Harga Terendah: Rp62
  6. Harga Tertinggi: Rp70
  7. Volume: 398.800 (Saham)
  8. Nilai Transaksi: Rp25.701.900
  9. Frekuensi: 70 (Kali)
  10. EPS: Rp-126
  11. PE Ratio: -1 (Kali)
  12. Kapitalisasi Pasar: Rp503.573 juta

Berdasarkan data tersebut dan kondisi pasar saat ini, maka rekomendasi untuk saham MYTX adalah jual.

Namun, semuanya kembali lagi ke kamu, apakah ingin wait and see atau jual ya! Nah, jika kamu ingin membeli saham perusahaan lain, kamu bisa coba membelinya dengan mudah di Ajaib. Bukan hanya beli, di Ajaib kamu juga bisa melakukan transaksi jual dengan mudah, kapan dan di mana saja.

Ajaib juga bisa membantu kamu berinvestasi saham di berbagai industri mulai dari tekstil, perbankan, keuangan, makanan dan minuman, fintech, dan masih banyak lagi. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait