Saham

Pentingnya Cek Indeks Saham Terbaru untuk Acuan Investasimu

daftar indeks saham

Ajaib.co.id. Dalam dunia investasi saham, istilah indeks saham merupakan hal yang awam didengar. Bahkan sangat disarankan untuk mengetahui indeks saham terbaru sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Salah satunya dengan fungsinya sebagai gambaran akan sentimen pasar yang sedang terjadi.

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Keberadaannya untuk mempermudah mengevaluasi tren harga sama berdasarkan kategori-kategori yang dimaksud.

Saat ini tersedia setidaknya 34 indeks saham ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kecenderungannya masing-masing. BEI juga terus melakukan inovasi dalam menyediakan informasi akan indeks saham terbaru yang dipakai oleh pelaku pasar modal dengan kerja sama sejumlah pihak lain. Saat ini rangkuman informasi tersebut disusun dalam buku indeks berjudul indeks “IDX Stock Index Handbook” berisikan gambaran ringkas dan padat mengenai data tersebut.

Adapun, fungsi lain dari indeks saham antara lain produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan, benchmark bagi portofolio aktif, dan proksi untuk kelas aset pada alokasi aset. Sedangkan bagi investor pemula sepertimu, minimal data indeks terbaru bisa menunjukkan kondisi pasra modal terkini.

5 Daftar Indeks Saham yang Dijadikan Acuan dalam Investasi

Tentunya dengan mengetahui tren pada daftar indeks saham terbaru, dapat menjadi acuan atau dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap indeks saham tersebut memiliki kategori dan kualifikasinya sendiri untuk memasukkan saham emiten dalam indeks sahamnya.

Berikut ini adalah beberapa indeks saham yang populer di kalangan investor dan bisa dijadikan acuan dalam berinvestasi bagi para milenial, khususnya investor baru.

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan disingkat IHSG merupakan indeks saham paling dikenal jika dibandingkan indeks saham lainnya. Hal ini dikarenakan IHSG memasukkan seluruh emiten saham di BEI sebagai komponen perhitungan harga saham. Secara garis besar IHSG menampilkan nilai rata-rata harga saham gabungan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI.

IHSG berfungsi sebagai indikator pergerakan tren harga saham rata-rata di BEI, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Oleh karena itu, indeks saham IHSG juga bisa dijadikan acuan penilaian terhadap portofolio investor, apakah kinerjanya di atas rata-rata, atau malah di bawah rata-rata.

2. Indeks Saham Sektoral

Indeks sektoral merupakan pengelompokkan emiten saham di BEI berdasarkan sektor usaha yang ditekuninya. Ada ratusan emiten saham yang melantai di BEI. Untuk mempermudah penilaian kinerja saham pada sektor tertentu, maka terdapat indeks harga saham sektoral.

Saat ini BEI membagi emiten-emiten saham ke dalam sembilan kategori sektor. Setiap sektor kemudian dibagi kembali menjadi beberapa sub sektor.

  • Sektor Pertanian (Agri)
  • Sektor Pertambangan (Mining)
  • Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry)
  • Sektor Aneka Industri (Miscellaneous)
  • Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods)
  • Sektor Properti
  • Sektor Infrastuktur, Utilitas dan Transportasi
  • Sektor Keuangan (Finance)
  • Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi (Trade)

Kinerja setiap sektor bisa berbeda satu sama lain. Setiap kebijakan yang dibuat pada sektor tertentu, mungkin akan memberikan dampak individual pada setiap emiten dalam kelompok sektor tersebut. Namun, kondisi tersebut tidak mempengaruhi kinerja saham di sektor lain.

Oleh karena itu, daftar indeks saham sektoral bisa menjadia acuan tren saham di sektor mana yang sedang mengalami tren membaik, memburuk atau stagnan.

3. Indeks Saham LQ45

Indeks LQ45 merupakan pelengkap dari IHSG. Sesuai namanya, indesk saham LQ45 berisi 45 emiten saham dengan likuiditas tertinggi (LiQuid/LQ). Oleh karena itu, tidak semua emiten yang tercatat di BEI bisa masuk ke dalam indeks saham ini.

Hanya emiten-emiten yang memenuhi kualifikasi tertentu saja yang bisa masuk ke dalam indeks saham ini. Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk mendapatkan indeks saham LQ45.

  • Telah tercatat di BEI setidaknya selama 3 bulan.
  • Dalam 1-2 bulan terakhir, emiten harus termasuk ke dalam 60 saham dengan kapitalisasi tertinggi. Serta dalam jangka waktu 12 bulan terakhir, masuk dalam 60 nilai transaksi terbesar di pasar reguler (saham paling likuid).
  • 30 dari 60 saham tersebut, otomatis masuk ke dalam indeks saham LQ45.
  • Dari 30 saham tersisa, akan dipilih 15 saham untuk masuk ke dalam indeks LQ45, dengan tahapan:
  1. Dari 30 saham, terlebih dahulu diseleksi 25 saham berdasarkan Hari Transaksi Pasar Reguler.
  2. Dari 25 saham tersebut, dipilih 20 saham dengan Frekuensi Transaksi Tertinggi di Pasar Reguler.
  3. Terakhir, dari 20 saham, akan dipilih 15 saham dengan kapitaliasai pasar terbesar, yang kemudian melengkapi daftar indeks saham LQ45.

Saham-saham dalam indeks saham LQ45 juga dinilai berdasarkan kondisi finansial perusahaan serta prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, LQ45 sering dijadikan acuan sebagai emiten saham unggulan yang kerap jadi rebutan.

4. Daftar Indeks Saham Kompas100

Indeks saham Kompas100 merupakan daftar 100 emiten saham yang mewakili kurang lebih 70 hingga 80 persen dari total nilai kapitaliasi seluruh saham di BEI. Dengan melihat kinerja indeks Kompas100, bisa didapatkan kecenderungan dari pergerakan pasar saham secara keseluruhan.

5. Jakarta Islamic Indeks (JII)

Investasi syariah memang sudah menggeliat kian kuat dengan semakin bertambahnya peminat. Tidak ketinggalan, buat kamu yang ingin berinvestasi saham syariah, kamu bisa menjadikan Jakarta Islamic Indeks (JII) sebagai acuan memilih emiten saham yang sesuai.

JII adalah sebagai daftar indeks saham perusahaan yang diperdagangkan dalam investasi syariah. Emiten ini dianggap sesuai dengan prinsip syariah agama islam (halal). Indeks ini memuat 30 saham syariah terbaik yang masuk ke dalam JII.

Untuk masuk ke dalam indeks JII, ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi.

  • Tidak melakukan usaha yang melanggar syariah islam (perjudian, barang haram, produk ribawi, jasa yang mendukung produk haram, dll.)
  • Tidak melakukan perdagangan tanpa serah terima barang atau perdagangan dengan permintaan dan penawaran palsu (jual beli barang yang belum dimiliki).
  • Utang berbasis bunga tidak lebih dari 45% dibandingkan total ekuitas.
  • Pendapatan bunga atau pendapatan tidak halal tidak lebih dari 10% dari total pendapatan. Diharapkan indeks JII bisa menjadi tolok ukur kinerja emiten saham berbasis syariah dan juga bisa mengembangkan pasar modal syariah menjadi lebih besar.

Daftar Indeks Saham Lainnya

Selain kelima daftar indeks saham tersebut, ada indeks saham lainnya yang juga memiliki acuan masing-masing sebagai kriteria daftar sahamnya. Beberapa diantaranya adalah indeks bisnis-27, indeks pefindo-25, indeks SRI-KEHATI, indeks papan utama dan papan pengembangan serta indeks individual.

Setiap investor biasanya memiliki kecenderung untuk memilih sendiri jenis indeks yang digunakannya. Namun pastikan kamu menggunakan data indeks saham terbaru untuk ketepatan strategi investasi yang kamu terapkan.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait