Investasi

Fluktuasi, Faktor yang Memengaruhi dan Strategi Investasi

Fluktuasi bisa terjadi kapan saja dan di sektor apapun. Tak terkecuali di dunia investasi. Kalau kamu yang memiliki instrumen investasi atau yang ingin menanamkan modal, pahami fluktuasi agar meminimalisir kerugian. Strategi investasi apa yang digunakan di tengah fluktuasi?

Fluktuasi merupakan kondisi naik turun atau situasi yang tidak menetap yang dapat dilihat di grafik. Fluktuasi dapat terjadi di segala bidang termasuk ekonomi dan berimbas pada perubahan harga barang atau jasa serta memengaruhi iklim investasi.

Hal tersebut dapat dilihat saat Amerika Serikat dan Tiongkok terlibat perang dagang. Efek yang ditimbulkan harga komoditas fluktuatif. Di lantai bursa misalnya, jika terjadi kecelakaan di proyek jembatan tol, saham konstruksi langsung terjun bebas. Di pasaran, harga seragam sekolah mengalami kenaikan ketika pergantian ajaran baru.

Faktor yang Memengaruhi Fluktuasi

Iklim investasi bisa lesu, bila terjadi fluktuasi pasar. Karena imbal hasil dari investasi dapat bergerak naik perlahan atau sebaliknya. Investor tak dapat menghindarinya, tetapi bisa meminimalisir kerugian dengan memantau faktor yang memerangi fluktuasi.

●      Pemerintah. Faktor pemerintah atau kondisi di dalam negeri dapat berpengaruh terhadap kondisi investasi. Sebut saja kebijakan fiskal mengatur perekonomian untuk memabha pemasukan dan mengatur pengeluaran pemerintah.

Kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi agar warga negara sejahtera, seperti mengendalikan inflasi, mengatur harga barang dan jasa stabil, mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan lainnya. Jika langkah tersebut dilakukan dengan baik, negara tidak akan mengalami fluktuasi dan terhindar dari krisis ekonomi.

Meski kebijakan pemerintah berjalan lancar, fluktuasi dipengaruhi oleh faktor lain. Di pasar bursa, fluktuasi terjadi ketika investor asing menjual asetnya, bukan sepenuhnya karena kebijakan pemerintah. Melainkan target laba mereka telah tercapai atau mereka ingin berinvestasi ke negara lain. Biasanya hal ini terjadi karena ekonomi dunia membaik.

●      Transaksi internasional. Sebagai bagian dari World Trade Organization (WTO), Indonesia membuka investor asing untuk menanamkan modalnya. Begitu juga sebaliknya, pengusaha Indonesia melebarkan bisnisnya ke negara lain. Tentu mereka harus menjalankannya sesuai prosedur pemerintah setempat.

Kehadiran investor asing dan kucuran dananya, serta ekspor produk Indonesia ke luar negeri memengaruhi perekonomian Indonesia sekaligus kekuatan mata uang. Negara mendapatkan pemasukan, lalu dimanfaatkan untuk kepentingan dalam negeri.

●      Spekulasi dan ekspektasi. Spekulasi merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan asumsi dan tanpa analisis terhadap suatu produk. Tindakan ini bertujuan agar mempengaruhi emosi investor lain agar melakukan hal sama seperti dirinya dan menaikkan harga produk. Padahal jika dianalisis, harga dari produk tersebut tidak sesuai.

Spekulasi ini banyak terjadi pada investasi saham, di mana terkenal dengan saham gorengan. Sedangkan ekspektasi merupakan harapan atau keinginan yang ingin dicapai di masa depan. Baik harapan maupun ekspektasi bisa menyebabkan fluktuasi.

●      Penawaran dan permintaan. Di dalam ilmu ekonomi, supply and demand atau penawaran dan permintaan adalah hubungan antara permintaan barang dari konsumen dan kuantitas barang yang disediakan oleh penjual. Hal ini juga menentukan harga barang. Kalau penawaran dan permintaan menurun, harga akan turun, begitu juga sebaliknya.

Strategi Investasi di Tengah Fluktuasi

Semua investor pasti menginginkan untung berkali lipat. Tetapi investasi tak semudah angan-angan investor. Ada saat di mana nilai instrumen investasi bergerak fluktuatif. Apalagi kalau empat faktor di atas muncul.

Tetapi hal itu bisa diminimalisir. Asal kamu, sebagai investor, memiliki tujuan berinvestasi. Seperti untuk apa hasil investasi, berapa dana yang dibutuhkan per bulan, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Setelah itu, miliki strategi investasi.

●      Pilih produk investasi. Setelah menetapkan tujuan, kamu pilih produk investasi yang bisa mewujudkan impianmu. Kalau sudah menetapkan pilihan, ukur seberapa besar kemampuanmu.

Kamu ingin menggelontorkan dana investasi sekali dalam jumlah besar (misal Rp20 juta) atau menyisihkan 10 persen hingga 20 persen dari gaji (misal Rp700 ribu) setiap bulan selama tiga tahun. Itu semua tergantung tujuan dan kemampuanmu.

●      Investasi terpercaya. Pilih produk investasi terpercaya. Jika kamu berinvestasi saham, pastikan perusahaan sekuritas sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika membeli logam mulia, pastikan membeli di Pegadaian, bank, marketplace, atau toko saham terpercaya.

Kalau ingin membeli reksa dana dengan mudah, kamu bisa melakukannya di marketplace Ajaib yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Jangan sekali-kali memercayakan uangmu kepada pihak atau perusahaan yang tidak berizin. Hal ini harus kamu lakukan, agar tidak tertipu investasi bodong.

●      Pahami cara kerja investasi. Agar imbal hasil sesuai harapanmu, pahami cara kerja masing-masing investasi. Kamu bisa menggali informasi dari buku, media terpercaya, atau situs yang mengelola investasi.

Tak ada salahnya, kamu bertanya kepada kerabat yang sudah berinvestasi lebih dulu dan mengikuti workshop keuangan. Pertimbangkan pula imbal hasil tinggi akan mendatangkan risiko yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

●      Review investasi. Memiliki investasi dengan imbal hasil memuaskan itu perlu waktu. Bahkan ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Tetapi tak ada salahnya, kamu mereview kinerja investasimu setelah enam bulan.

Bagaimana perolehannya? Apakah cukup memuaskan, nilainya mengalami fluktuasi, atau belum ada hasil sama sekali? Biarkan saja. Jangan jual investasimu dengan harga rendah (jika dibandingkan harga beli).

●      Diversifikasi investasi. Apakah kamu perlu diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko atau menambah keuntungan? Sesuaikan saja dengan kemampuan dan kebutuhanmu. Bandingkan kinerja masing-masing dengan saksama.

Ketika berinvestasi, jangan lupa untuk memperbarui informasi terkini mengenai politik dan ekonomi dunia. Karena hal itu mempengaruhi ekonomi negara lain, seperti Indonesia. Serta memperhatikan kebijakan pemerintah terhadap dunia investasi dan lihat dampak yang ditimbulkan.

Meski demikian fluktuasi dalam investasi adalah hal wajar. Yang penting kamu punya strategi supaya mendapatkan imbal hasil sesuai harapan.

Bacaan menarik lainnya:

Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait