Investasi, Saham

Layanan Sekuritas Full Service Vs. Reguler Bagi Investor Pemula

Ajaib.co.id – Bagi investor pemula, menggali ilmu saham adalah hal wajib sebelum bertransaksi. Salah satu hal yang menunjang ilmu tersebut datang dari perusahaan sekuritas. Karena ia menawarkan fasilitas reguler hingga full service.

Perusahaan sekuritas merupakan organisasi berbadan hukum yang bergerak dalam bidang transaksi jual beli efek. Perusahaan sekuritas tidak mengeluarkan efek, tetapi ia berperan sebagai perantara antara investor yang ingin melakukan transaksi (jual beli efek) di pasar modal atau bursa efek, wartaekonomi.co.id (20/03/2019).

Dalam perusahaan efek, ada istilah yang wajib diketahui oleh calon investor pemula, yaitu:

  • Pialang: perantara yang melakukan transaksi efek di pihak investor, seperti membeli, menjual, dan memperdagangkan efek.
  • Dealer: pihak sekuritas yang membeli atau menjual  portofolio mereka untuk ditawarkan atau dijual kepada investor yang berminat untuk membeli.
  • Broker dealer: kombinasi antara pialang dan dealer ini bertugas menjadi perantara yang memberikan layanan sekuritas. Layanan berupa pemberian rekomendasi, analisis saham, dan layanan lain untuk investor individu maupun perusahaan.

Kiat Memilih Perusahaan Sekuritas Terpercaya

Sebelum mempertimbangkan layanan sekuritas full service atau reguler, calon investor pemula harus memilih perusahaan yang terpercaya. Berikut ini kiat memilihnya:

  • Izin OJK

Sekuritas terpercaya wajib memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk memastikannya, kamu bisa melihat daftar nama sekuritas di laman OJK atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika terpercaya, namanya harus tercantum dalam laman OJK dan BEI.

  • Reputasi Perusahaan

Kemudian cek reputasi perusahaan sekuritas, seperti sepak terjang dalam menangani klien (investor), apakah perusahaan pernah tersandung masalah hukum atau tidak, tanya atau baca review investor tentang pengalaman berinvestasi saham di perusahaan tersebut, cek apakah para pialang mengantongi sertifikasi dari WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek), WMI (Wakil Manajer Investasi), dan WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek), dan cari tahu apakah perusahaan memiliki tim riset, dan lainnya. 

  • Setoran Awal

Setiap sekuritas memiliki kebijakan berbeda dalam menetapkan setoran awal ketika calon investor membuka rekening efek. Ada yang mensyaratkan setoran awal Rp10 juta, Rp100.000, dan Ada juga juga yang Rp0 rupiah alias “tangan kosong”.

Maksudnya investor dapat mendaftar dan membuka rekening efek terlebih dahulu. Setelah rekening diverifikasi dan investor siap bertransaksi, ia bisa menyetor atau mentransfer dananya dari rekening tabungan ke Rekening Dana Investor (RDI, yang ada di dalam rekening efek). Contoh sekuritas yang menerapkan setoran awal Rp0 adalah Ajaib Sekuritas.

Di Ajaib, calon investor dapat membuat rekening efek terlebih dahulu, tanpa menyetor dana sepeser pun. Setelah rekening aktif, investor dapat membandingkan atau mempelajari saham yang hendak dibeli. Jika sudah memutuskan, ia baru menyetor dana ke RDI.

Tertarik? Unduh Ajaib di App Store atau Play Store untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang saham.

  • Mengetahui Biaya Administrasi

Sebelum membuat rekening efek, tak ada salahnya bertanya tentang biaya administrasi. Biasanya biaya administrasi berupa fee untuk broker atau sekuritas, levy BEI, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan (PPh).

Nilai masing-masing biaya berbeda-beda. Namun pada umumnya fee broker sekitar 0,15% hingga 0,3% dari total transaksi, biaya levy sebesar 0,043%, PPN sebesar 10%, dan PPh sebesar 0,1%.

  • Aplikasi Ramah Pengguna

Setiap sekuritas pasti memiliki aplikasi untuk bertransaksi saham secara daring. Sebelum memutuskan membuka rekening efek, calon investor perlu bertanya ke investor saham tentang aplikasi. Kumpulkan semua informasi. Lalu pilih aplikasi yang ramah pengguna, fitur-fitur yang diperlukan, dan jarang bermasalah.

Layanan Sekuritas Full Service Vs. Reguler

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, setiap perusahaan sekuritas memiliki kebijakan berbeda. Selain jumlah setoran awal, layanan sekuritas yang sering diamati oleh investor adalah full service atau reguler.

  • Layanan Reguler

Layanan reguler pada masing-masing sekuritas pun berbeda. Ada sekuritas yang hanya menawarkan layanan transaksi (beli dan jual) serta aplikasi yang biasanya berisi kabar terkini mengenai kondisi pasar. Namun ada pula yang memberikan layanan transaksi, aplikasi, layanan pelanggan 24 jam, hingga beragam pilihan akun investor (reguler, day trading, syariah, dan lainnya).

  • Full Service

Investor yang memilih layanan full service akan mendapatkan beragam keuntungan dari pihak sekuritas. Mulai dari memberikan analisis yang netral dan objektif setiap hari, informasi dan saran mengenai saham yang potensial, fasilitas pinjaman untuk mengoptimalkan investasi, hingga transaksi saham melalui pialang (bersertifikat dan berpengalaman) melalui telepon.

Untuk investor pemula yang tak sempat mengamati kondisi pasar atau emiten, layanan full service layak digunakan. Karena layanan mendukung investor untuk memaksimalkan keuntungan. Hanya saja full service memerlukan setoran awal dan biaya layanan cukup tinggi dibanding reguler. Dan tak semua sekuritas memiliki layanan tersebut.

Bagi investor pemula yang memiliki dana mencukupi, boleh-boleh saja memilih layanan sekuritas full service. Yang perlu dipertimbangkan adalah jangan menempatkan semua dana pada satu instrumen (dalam hal ini investasi saham).

Investasi saham cocok buat investor yang memiliki rencana jangka panjang. Misal 10 tahun ke depan berencana menggunakan hasil investasi saham untuk keliling dunia atau mengamankan dana dari inflasi.

Sehingga tak ada salahnya untuk menempatkan dana ke instrumen lain yang bersifat jangka pendek atau menengah. Sebut saja menginvestasikan dana ke deposito atau reksa dana pasar uang, yang risikonya rendah, pergerakannya tak bergejolak, dan memberikan keuntungan setara.

Buat yang memiliki rencana sekitar tiga-lima tahun atau jangka menengah, sebaiknya pilih investasi reksa dana pendapatan tetap atau obligasi. Karena keuntungannya stabil, pergerakan juga stabil, meski agak berisiko.

Artikel Terkait