Ajaib.co.id – PT Polychem Indonesia Tbk dengan kode saham ADMG merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pembuatan petrokimia dan polyester. Perusahaan yang mulai beroperasi secara operasional ini memiliki beberapa kegiatan bisnis, di antaranya:
- Produksi poliester meliputi polyester pre-oriented yarns, polyester staple fibers, polyester spin drawn yarns, dan polyester chips.
- Produksi kimia meliputi monoetilen glikol, dietilen glikol, dan trietilen glikol.
- Produksi filamen nilon melalui anak perusahaan, PT Filamendo Sakti.
Saham ADMG pertama kali tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tahun 1993 dengan jumlah saham sebanyak 80 juta lembar saham senilai Rp4.250 per lembar saham. Mayoritas kepemilikan saham dipegang oleh Provestment Limited sebesar dengan nilai 49,51% 107.074.542 USD.
Lalu, perseroan sebesar 25,56% dengan nilai 55.285.841 USD, publik sebesar 14,51% dengan nilai 31.379.077 USD, dan PT Satya Mulia Gema Gemilang sebesar 10,42% senilai 22.542.353 USD. Di mana, saat ini perseroan memiliki market cap mencapai 676,72 B.
Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir
Mengacu pada laporan keuangan ADMG, kinerja keuangan perseroan hingga kuartal ketiga tahun 2020 harus turun ke angka 114,53 juta USD dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar 177,29 juta USD.
Penurunan ini disebabkan oleh kinerja yang harus tertekan karena masa pandemi. Di samping itu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan ke angka 12,18 juta USD dari sebelumnya sebesar 12,98 juta USD.
Memasuki tahun 2020, ADMG masih mencatatkan kerugian sebesar 21,38 juta USD yang meningkat dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar 19,98 juta USD. Adapun kinerja keuangan ADMG berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020, seperti berikut:
Komponen Laba | 30 September 2020 | 30 September 2019 |
Pendapatan | 114,53 juta USD | 177,29 juta USD |
Laba bersih | -21,38 juta USD | -19,98 juta USD |
Beban pokok | 12,18 juta USD | 12,98 juta USD |
Sementara untuk rasio keuangan dari saham ADMG di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:
Rasio | 30 September 2020 | 30 September 2019 |
ROA | -13,4% | -10,1% |
ROE | -15,8% | -12% |
NPM | -18,7% | -11,3% |
DER | 18% | 19% |
Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis ADMG masih terus melemah hingga kuartal ketiga tahun 2020 dan diperparah oleh masa pandemi yang melanda. Di mana, ROA dan ROE yang masih terus membesar minusnya dan menunjukkan kemampuan bisnis dalam meraih keuntungan terus melemah.
Riwayat Kinerja Keuangan
Untuk mengetahui kinerja keuangan ADMG dalam 5 tahun terakhir, bisa dilihat melalui penjelasan berikut:
Komponen | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 |
Pendapatan | 310,87 juta USD | 279,95 juta USD | 355,09 juta USD | 356,63 juta USD | 233,39 juta USD |
Laba bersih | 124,16 juta USD | -20,56 juta USD | -8,63 juta USD | -1,30 juta USD | -29,59 juta USD |
Beban pokok | 420,01 juta USD | 380,84 juta USD | 374,11 juta USD | 280,67 juta USD | 255,22 juta USD |
Dapat dilihat penjualan dalam 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai 2018. Namun, harus turun di tahun 2019. Sedangkan ADMG masih terus mencatatkan kerugian hingga tahun 2019.
Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham
Mengacu pada kerugian yang terus dialami perusahaan dalam 5 tahun terakhir, maka tidak heran jika saham ADMG tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham. Mengingat, pembagian dividen yang biasa dilakukan ketika perusahaan meraih keuntungan.
Oleh karena itu, bagi investor yang mengutamakan keuntungan melalui pembagian dividen selain capital gain, maka saham ADMG bukan menjadi pilihan yang tepat untuk dibeli.
Prospek Bisnis ADMG
Berdasarkan kinerja keuangan di sepanjang tahun 2020 yang belum maksimal karena masa pandemi, lalu ditambah perseroan yang masih mencatatkan kerugian, maka rencana bisnis yang akan ditentukan oleh ADMG adalah mencatatkan laba bersih.
Saat ini perseroan masih fokus untuk membenahi performa keuangan dalam meningkatkan pendapatan dan juga meraih laba bersih. Belum ada lagi rencana untuk tahap pengembangan kegiatan bisnis yang dilakukan perseroan.
Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham
Mengacu pada kinerja keuangan perseroan yang masih mencatatkan kerugian hingga tahun 2020, maka butuh pertimbangan lebih jika investor ingin memutuskan berinvestasi di saham ADMG secara jangka panjang. Mengingat, dalam 5 tahun terakhir perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Di samping itu, dilihat dari PER dan PBV saham ADMG berada di level minus 1,59 kali dan 0.25 kali sehingga masih butuh pertimbangan lebih, juga bagi investor jangka pendek. Ditambah dengan rencana dan prospek bisnis yang masih belum jelas terlihat. Oleh karena itu, saham ADMG masih belum masuk ke dalam kategori rekomendasi saham untuk dipilih.
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.