Analisis Saham

Bedah Saham IPO COAL, Permintaan Batu Bara Terus Meningkat

IPO COAL

Tahukah kamu? Harga Batu Bara Acuan (HBA) pada Oktober 2022 terus mencatatkan kenaikan, dengan naik US$11,75 per ton menjadi US$330,97 per ton dari September US$319,22 per ton. Kenaikan HBA salah satunya terdapat permintaan batu bara global yang terus naik signifikan. Menariknya, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara  akan segera melantai di BEI yaitu PT Black Diamond Resources Tbk (COAL).

Profil Singkat Emiten

Perusahaan yang bernama PT Black Diamond Resources Tbk ini memiliki kode emiten yaitu COAL, bergerak di bidang pertambangan batu bara. Dengan kegiatan usaha Perseroan adalah berusaha dalam bidang Aktivitas Perusahaan Holding, Aktivitas Kantor Pusat, dan Aktivitas Konsultasi Manajemen.

Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas Sujaka Lays (52,50%), PT Esa Gemilang (30,00%), Arie Rinaldi (7,50%), PT Alam Tulus Abadi (5,00%), dan Herry Sen (5,00%)

Detail Rencana IPO COAL

Perseroan melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sejumlah 1.250.000.000 saham saham atas nama dengan nominal Rp10 setiap lembar saham, atau sama dengan 20,00% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp100.

Prakiraan struktur pemegang saham di kemudian hari adalah Sujaka Lays (42,00%), PT Esa Gemilang (24,00%), Arie Rinaldi (6,00%), PT Alam Tulus Abadi (4,00%), Herry Sen (4,00%), dan Masyarakat (20,00%).

Penjamin pelaksana emisi efek COAL adalah PT Surya Fajar Sekuritas. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap penawaran umum perseroan

Jadwal Penawaran Saham

Jadwal penawaran saham IPO COAL berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal : 12 – 22 Agustus 2022 
  • Tanggal Efektif : 30 Agustus 2022
  • Masa Penawaran Umum : 1 – 5 September 2022
  • Tanggal Penjatahan : 5 September 2022
  • Tanggal Distribusi Saham : 6 September 2022
  • Tanggal Pencatatan di BEI : 7 September 2022

Rencana Penggunaan Dana IPO COAL

Berdasarkan prospektus perseroan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan berbagai hal, yaitu:

  1. Sekitar Rp40.000.000.000,- akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) dan digunakan untuk keperluan belanja modal oleh DMP.
  2. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk membayar vendors dan suppliers DMP, untuk membayar biaya para kontraktor tambang, untuk pembelian bahan bakar, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang dan digunakan untuk pembelian peralatan kantor, gaji karyawan, dan lain-lain.

Baca Juga: Pengertian Portofolio Investasi dan Penyesuaiannya

Kinerja Laporan Keuangan COAL

Prospektus saham IPO COAL menunjukan bahwa dalam dua tahun terakhir, COAL berhasil mencatatkan kinerja yang sangat baik, mengacu pada laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada tanggal 30 April 2022 dengan Pendapatan tercatat Rp95 miliar atau naik 126% secara YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode 30 April 2021 yang mencatatkan Pendapatan sebesar Rp42 miliar.

Alhasil berbuah manis pada Laba Komprehensif Penghasilan COAL per tanggal 30 April 2022 menjadi senilai Rp43 miliar atau naik 104% secara YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode 30 April 2021 yang mencatatkan Laba Komprehensif Penghasilan sebesar Rp21 miliar.

Rasio Keuangan COAL

Berikut merupakan ringkasan rasio keuangan saham COAL selama bulan Desember 2020 hingga kinerja 2021:

Data di atas mencerminkan bahwa COAL secara fundamental dengan kinerja sangat baik, rasio profitabilitas mengalami peningkatan yakni, Net Profit Margin (NPM) menjadi 15,91%, Return on Asset (ROA) menjadi 13,83% dan Return on Equity (ROE) menjadi 34,45%. Mencerminkan COAL memiliki kinerja yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan mempunyai strategi untuk meningkatkan performa rasio profitabilitas.

Kebijakan Dividen COAL

Prospektus saham IPO COAL menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham COAL, untuk setiap tahunnya Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak – banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan Perseroan mulai tahun buku 2022 dan seterusnya.

Baca Juga: Contoh Investasi Berdasarkan Jangka Waktu & Tujuannya

Prospek Bisnis COAL

Berdasarkan Bloomberg Intelligence Report tahun 2022, produksi batu bara Indonesia diprediksi meningkat di tahun 2022, dengan asumsi kasus pandemi terus menurun dan cuaca kembali normal. Musim hujan yang sangat panjang, ditambah dengan lockdown karena COVID-19, memperlambat operasi tambang dan pelabuhan di tahun 2021. Hal ini berdampak pada tidak tercapainya target produksi batu bara domestik sehingga mendorong kenaikan harga batu bara secara signifikan.

Prospek pasar batu bara dunia dalam jangka panjang masih sangat menarik, ditambah pembangunan ekonomi negara-negara berkembang di Asia Tenggara lainnya yang berimbas pada peningkatan konsumsi listrik. Khususnya untuk negara-negara berkembang dengan populasi penduduk yang tinggi, terdapat miliaran penduduk yang rata-rata konsumsi listrik per kapitanya masih seperempat dari rata-rata konsumsi listrik per kapita dunia.

Negara-negara berkembang juga memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mengandalkan batu bara sebagai salah satu sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listriknya.

Di tahun 2022, Indonesia menargetkan produksi batu bara sebesar 663 juta ton, dimana sekitar 22% produksi ini, atau sekitar 119 juta digunakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik, terutama untuk pembangkit listrik, sementara sisanya diekspor ke berbagai negara seperti China, India, dan lain-lain.

Perseroan adalah perusahaan induk atas perusahaan pemegang IUP produksi batu bara, yang melakukan aktivitas penambangan di area Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Seperti kita ketahui, batu bara adalah komoditas yang tidak terbarukan, dan Indonesia termasuk negara eksportir batu bara terbesar di dunia. Saat ini, harga komoditas batu bara cenderung naik dan telah mencapai tertingginya sejak 10 tahun terakhir.

Dengan modal mengantongi IUP di daerah Gunung Mas seluas 4.883 Ha, cadangan terbukti dan terkira di angka 25 juta ton, karakter batu bara yang beragam, dan harga komoditas batu bara yang tinggi. Perseroan melalui Entitas Anak berusaha memanfaatkan kekayaan alam dengan menambang batu bara untuk keperluan bisnis, pengembangan pembangunan dan menerapkan CSR di wilayah sekitarnya.

Saat ini, Perseroan melalui Entitas Anak telah mulai penambangan dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun, dan manajemen memproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi hingga 2 juta ton per tahun dalam 3 tahun kedepan.

Pelanggan Perseroan sebagian besar adalah para pedagang (Traders) batu bara di dalam negeri. Dengan berdagang di dalam negeri, untuk memenuhi konsumsi domestik, perusahaan relatif aman dari kuota ekspor yang terbatas. Di tengah kenaikan harga komoditas, aktivitas perdagangan para traders cenderung meningkat sehingga ada jaminan keberlanjutan order.

Kesimpulan

Berdasarkan laporan prospektus saham IPO COAL, diketahui secara fundamental COAL memiliki kinerja yang sangat meningkat positif. Berdasarkan laporan prospek usaha, Perseroan meyakini bahwa fundamental pasar batu bara tetap kokoh, didukung oleh meningkatnya permintaan untuk mendukung pemenuhan konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait