Analisis Saham

Bedah Saham COAL di Tengah Harga Batu Bara yang Menurun

Bedah Saham COAL di Tengah Harga Batu Bara yang Menurun

Ajaib.co.id – Perusahaan batu bara dari PT Black Diamond Resources Tbk dengan kode saham COAL berhasil melakukan IPO pada 7 September 2022 lalu. Pada penawaran saham perdana ini, COAL menawarkan sebanyak 1.250.000.000 saham dengan harga Rp100 per lembar saham atau setara 20,00% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat.

Setelah lebih dari 1 tahun berhasil tercatat di Bursa Efek Indonesia, bagaimana kinerja dan prospek saham COAL? Sebelum kamu membelinya, cek terlebih dulu ulusan kinerja dari saham COAL di bawah ini.

Profil Singkat Emiten COAL

Perusahaan yang bernama PT Black Diamond Resources Tbk ini memiliki kode emiten yaitu COAL, bergerak di bidang pertambangan batu bara. Dengan kegiatan usaha Perseroan adalah berusaha dalam bidang Aktivitas Perusahaan Holding, Aktivitas Kantor Pusat, dan Aktivitas Konsultasi Manajemen.

Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas Sujaka Lays (52,50%), PT Esa Gemilang (30,00%), Arie Rinaldi (7,50%), PT Alam Tulus Abadi (5,00%), dan Herry Sen (5,00%).

Per Desember 2022, komposisi pemegang saham COAL adalah sebagai berikut.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
Sujaka Lays2.625.000.000 (Saham)26.250.000.000 (IDR)42,00%
PT. Esa Gemilang1.500.000.000 (Saham)15.000.000.000 (IDR)24,00%
Public (each below 5%)1.250.000.000 (Saham)12.500.000.000 (IDR)20,00%
Arie Rinaldi375.000.000 (Saham)3.750.000.000 (IDR)6,00%
Herry Sen250.000.000 (Saham)2.500.000.000 (IDR)4,00%
PT. Alam Tulus Abadi250.000.000 (Saham)2.500.000.000 (IDR)4,00%

Penggunaan Dana IPO COAL

Berdasarkan prospektus perseroan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan berbagai hal, yaitu:

  1. Sekitar Rp40.000.000.000,- akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) dan digunakan untuk keperluan belanja modal oleh DMP.
  2. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk membayar vendors dan suppliers DMP, untuk membayar biaya para kontraktor tambang, untuk pembelian bahan bakar, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang dan digunakan untuk pembelian peralatan kantor, gaji karyawan, dan lain-lain.

Menurut laporan PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) yang dilansir dari Kontan per 14 Juli 2023, emiten COAL sendiri telah menggunakan dana IPO sebanyak Rp40 miliar untuk belanja modal. Sedangkan untuk modal kerja, COAL menyerap dana IPO sebesar Rp80 miliar. Jika ditotal, COAL telah menghabiskan dana Rp20 miliar untuk ekspansi dan operasional.

Selain itu,emiten juga menggunakan dana sebesar Rp5 miliar untuk biaya IPO. Sehingga menurut Direktur Utama COAL Donny Janson Manua, COAL telah menyerap seluruh dana hasil IPO sebanyak Rp125 miliar.

Kinerja Laporan Keuangan COAL

KomponenQ1 2023Q4 2022Q3 2022Q2 2022
Pendapatan186.36 miliar149.86 miliar175.80 miliar367.06 miliar
Laba Kotor19,67 miliar28.70 miliar14.24 miliar124.72 miliar
Laba Bersih8.21 miliar-9.22 miliar16.67 miliar82.39 miliar
Total Aset634.75 miliar603.17 miliar523.35 miliar412.41 miliar
Total Liabilitas337.21 miliar225.74 miliar251.67 miliar
Total Ekuitas297.54 miliar289.25 miliar297.60 miliar160.73 miliar

Berdasarkan laporan keuangan perseroan saham COAL yang dilansir dari CNBC Indonesia, laba bersih yang dapat diatribusikan oleh entitas induk mencapai Rp40 miliar pada semester I-2023, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp82,4 miliar.

Namun, penjualan bersih COAL pada semester I-2023 mengalami kenaikan menjadi Rp414,8 miliar dari sebelumnya pada semester I-2022 sebesar Rp 367,1 miliar.

Turunnya laba bersih COAL sepertinya disebabkan oleh naiknya beban pokok penjualan, beban keuangan, dan beban lain-lain. Beban pokok penjualan COAL naik menjadi Rp346,9 miliar per 30 Juni 2023, dari sebelumnya sebesar Rp243,1 miliar per 30 Juni 2022.

Sedangkan beban keuangan perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 7,2 miliar pada semester I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp4,9 miliar pada semester I-2023. Sementara untuk beban lain-lain naik menjadi Rp226 juta, dari sebelumnya sebesar Rp43 juta.

Rasio Keuangan COAL

Berikut merupakan ringkasan rasio keuangan saham COAL selama bulan Desember 2022:

Rasio2022
ROA8,7%
ROE19,8%
ROI15,39%
NPM6,51%
GPM15,24%
DER49,38%

Data di atas mencerminkan bahwa COAL secara fundamental dengan kinerja yang cukup baik meski rasionya sedikit menurun yaitu, Net Profit Margin (NPM) menjadi 6,51%, Return on Asset (ROA) menjadi 8,7% dan Return on Equity (ROE) menjadi 19,8%.

Kebijakan Dividen COAL

Prospektus saham IPO COAL menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham COAL, untuk setiap tahunnya Perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan Perseroan mulai tahun buku 2022 dan seterusnya.

Namun di tahun pertama saham COAL melantai di bursa, emiten ini memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai.

Dilansir dari situs resmi BEI, perseroan mengalokasikan mayoritas laba bersih sebesar Rp90,9 miliar sebagai laba ditahan alias modal untuk pengembangan usaha. Keputusan ini resmi ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Secara rinci, COAL menetapkan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp90,94 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp100 juta masuk sebagai cadangan, sedangkan sisanya ditahan ke dalam modal.

Menilik posisi neraca per 31 Desember 2022, COAL masih menggenggam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp115,91 miliar. Angka ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp26,06 miliar.

Baca Juga: Contoh Investasi Berdasarkan Jangka Waktu & Tujuannya

Prospek Bisnis COAL

Prospek pasar batu bara dunia dalam jangka panjang masih sangat menarik, ditambah pembangunan ekonomi negara-negara berkembang di Asia Tenggara lainnya yang berimbas pada peningkatan konsumsi listrik. Khususnya untuk negara-negara berkembang dengan populasi penduduk yang tinggi, terdapat miliaran penduduk yang rata-rata konsumsi listrik per kapitanya masih seperempat dari rata-rata konsumsi listrik per kapita dunia.

Negara-negara berkembang juga memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mengandalkan batu bara sebagai salah satu sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listriknya.

Namun, per 14 Agustus 2023 lalu, emiten pertambangan batu bara dari PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) terpantau ambruk dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB). Belum diketahui penyebab pasti amblesnya saham COAL hingga menyentuh ARB. Namun dari kinerja keuangannya, pada semester pertama 2023 terpantau memburuk.

Rekomendasi Saham

Dilansir dari CNBC Indonesia, berikut beberapa rekomendasi saham COAL dari beberapa analis.

  • Analis Bahana Sekuritas Dimas menyatakan bahwa saham COAL saat ini ada dalam buy on break dengan target price di level Rp127 dan stop loss di Rp85. Dimas menyebut pergerakan saham COAL cenderung flat dengan range Rp85-Rp93. “Menarik bila berhasil break out level Rp 93, Indikator Stochastic Uptrend (10.3.3) dan MACD Histogram Positif,” paparnya.
  • Analis Equity Research Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menambahkan, kinerja top line pada saham COAL mengalami lonjakan yang signifikan sebesar 133% YoY pada kuartal I 2023. Namun hal ini tidak sejalan dengan kinerja bottom line atau kinerja labanya yang mengalami penurunan sebesar 69% YoY akibat meningkatnya beban keuangan serta kerugian kurs. Di sisi lain masih melemahnya harga batu bara bisa menjadi tantangan saham COAL pada tahun ini. Tetapi secara teknikal karena sudah di support kemungkinan masih akan ada potensi teknikal rebound dari saham COAL, sehingga mereka merekomendasikan trading buy dengan target price Rp97-Rp 98.
  • Analis dari Mirae Sekuritas Tasrul Tanar saham COAL masih relatif sideways, support saat ini di Rp 86 dan resistance terdekat di Rp95. Potensi kenaikan lebih lanjut jika mampu menembus resistance di atas dengan target berikutnya ke 100.
  • Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, saham COAL menunjukkan pola BoW, dengan support di Rp 86 dan target resistance Rp 93. Penguatan yang terjadi pada COAL kemarin disertai dengan munculnya volume pembelian, namun dapat diperhatikan pergerakan COAL masih berada di fase sidewaysnya.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait