Saham

Mengenal Istilah ARA & ARB di dalam Dunia Saham

istilah arb

Pernah dibuat bingung dengan istilah ARB? Sebenarnya apa sih istilah ARB itu? Bagi kamu yang ingin memahami lebih jauh mengenai istilah ARB di dalam dunia saham, ada baiknya kamu simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini.

Memilih saham sebagai produk investasi untuk jangka panjang, berarti memahami kondisi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi ini bisa jadi memengaruhi nilai saham yang dimiliki, baik mengalami keuntungan atau kerugian sekalipun. Oleh karena itu, pahami dengan betul risiko yang akan terjadi sewaktu-waktu saat melakukan investasi saham.

Namun, ada suatu kondisi yang membuat banyak investor pemula khawatir ketika mereka melakukan aktivitas saham. Kondisi ini terjadi seperti tidak bisa mengakses order, baik melakukan offer atau bid. Hal ini yang biasa disebut dengan auto rejection. Sebenarnya, kondisi ini bukanlah suatu permasalahan karena Auto rejection sendiri biasa dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia.

Tujuan dari auto rejection ini cukup penting dilakukan yaitu menciptakan pasar saham dan efek lain terkait menjaga harga atau nilai suatu saham. Hal ini dilakukan pada saat terjadi kenaikan dan penurunan nilai saham yang tidak wajar atau melampaui nilai dasar serta nilai rata-rata saham pada masing-masing sektor.

Hal ini dapat ditemukan pada contoh berikut:

Harga suatu saham per lembarnya dijual sebesar Rp150 per lembar, sedangkan fundamental saham dan book valuenya sedang mengalami keterpurukan yang membuat nilai saham sebenarnya yaitu Rp100. Lalu dalam waktu sehari, harga saham naik hingga 100%. Hal seperti ini jelas tidak wajar dan Bursa Efek Indonesia akan melakukan auto rejection.

Lalu, seberapa penting kondisi auto rejection yang dilakukan oleh BEI dan apakah memiliki dampak pada harga saham selanjutnya? Untuk memahami hal tersebut, berikut ini akan dijelaskan mengenai auto rejection secara lengkap.

Penjelasan Mengenai Auto rejection

Auto rejection sendiri dikenal dengan singkatan ARA dan ARB, di mana istilah ini merupakan gabungan singkatan dari bahasa Inggris dan Indonesia yaitu auto reject atas disingkat ARA dan auto reject bawah disingka ARB. ARA dan ARB sendiri menjadi pembeda dari kondisi yang digunakan oleh auto rejection.

Jika harga saham memiliki kenaikan yang mencapai batas auto reject, maka menggunakan ARA. Sedangkan untuk harga saham yang mengalami penurunan mencapai batas auto reject, dikenal dengan istilah ARB.

Bisa dikatakan, tujuan dari ARA dan ARB ini menyeimbangkan harga saham di pasar, baik mengalamai kenaikan tinggi atau penurunan yang sangat drastis. Penyebab terjadinya kenaikan dan penurunan harga saham yang tidak wajar ini biasanya karena isu atau rumor yang diberitakan mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan.

Bursa Efek Indonesia menggunakan sistem yang dapat mengoperasikan ARA dan ARB saat harga saham mengalami permasalahan. Sistem ini disebut dengan JATS atau Jakarta Automated Trading System yang sudah digunakan sejak 22 Mei 1995.

Batasan yang Memperlihatkan Ciri dari Saham Mengalami Auto rejection

Untuk mengetahui permasalahan pada saham yang sudah mengalami ARA atau ARB sebenarnya sangat mudah. Ketika kamu akan melakukan aktivitas order saham, baik bid atau order, maka yang akan muncul adalah tulisan merah “Rejected”. Lalu bagaimana dengan saham yang belum mengalami auto rejection, bagaimana cara mengenali ciri-cirinya? Berikut ini penjelasannya:

  1. Fundamental saham bagus, namun tidak menghasilkan laba.
  2. Saham mengalami sideway sementara, lalu mengalami pertumbuhan laba yang maksimal.
  3. Munculnya berita dan isu-isu terkait peningkatan harga saham.
  4. Volume transaksi meningkat begitu tajam hingga masuk ke peringkat 1 top 20 saham paling ramai di bursa saham pada hari yang sama.

Jika tanda-tanda ini mulai terlihat, maka bisa dipastikan saham tersebut mengalami auto rejection. Untuk batasan yang masuk ke auto rejection bisa dilihat langsung melalui website Bursa Efek Indonesia. Berikut ini penjelasannya:

  • Harga saham Rp50 – Rp200 batas naik dan turunnya dalam sehari adalah 35%.
  • Harga saham Rp200 – Rp5000 batas naik dan turunnya dalam sehari adalah 25%.
  • Harga saham Rp5000 batas naik dan turunnya dalam sehari hanya 20%.

Bisa diambil contoh seperti:

Jika suatu saham memiliki harga sebesar Rp10.000 per lembar atau lebih, kenaikan atau penurunan harga hanya boleh maksimal 20%. Jika order saham dilakukan ketika tingkatan naik telah mencapai angka tersebut, maka sistem JAPS otomatis menolak transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu, hal ini yang harus diperhatikan oleh kamu saat akan melakukan order saham. Jika kamu ingin memanfaatkan kondisi ini dan mengambil keuntungan dari setiap saham yang memiliki tanda akan dikenakan ARB atau ARA, maka dengan memerhatikan ciri yang dapat terlihat tersebut bisa menjadi cara.

Keuntungan dan Kerugian dari Adanya Auto rejection

Kehadiran sistem auto rejection pada aktivitas investasi saham pastinya memberi dampak yang berbeda-beda. Dampak ini mempengaruhi keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari adanya ARA dan ARB. Berikut ini penjelasan mengenai keuntungan dan kerugian yang didapat dengan adanya sistem ARA dan ARB.

Keuntungan

Ketika harga saham seketika menurun akibat adanya krisis atau praktik kesengajaan, maka ARB yang otomatis menahan transaksi pada saham tertentu menjadikan kesempatan bagi khususnya waktu yang bisa kamu gunakan untuk mengevaluasi ulang situasi saham. Kamu tidak harus melakukan aktivitas saham secara terburu-buru. Pastikan kebenaran rumor atau berita yang sedang beredar demi mendapatkan keuntungan sesuai target profit.

Sama halnya dengan sistem ARA yang sedang berlangsung, kamu tidak perlu disibukkan untuk meraih keuntungan dari harga saham yang belum pasti kebenarannya. Silakan coba di lain waktu dan memerhatikan situasi pasar yang sebenarnya.

Kerugian

Sistem ARA dan ARB tentunya memberi dampak bagi trader saham yang menetapkan jangka pendek karena sistem cut loss serta target profit harus selaras dengan ketetapan persentase. Hindari penargetan melebihi 20% dalam sehari guna menghindari sistem ARA yang sedang berlangsung. Ditambah strategi cut loss juga akan berlaku jika angka melebihi batas ARB. Jika kamu terlambat mengeksekusi saat merosotnya harga secara drastis, bukan tidak mungkin kerugian besar yang akan dialami.

Keberadaan sistem ARA dan ARB pada waktu tertentu, pastinya menjadi perhatian lebih khususnya bagi seorang trader yang menetapkan jangka waktu pendek. Walau tidak begitu mempengaruhi saham jangka panjang, investor saham tetap harus memerhatikan situasi pasar yang memberikan tanda terjadinya ARA dan ARB.

Oleh karena itu, bisa dikatakan memilih saham sebagai investasi dapat memberikan dampak positif dan negatif. Namun, jika kamu tetap tertarik dengan investasi, jenis investasi lainnya bisa menjadi alternatif pilihan seperti reksa dana. Kini, berinvestasi reksa dana bisa dilakukan secara online hanya dengan menggunakan smartphone melalui aplikasi Ajaib.

Aplikasi Ajaib dapat memberikan kemudahan bagi kamu yang ingin berinvestasi reksa dana secara mudah dan aman. Tentunya, dengan keuntungan maksimal dan risiko yang rendah. Hal ini yang menjadikan investasi reksa dana sebagai pilihan tepat bagi kamu untuk berinvestasi.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait