Ajaib.co.id – Jika kamu ingin tahu ukuran sebuah perusaaan yang sudah listing di bursa maka kamu dapat melihat kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar adalah indikasi ukuran sebuah perusahaan dan dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar publik mau membayar atas saham perusahaan. Semakin besar angka kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.
Cara menghitung kapitalisasi pasar cukup mudah; kalikan saja harga saham dengan jumlah saham beredarnya. Kapitalisasi pasar biasa disingkat dengan Marcap (Market Capitalisation). Berdasarkan besarnya, kapitalisasi pasar digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu large-cap, mid-cap dan small-cap. Ketiga kategori tersebut memiliki risiko dan peluang yang berbeda.
Semakin besar marcap nya maka risiko dan peluang kenaikan harganya biasanya semakin rendah. Saham-saham large-cap/ yang berkapitalisasi besar sekelas PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, tidak memiliki volatilitas yang tinggi. Setiap kali harga saham BBCA turun akan ada banyak yang siap menampung membeli di harga bawah. Jadi penurunan tidak pernah terjadi begitu drastis pada saham-saham ber-marcap besar.
Tidak seperti saham-saham small-cap/ yang berkapitalisasi kecil seperti PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA). Kenaikan dan penurunan BINA bisa sangat ekstrem karena banyak yang masih mempertanyakan fundamentalnya. Namun saham-saham ber-marcap besar sekelas BBCA tidak perlu dipertanyakan lagi fundamentalnya. Dalam pengelolaan portofolio seringkali para fund manager melakukan diversifikasi, memilih saham dengan melihat marcap-nya.
Laporan tentang marcap bisa kamu lihat di laman statistik di situs web milik Bursa Efek Indonesia yaitu https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/statistik/, tampilannya bisa dilihat di bawah ini:
Potongan informasi di atas diambil langsung dari laman statistik milik BEI melalui tautan yang sudah disebutkan sebelumnya. Di area yang dibatasi kotak biru kamu bisa mendapat informasi 10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia saat ini.
Kamu bisa lihat bahwa BBCA saat ini adalah emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar se-Indonesia dengan nilai Rp849 triliun, atau 11% dari total marcap/kapitalisasi pasar saham Indonesia. Di laman yang sama kamu akan mendapat informasi tentang total marcap seluruh saham yang ada di bursa:
Lihat kolom paling kanan; total marcap seluruh saham yang terdaftar di BEI adalah sebanyak Rp7430 triliun. Nah, total 10 saham ber-marcap terbesar ternyata membentuk 42,7% dari total marcap.
Daftar tersebut berubah-ubah isinya, namun penghuni daftar 10 kapitalisasi pasar terbesar dalam 10 tahun terakhir relatif sama saja:
Kamu bisa lihat bahwa selama satu dekade terakhir daftar 10 marcap terbesar dihuni secara konsisten oleh tujuh perusahaan yaitu PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Keuntungan Mengoleksi Saham Large-Cap
Kelebihan mengoleksi saham large-cap, khususnya 10 saham ber-marcap terbesar di bursa, adalah:
- Berfundamental baik sehingga tidak memiliki volatilitas yang besar. Saham-saham ber-marcap besar tidak bergejolak naik-turun terlalu ekstrem seperti saham-saham small-cap.
- Investor menilai saham-saham ini sangat layak koleksi karena stabilitas bisnisnya. Emiten-emiten ini pada umumnya sudah memasuki fase mengungguli para pesaing dalam menguasai pangsa pasarnya.
- Cenderung konsisten dalam membagikan dividen. Bisnis para penghuni daftar 10 marcap terbesar cenderung sudah stabil dan tak banyak melakukan ekspansi, sehingga keuntungan biasanya langsung dibagikan kepada seluruh pemegang saham dalam bentuk dividen tunai.
- Berisiko rendah dan oleh karena itu cocok untuk investor tipe konservatif.
Kerugian Mengoleksi Saham Large-Cap
Saham-saham dengan marcap besar sudah menguasai pangsa pasarnya, oleh karenanya tingkat pertumbuhannya kecil. Tidak seperti perusahaan-perusahaan yang masih dalam tahap berkembang. Oleh karenanya sulit mengharapkan kenaikan harga saham yang fantastis dari saham-saham ini.
Saham-saham ber-marcap kecil memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar. Kamu bisa mengharapkan capital gain yang cukup besar dari saham-saham small-cap tapi tidak dari saham-saham large-cap. Paling tidak kamu bisa mengharapkan dividen dan kestabilan dari 10 saham ini.
Pertimbangan Diversifikasi Isi Portofolio
Sebagai investor, portofoliomu bisa didiversifikasi dengan mengoleksi campuran saham ber-marcap besar, kecil, dan menengah dengan porsi yang disesuaikan. Untuk menentukan perpaduan yang tepat, kamu perlu menentukan tujuan keuangan, jangka waktu, dan tingkat toleransi terhadap risiko.
Jika kamu menginginkan capital gain yang besar dengan tingkat toleransi risiko yang lebih tinggi maka sebaiknya porsi saham small-cap kamu lebih besar. Sebaiknya batasi jumlah saham di portofolio hingga 10-15 saham saja.
Portofolio dengan diversifikasi yang tepat akan memperkecil risiko dan membantumu mencapai tujuan keuangan dengan lebih mudah.