Saham

Kesempatan Meraih Cuan dari Investasi Saham IPO 2021

Ajaib.co.id – Demi menyediakan lebih banyak pilihan investasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya mengajak lebih banyak perusahaan untuk mencatatkan sahamya di pasar modal. I Gede Nyoman Yetna selaku Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengungkapkan banyaknya manfaat penawaran saham perdana atau Initial Public offering (IPO) untuk pengembangan bisnis.

IPO atau penawaran saham perdana adalah proses listing/pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia. Sehingga perusahaan yang semula berstatus tertutup kini menjadi terbuka bagi siapapun yang hendak menguasai seporsi kepemilikan atas perusahaan.

Proses IPO tidaklah sederhana, dan setelahnya pun masih terbilang ribet karena harus melampirkan laporan keuangan secara berkala agar dapat diakses publik. Namun manfaat yang didapat dengan mencatatkan saham di bursa juga lebih banyak.

Dengan melakukan IPO perusahaan memperoleh sumber pendanaan baru sehingga nilai perusahaan meningkat. Perusahaan juga lebih mudah mendapat kepercayaan untuk mengajukan pinjaman. Perusahaan yang sudah IPO juga memiliki citra berbeda yang lebih tinggi. Merger dan akuisisi bisa dilakukan lebih mudah dengan menerbitkan saham baru alias right issue. Loyalitas karyawan juga bisa ditingkatkan melalui program ESOP alias program bagi-bagi saham untuk karyawan sesuai tingkat manajerial.

Kali ini manfaat IPO bertambah dengan adanya insentif fiskal berupa diskon pajak penghasilan (PPh) bagi perusahaan yang melakukan IPO melalui RUU perpajakan. Diskon pajak yang diberikan adalah sebesar 3% sehingga PPh perusahaan yang melantai di bursa hanya 17 persen saja, dibandingkan dengan PPh saat ini yakni sebesar 20 persen.

Target Bursa

Tahun ini BEI menargetkan ada 30 perusahaan baru yang bisa melakukan penawaran saham perdana. BEI juga mengincar target nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp 8,8 triliun per hari.

Rupanya kedua target tersebut terlalu mudah. Per tanggal 26 Januari 2021 saja sudah ada 30 perusahaan dari berbagai sektor yang menyatakan minat untuk menggelar penawaran umum perdana. Dan volume nilai transaksi harian rata-rata saat ini adalah sebesar Rp 21,04 triliun. Di sesi pertama tanggal 27 Januari 2021 saja nilai transaksi harian di bursa sudah mencapai Rp17,59 triliun, nyaris dua kali lipat dari target nilai transaksi harian.

Ini adalah hal yang menggembirakan karena meningkatnya jumlah transaksi akan menambah likuiditas masing-masing saham. Dengan demikian setiap order yang kamu tempatkan diharapkan bisa langsung match.

Alasan Untuk Optimis di tahun 2021

“Pemulihan” nampaknya adalah tema yang paling pas untuk tahun 2021 ini. I Gede Nyoman Yetna Setia, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa dengan indikator-indikator ekonomi yang telah memberikan sinyal penguatan di akhir tahun 2020 maka BEI optimis kondisi berangsur-angsur pulih.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang diusung pemerintah dengan menggelontorkan sejumlah stimulus dan disepakatinya UU Cipta Kerja diprediksi akan menjadi katalis positif bagi pasar saham. Dana asing sudah kembali masuk sedikit demi sedikit. Ditambah lagi dengan rendahnya suku bunga maka pasar saham akan menjadi lebih menarik daripada deposito dan investasi berbasis pinjaman lainnya.

Dengan vaksinasi masal didepan mata, pemulihan ekonmi dan stimulus fiskal yang terus menerus dilakukan menyebabkan kondisi yang berangsur-angsur pulih. Seluruhnya membuat BEI dengan mudah mencapai target-targetnya. Saat ekonomi membaik perusahaan lebih optimistis untuk ekspansi sehingga tertarik untuk mencatatkan sahamnya di bursa. Oleh karena itulah kita bisa optimis bahwa pasar saham akan jaya di tahun 2021.

Pencatatan Saham di Bursa Year-to-date

Sejauh ini sejak awal tahun hingga 27 Januari 2021 sudah ada tiga perusahaan yang memutuskan untuk menjual saham mereka ke publik alias go public dengan total raihan dana sebesar Rp 1,2 trililun. Yang pertama adalah PT FAP Agri Tbk (FAPA) yang listing pada 4 Januari 2021. Selang dua hari setelahnya PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencatatkan saham. Lalu ada PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) yang menggelar hajatan penawaran perdana saham pada 15 Januari 2021.

Di antrian selanjutnya ada PT Widodo Makmur Unggas yang siap ditransaksikan di bursa pada tanggal 2 Februari 2021 di harga Rp180 per lembar saham. Perusahaan pakan ternak unggas tersebut akan mengincar nilai emisi jumbo yaitu sebesar Rp1,2 triliun.

Perhelatan IPO di BEI Sebelumnya

Sebelumnya sepanjang tahun 2020 pencatatan saham di bursa bisa dibilang jauh dari sukses. Sentimen pandemi COVID-19 yang melanda pasar saham sempat membuat panik hingga transaksi di bursa terpaksa dihentikan lebih awal beberapa kali.

Terdapat 51 emiten baru yang tercatat di bursa sepanjang tahun 2020. Dengan total dana yang dihimpun hanya mencapai Rp5,58 triliun saja padahal dari segi jumlah hanya selisih empat emiten saja dibanding tahun sebelumnya. Sebelumnya terdapat 55 emiten yang IPO di tahun 2019 dengan total raihan dana mencapai Rp14,78 triliun.

Airlangga Hartanto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sempat menyampaikan kekecewaannya atas rendahnya penghimpunan dana dari penawaran umum saham perdana atau IPO di tahun 2020. Beliau berharap bahwa penggalangan dana di IPO tahun ini jauh lebih baik naik signifikan dari tahun sebelumnya.

Meski tahun ini hanya menargetkan 30 perusahaan yang bisa IPO namun jumlah dana yang tergalang diharapkan bisa optimal. Sejarah mengatakan bahwa tahun pemulihan krisis biasanya adalah saat di mana pasar saham berlari kencang mendahului sektor riil.

Riwayat IPO tahun 2020

IPO paling sukses sepanjang tahun 2020 dipegang oleh PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) yang listing pada 13 Maret 2020. CARE berhasil mengantongi dana hingga Rp 1,03 triliun dari penawaran sahamnya. Di tempat kedua ada PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) yang berhasil menggalang emisi senilai Rp 384,63 miliar.

Emiten anyar yang paling berfluktuasi adalah PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang listing pada 8 September 2020. Harga saham SOHO sempat terbang dari Rp 1.820 ke level Rp 13.600 per lembar saham.

Sayangnya tidak semua IPO berakhir sukses, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) mengantongi dana Rp 267,75 juta saja dari pencatatan sahamnya di bursa. Dan emiten paling kurang beruntung dinobatkan kepada PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO) yang melantai pada tanggal 14 September 2020. 

ENZO tidak berhasil memikat investor sehingga sahamnya kurang diminati sejak listing. Emiten frozen foods dan pengolahan rajungan ini melakukan penawaran saham perdana di harga Rp141 dan itu menjadi harga tertingginya karena sejak saat itu harganya turun terus hingga ke titik nadir di level gocap (Rp50) dan belum bangkit sampai sekarang.

Kamu bisa lihat IPO tersukses di bursa pada tahun 2020 adalah emiten-emiten layanan kesehatan seperti CARE dan SOHO. Ketika membeli saham IPO memang sudah seharusnya kita memperhatikan sentimen yang menjadi katalis bagi sektor yang menaungi emiten. Sektor consumer yang menaungi saham ENZO memang cukup baik sepanjang pandemi namun masih kalah jika mesti dibandingkan dengan sektor lainnya seperti farmasi dan telekomunikasi.

Sektor Pilihan Untuk Investasi Saham IPO 2021

Salah satu faktor keberhasilan saham IPO 2021 adalah dari minat publik. Publik cenderung berminat pada emiten-emiten yang sektornya mendapat sentimen positif. Sektor dan industri yang kiranya akan diuntungkan tahun ini misalnya adalah sektor perbankan. Perbankan memang selama ini selalu menjadi sektor yang paling pertama bangkit saat ekonomi pulih. 

Setimen lain yang menjadi katalis datang dari program SWF yang akan menguntungkan emiten-emiten konstruksi yang hendak menjual ruas-ruas tol-nya. Digelontorkannya dana besar-besaran oleh pemerintah untuk mendanai proyek konstruksi BUMN karya juga membuat sektor ini sangat layak diperhatikan.

Industri logam nikel, mangan dan bauksit juga akan diuntungkan dari inisiasi program baterai kendaraan listrik di tanah air. Dan mengingat sebagian besar anak sekolah dan pembatasan Work From Office maka sektor telekomunikasi penyedia layanan internet dan komunikasi jelas akan diuntungkan.  Tak lupa sektor farmasi dan alat kesehatan juga akan diuntungkan dari vaksinasi masal yang sedang berlangsung ini.

Jika kamu tertarik kamu bisa cek IPO di sektor-sektor yang telah disebutkan lalu menimbang-nimbang keunggulan kompetitif masing-masing perusahaan melalui prospektus.

IPO yang Paling Dinanti Tahun 2021

Tahun ini ada tiga IPO besar yang sedang ditunggu-tunggu banyak orang yaitu:

  • Kalbe Nutritionals – PT Sanghiang Perkasa

Anak usaha dari PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ini bergerak di bidang usaha makanan dan minuman kesehatan. PT Sanghiang Perkasa lebih dikenal dengan nama Kalbe Nutritionals. Produknya yang terkenal diantaranya Diabetasol,Fitbar, Prenagen, Milna, Entrasol, Quickstart, Nulife dan Chil Kid.

  • Miratel – PT Dayamitra Telekomunikasi

Miratel adalah anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak tahun 2008. Penyedia infrastruktur telekomunikasi ini memiliki lebih dari 16000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk memenuhi visinya menjadi pemimpin dalam bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi terbaik dan terbesardi Asia tenggara maka Miratel memutuskan untuk IPO di tahun 2021.

  • Tokopedia – PT Tokopedia

Tokopedia sudah dikenal baik sebagai platform e-commerce yang akrab dengan keseharian kita semua. Dengan basis pengguna aktif sebanyak 100 juta pengguna setiap bulannya dengan volume transaksi yang baik, Tokopedia percaya diri menawarkan kesempatan kepada publik untuk memiliki porsi sahamnya.

Kini Tokopedia tengah mempersiapkan dual listing, jadi tak hanya berencana listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) namun juga di bursa saham Amerika Serikat juga. Dana yang sedang diincarnya adalah sebanyak Rp 14triliun.

Tips Membeli Saham IPO 2021

  1. Cermat membaca prospektus

Itulah hal yang paling pertama yang harus kamu lakukan sebelum membeli saham IPO 2021. Setidaknya kamu harus tahu perusahaan yang sahamnya kamu beli itu berbisnis apa dan apa keunggulannya.

Saham-saham yang diminati masyarakat seperti BTPS dan HMSP tidak pernah turun ke level harga IPO-nya karena ada banyak yang bersedia menampung jika harga turun banyak. Kamu akan untung besar dengan membeli saham yang diminati banyak orang berdasarkan faktor fundamental. Karena belum ada laporan keuangan yang bisa dibedah maka kamu bisa cek prospektusnya.

2. Hati-hati dengan fluktuasi harga yang tinggi

Saham IPO tak bisa dianalisa secara teknikal karena belum ada grafik yang bisa dianalisa. Istilah History May Repeat Itself tidak ada di saham IPO karena belum ada history alias riwayat pergerakan harganya.  Itulah kenapa saham IPO hanya bisa dianalisa fundamentalnya.

Pilih yang sektornya sedang diuntungkan. Minat masyarakat akan saham IPO terletak pada sentimen positif sektor. Jika sektornya sedang sangat positif dibicarakan maka besar kemungkinan bahwa IPO akan berhasil.

3. Pilih yang tujuan IPO-nya ekspansi bisnis dan bukannya refinancing utang

4. Beli saham IPO bisa dilakukan melalui e-IPO.co.id

e-IPO adalah fasilitas baru dari bursa untuk memudahkan kamu melihat informasi perusahaan yang sedang IPO dan membeli saham IPO 2021 di mana saja kapan saja. E-IPO berbasis web dan akan membantu kamu memantau saham IPO yang kamu mau mulai dari pra efektif,  book building, offering, penjatahan, sampai penawaran umum selesai.

Cara Beli Saham IPO 2021 lewat e-IPO

  • Registrasi di laman e-ipo.co.id
  • Verifikasi sekuritas/broker dengan cara klik +Broker, pilih Ajaib Sekuritas, klik SRE (Sub Rekening Efek). SRE adalah rekening efek, dalam hal ini Bank Permata yang kamu gunakan untuk menyimpan portofolio saham atas namamu. Lalu tunggu verifikasi dari Ajaib Sekuritas.
  • Login di e-IPO lalu klik salah satu saham IPO yang menarik minatmu.
  • Klik More Info, Klik Place Order, Isi formulir pemesanan, Klik Send, lalu masukkan kode OTP.
  • Baca prospektus dengan klik View berlambang mata dari menu Active Orders.
  • Jangan lupa sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN) kamu.
  • Perusahaan yang akan IPO kemudian akan menerima pemberitahuan email kalau kamu dan ribuan nasabah lainnya memesan sahamnya. Jika pesanan kamu disetujui, jika belum kehabisan jatah, maka pesanan saham kamu akan diproses.
  • Nanti di periode book building kamu harus mengonfirmasi bahwa kamu sudah membaca prospektus.
  • Jika kamu mendapat  apa yang kamu pesan, kamu akan menerima sahammu di menu History sesuai status jatah saham yang kamu terima.

Artikel Terkait