Analisis Saham

Bedah Saham PGEO, Prospek 2023 Sangat Cerah di Bidang Panas Bumi dari Hulu ke Hilir

Bedah Saham PGEO

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang adalah anak usaha Pertamina dan merupakan pemegang kuasa atas pengusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki hak atas 13 kuasa pengusahaan panas bumi, dengan kapasitas terpasang keseluruhan mencapai 1.877MW.

Menariknya, PGEO memiliki rekam jejak yang baik dalam fokus usaha dalam hal pengembangan dan pengelolaan berbagai project Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di berbagai lokasi di Indonesia.

Saham PGEO sendiri pertama kali menjadi perusahaan terbuka sejak 24 Februari 2023 dan berhasil meraih total dana mencapai Rp9,06 triliun.

Kepemilikan saham PGEO terbagi menjadi beberapa bagian, yang paling mayoritas dimiliki oleh Pertamina Power Indonesia sebesar 69,01%, diikuti Masdar Indonesia dengan kepemilikan sebesar 15%, Pertamina Pedeve Indonesia sejumlah 5,99%, dan sisanya merupakan kepemilikan publik/masyarakat sebesar 10%.

Adapun saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah naik sebesar 9,4% dibandingkan ketika pertama kali melantai. Kenaikan ini dipicu oleh ekspansinya dengan menggarap aset tambang panas bumi di Benua Asia hingga Afrika, dan juga dalam negeri.

Lalu bagaimana kinerja dan prospeknya di tahun 2023 ini? Apakah saham PGEO menarik dan cermat dikoleksi? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Profil Singkat Emiten Saham PGEO

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 10 tanggal 12 Desember 2006 oleh Marianne Vincentia Hamdani, S.H. Dan memulai beroperasi

secara komersial pada 3 Januari 2007.

PGEO merupakan perusahaan yang bergerak di bidang panas bumi dari sisi hulu dan/atau sisi hilir baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang

kegiatan usaha di bidang panas bumi tersebut.

Entitas induk Perusahaan adalah Pertamina Power Indonesia dan entitas induk utama adalah Pemerintah Republik Indonesia. Atau disebut juga sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kinerja Laporan Keuangan Pertamina Geothermal Energy pada 2023

Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang semester I-2023.

Berdasarkan laporan kinerja yang disampaikan perusahaan, kenaikan kinerja terjadi baik dari sisi pendapatan dan juga laba bersih perusahaan.

Berikut datanya (Dalam ribuan dollar)

Semester I-2023Semester I-2022Semester I-2021
PendapatanUS$206,73 jutaUS$184,73 jutaUS$180,09 juta
Beban PokokUS$82,93 jutaUS$82,16 jutaUS$85,50 juta
Laba KotorUS$123,79 jutaUS$102,56 jutaUS$94,58 juta
Laba BersihUS$92,77 jutaUS$71,29 jutaUS$33,09 juta
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan

Pada periode Januari hingga Juni 2023, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE berhasil mencatat laba bersih mencapai US$92,77 juta atau setara dengan Rp1,39 triliun. Angka tersebut naik 30,1% secara tahunan dari semula US$71,29 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangannya, pencapaian laba bersih yang ciamik tersebut berasal dari pendapatan yang sebesar US$206,73 juta. Angka tersebut naik 11,9% dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$184,73 juta.

Pendapatan ini berasal dari penjualan operasional sendiri yang mencapai US$195,56 juta, naik 10,3% secara tahunan. Segmen ini berkontribusi sebesar 94,59% dari seluruh pendapatan PGEO sepanjang semester I-2023.

Selanjutnya, pendapatan dari production allowances dari pihak ketiga yang mencetak kenaikan 49,5% secara tahunan menjadi US$11,16 juta.

Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan PGEO hanya naik tipis 0,9% secara tahunan dari sebelumnya US$82,16 juta. Sepanjang paruh pertama tahun ini, beban pokok pendapatan PGEO hanya senilai US$82,93 juta. Hal ini mengindikasikan efektifitas perusahaan berjalan sukses.

Adapun total ekuitas PGEO tumbuh 51,1% menjadi sebesar US$1,89 miliar sehingga total aset menjadi sejumlah US$2,88 miliar. 

Liabilitas PGEO turun 18,8% menjadi hanya US$989,54 juta dari sebelumnya mencapai US$1,21 miliar pada Desember 2022 kemarin.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah mengatakan, PGEO berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan seiring dengan penguatan operasional dan program efisiensi yang dijalankan.

“Posisi keuangan yang solid ini memacu kami untuk terus tumbuh secara berkelanjutan guna menyediakan energi hijau yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” papar Nelwin dalam keterangan resmi.

Rasio-rasio Keuangan Pertamina Geothermal Energy

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apakah suatu saham potensial diinvestasikan dan dibeli, lazimnya kita perlu meninjau rasio-rasio keuangan.

Berikut ini rangkuman rasio keuangan terakhir saham PGEO pada tahun 2023 berdasarkan data Key Statistics Ajaib Sekuritas.

Rasio Semester I-2023

ROA6,42%
ROE9,77%
GPM74,05%
OPM69,1%
NPM44,88%
DER52%
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan dan Key Statistic Aplikasi Ajaib

Kebijakan Dividen PGEO

Pada saat IPO, PGEO menuturkan bahwa perusahaan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan

lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. 

Pertamina Geothermal Energy sebelumnya mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar US$100 juta. Nilai ini sudah termasuk dividen interim yang telah dibayarkan pada 27 Januari 2023.

Sehingga, dividen final yang dibagikan pada Juni kemarin sejumlah US$30 juta atau setara sekitar Rp444 miliar.

Tanggal Ex-DividenDividenTanggal PembayaranImbal Hasil
14/6/2023Rp10,877/7/20231,27%
Sumber: Prospektus Perusahaan

Prospek dan Analisis Saham PGEO

Mengutip dari Bloomberg Technoz, panas bumi atau geothermal dinilai potensial menjadi sumber energi terbarukan yang paling efektif dan ekonomis untuk menggantikan dominasi batu bara sebagai bahan baku pemasok listrik, khususnya di Jawa dan Sumatra.

Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Julfi Hadi mengatakan, panas bumi merupakan sumber energi di Indonesia yang paling stabil untuk proses transisi dari energi fosil ke ramah lingkungan.

“Saya akan selalu mengingatkan bahwa geothermal is the only stable renewable energy yang punya peran penting untuk dekarbonisasi dan selama transisi menggantikan batu bara. Kita bisa lihat demand,” katanya dalam acara EBTKE Conex 2023, pada Juli kemarin.

Menurut Julfi, bukan tidak mungkin kedepannya peran batu bara akan tergantikan sepenuhnya oleh panas bumi. Dia juga optimistis nantinya panas bumi akan menggeser ketergantungan Jawa dan Sumatera terhadap energi fosil lantaran panas bumi ini merupakan energi yang paling hemat.

Perseroan merupakan salah satu produsen energi panas bumi terbesar baik di Indonesia maupun global, yang diukur dengan kapasitas terpasang menurut Wood Mackenzie, dan juga memperkirakan akan menjadi satu-satunya perusahaan panas bumi yang pure-play yang terdaftar.

Dalam jangka panjang, Perseroan meyakini tengah berada di posisi yang baik untuk meningkatkan kapasitas terpasang agregat dengan mengakuisisi WKP baru melalui lelang Pemerintah, termasuk dengan memanfaatkan posisi pasar Perseroan untuk menjalin kerja sama dengan operator panas bumi lainnya. 

Saat Indonesia bergerak menuju energi terbarukan dan Net Zero Emission, Perseroan meyakini bahwa Perseroan berada di posisi yang baik untuk menjadi salah satu kontributor terbesar mengingat posisi pasar dan aspirasi perusahaan Perseroan saat ini. 

Dilansir dari Kontan, Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai margin PGEO akan tetap stabil ke depan. Ini karena sifat bisnis PGEO adalah bersifat kontrak, baik dari segi volume pembangkit maupun harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP).

Prospek PGEO juga disokong oleh neraca yang solid. Hasan mencatat, upaya Deleveraging yang digencarkan PGEO telah membuahkan hasil.

Dengan demikian, Hasan memperkirakan bahwa neraca PGEO akan lebih sehat di masa depan, dikarenakan profitabilitas yang lebih tinggi dan pelunasan sebagian utang dari dana hasil Initial Public Offering (IPO).

Itulah beberapa ringkasan dari saham PGEO yang perlu kamu ketahui. Setelah mengetahui bahwa ada analisis yang merekomendasikan, apakah kamu tertarik untuk beli saham PGEO? 

Jika iya, kamu bisa membelinya sekarang juga, dari mana saja dan kapan saja lewat aplikasi Ajaib.

Dengan Ajaib, kamu bisa membeli saham hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu dengan aman dan terpercaya. Hal ini karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan.

Selain saham PGEO, kamu juga bisa membeli saham dari emiten lainnya, atau membeli instrumen investasi reksa dana. Yuk mulai investasi kamu sekarang!

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Sumber: 

  • Prospektus IPO 
  • Kontan
  • Bloomberg Technoz
  • Website Perusahaan

Artikel Terkait