Saham

Tips Saham: Menangkap Pisau Jatuh & Mengejar Layangan Putus

Sumber: Pixabay

Ajaib.co.id – Ada berbagai tips saham yang bisa diikuti investor pemula agar bisa sukses investasi saham. Tips saham yang cukup populer di berbagai grup investor diantaranya adalah jangan tangkap pisau jatuh dan jangan kejar layang-layang putus. Apa maksudnya?

Membeli dan menjual saham merupakan aksi yang perlu didasari dengan pengetahuan dan analisis mendalam. Saat ini, investasi saham semakin mudah dengan bantuan teknologi dan tanpa harus menyiapkan modal yang besar. Apalagi selama pandemi Covid-19, banyak anak muda yang terjun menjadi investor di bursa saham.

Tingginya minat masyarakat untuk investasi saham belum diimbangi dengan pengetahuan yang memadai. Tidak jarang para investor pemula melakukan aksi beli dan jual saham hanya sekadar ikut-ikutan temannya atau bujukan influencer. Alhasil ketika pergerakan harga saham tidak sesuai keinginan, para investor dadakan ini menyalahkan orang lain maupun keadaan. 

Mirisnya, ada beberapa investor pemula yang menggunakan uang pinjaman atau utang untuk membeli saham incarannya. Ada yang menggunakan uang untuk bayar kuliah, uang arisan, bahkan meminjam dari pinjaman online

Utang tersebut harus dikembalikan tepat waktu. Padahal kita tahu pergerakan harga saham cenderung fluktuatif. Bukan tidak mungkin harga saham sedang turun saat jatuh tempo utang. Sehingga investor harus menanggung kerugian.

Investor saham juga perlu mengelola emosi selama trading. Kondisi bursa saham yang tidak dapat dipastikan rentan membuat investor mudah panik dan stres. Kondisi ini dapat membuat investor cenderung terburu-buru dalam mengambil keputusan. Bukannya untung, sering kali malah buntung.

Simak tips saham berikut ini untuk menambah wawasan tentang investasi saham.

Jangan Tangkap Pisau Jatuh

Pasti kamu pernah mendengar tips saham yang mengatakan bahwa jangan tangkap pisau jatuh. Ketika ada pisau yang jatuh, tanganmu akan terluka jika menangkapnya. Sebaiknya kamu membiarkan pisau tersebut jatuh sampai dasar, baru kemudian mengambilnya.

Demikian juga dalam investasi saham. Ketika ada suatu saham yang harganya terus jatuh, sebaiknya kamu tidak membelinya. Jika kamu membelinya, maka kemungkinan kamu akan seperti menangkap pisau yang jatuh. Memang tanganmu tidak merah karena darah, tapi portofoliomu merah karena floating loss disebabkan harga saham yang dibeli terus jatuh lebih dalam.

Apa yang harus dilakukan jika ada saham yang harganya sedang jatuh? Disarankan kamu menunggu dulu, wait and see. Tunggulah sampai harga saham tersebut menyentuh batas bawah dan trennya sudah tidak menurun. Kamu bisa membelinya jika pergerakan harga saham tersebut sudah ada tanda-tanda akan rebound.

Kita dapat mengetahui secara pasti sampai kapan dan dimana sebuah pisau akan berhenti jatuh, misalnya di meja atau di lantai. Saat pisau sudah tergeletak di meja atau lantai maka kita kita bisa dengan mudah mengambilnya.

Masalahnya, tidak ada kepastian dimana “meja” atau “lantai” bagi harga saham yang jatuh. Kita tidak mengetahui secara pasti sampai batas mana suatu saham akan turun, kecuali memang harganya sudah parkir di angka gocap. Tentu saja, saham yang sedang parkir di harga gocap belum tentu menarik untuk dimiliki.

Jangan tangkap pisau jatuh hanya berlaku untuk saham yang benar-benar sedang bearish dalam kurun waktu lama. Kita dapat mengamati grafik pergerakan harga saham. Bedakan mana saham yang turun untuk kemudian memantul naik lagi dan mana saham yang turun terus semakin dalam.

Saham yang turun dapat memantul naik atau rebound sewaktu-waktu. Investor perlu melakukan analisis menyeluruh untuk mengetahui saham mana yang akan segera rebound setelah koreksi cukup dalam. 

Selain melakukan analisis teknikal dan analisis lainnya, kamu juga perlu menerapkan money management dalam membeli saham yang harganya sedang turun. Sehingga kamu masih punya cukup buying power untuk mengoleksi saham incaranmu saat harga turun kembali.

Di tengah ketidakpastian kondisi bursa saham dan volatilitas harga, sebaiknya kamu jangan tangkap pisau jatuh. Ada risiko besar jika kamu membeli saham yang harganya terus turun. Namun, kamu dapat memanfaatkan momentum koreksi harga untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan jika kamu telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam analisis suatu saham.

Jangan Kejar Layang-Layang Putus

Tips saham selanjutnya adalah jangan kejar layang-layang putus. Untuk bisa terbang dan tidak terjun bebas, layang-layang butuh tali pengendali. Tarik ulur dalam mengendalikan layang-layang adalah hal yang lumrah terjadi. Kadang layang-layang turun sedikit kemudian naik lagi.

Layang-layang yang tiba-tiba terbang tinggi tak tentu arah, bisa jadi merupakan layang-layang putus. Mungkin menarik untuk mengejar layang-layang putus saat kamu masih kecil. Namun, dalam investasi saham tidak dianjurkan untuk mengejar layang-layang putus.

Tips saham jangan kejar layang-layang putus artinya adalah jangan membeli dengan harga tinggi suatu saham yang harganya terus menerus naik dalam jangka pendek. Bisa jadi setelah kamu membelinya, harganya malah terjun bebas.

Harga saham yang terus menerus naik di luar kewajaran bisa jadi adalah jebakan dari pihak-pihak yang ingin menjual saham tersebut dengan harga tinggi. Setelah saham yang dimiliki pihak tersebut telah habis terjual, maka tidak ada kepentingan lagi untuk mengendalikan saham tersebut. Saham tersebut akan seperti layang-layang putus yang cepat atau lambat pasti turun.

Biasanya, saham-saham yang terbang tinggi tak tentu arah seperti layangan putus adalah saham-saham dengan fundamental ala kadarnya. Jika disimpan dalam jangka panjang, saham-saham tersebut belum tentu dapat memberikan keuntungan.

Lain halnya jika kamu membeli saham-saham dengan fundamental perusahaan yang bagus.  Meskipun harganya relatif tinggi, kamu masih ada peluang untuk menyimpannya dalam jangka panjang. 

Tetaplah bijak dalam mengelola uangmu pada investasi saham. Kelola emosi dan jangan membuat keputusan dalam kondisi panik. ketahui tips saham lainnya di instagram @ajaib_investasi dan blog Ajaib.

Artikel Terkait