Kita sering mendengar mitos bahwa Shooting Star, alias bintang jatuh, dapat mengabulkan permintaan. Tapi, tentu saja, hal itu cuma mitos. Istilah bintang jatuh dalam dunia trading justru menjadi nama pola candlestick (Shooting Star Candle) yang menandakan harga suatu aset investasi bakal segera ambruk.
Pengertian Shooting Star Candlestick
Shooting Star Candlestick adalah suatu pola candlestick bersifat bearish yang biasanya muncul dekat puncak harga tertinggi dalam suatu uptrend yang telah berlangsung hingga saat itu. Pola candlestick Shooting Star dapat mengisyaratkan perubahan uptrend menjadi downtrend untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Shooting Star terdiri atas satu candle dengan body yang pendek, upper shadow yang sangat panjang, serta lower shadow yang sangat pendek atau tidak ada sama sekali.
Agar lebih presisi, panjang upper shadow harus lebih dari dua kali lipat body. Upper shadow yang sangat panjang mewakili para buyer yang ramai memborong pada awal sesi perdagangan, tetapi mereka kalah karena harga jatuh kembali ke harga pembukaan.
Warna pola candlestick Shooting Star tidak perlu diperhatikan, karena dapat berwarna putih (hijau) maupun hitam (merah). Poin terpentingnya: Candle ini muncul saat pergerakan harga sudah mendekati atau sudah sampai pada rekor tertinggi dari uptrend yang baru saja berlangsung. Perhatikan contoh Shooting Star Candle pada grafik harga saham DMAS di bawah ini (area diarsir kuning):
Cara Membaca Shooting Star Candle
Pola candlestick Shooting Star menandakan kemungkinan harga telah mencapai puncaknya. Namun, kemunculannya tidak serta merta menyatakan bahwa uptrend akan langsung berubah menjadi downtrend. Ingat, Shooting Star bisa mensinyalkan koreksi bearish singkat maupun jangka panjang.
Shooting Star yang paling akurat biasanya muncul setelah terbentuknya tiga bullish candle beruntun yang memiliki level tertinggi makin tinggi (higher highs). Dalam situasi ini, pola Shooting Star menandakan para buyer mulai kehabisan energi dan para sellers mengambil alih kendali.
Kita seringkali kesulitan mengenali Shooting Star saat baru saja terbentuk. Candle ini umumnya baru teridentifikasi dengan tepat setelah terbentuknya satu candle lagi pada sesi berikutnya, atau sebut saja namanya “candle konfirmasi”.
Candle konfirmasi yang terbentuk setelah Shooting Star itu idealnya memiliki opening price dekat close-nya Shooting Star dan kemudian bergerak jauh ke bawah, sehingga terbentuk gap yang cukup mencolok. Candle konfirmasi juga harus memiliki high di bawah high-nya Shooting Star, serta closing price di bawah close-nya Shooting Star.
Candle konfirmasi tadi menandakan bahwa pergerakan harga benar-benar mengalami reversal dan akan melanjutkan penurunan pada sesi berikutnya. Oleh karena itu, trader bisa mulai ambil untung atau mengeluarkan aset investasi terkait dari portofolio.
Baca Juga: Mau Investasi Saham? Ini Emiten yang Hobi Bagi-Bagi Dividen
Keuntungan dan Kekurangan Shooting Star Candle
Shooting Star Candle dapat memberikan peringatan dini tentang kemungkinan harga akan jatuh dalam waktu dekat. Namun, pola ini memiliki banyak kekurangan.
Pertama, formasi Shooting Star hanya terdiri atas satu candle saja. Dalam dunia trading, formasi candlestick yang hanya terdiri dari satu candle seperti ini terkenal kurang reliabel. Tingkat akurasinya hanya berkisar antara 50-60%. Oleh karena itu, ada baiknya trader mencari konfirmasi tambahan dari candle berikutnya atau indikator teknikal lain.
Kedua, formasi Shooting Star lebih sering mensinyalkan koreksi bearish jangka pendek daripada reversal jangka panjang. Shooting Star juga sering mensinyalkan koreksi bearish pada timeframe rendah saja, sementara timeframe yang lebih tinggi tetap didominasi uptrend. Karenanya, trader menggemari pola ini tapi investor jangka panjang kurang memerhatikannya.
Trik Menggunakan Shooting Star Candle
Trik menggunakan Shooting Star Candle sebenarnya cukup sederhana. Perhatikan contoh pola candle di atas, kemudian carilah candle serupa pada grafik harga saham atau kripto kamu. Setelah itu, perhatikan pula candle yang terbentuk setelahnya.
Apabila candlestick setelahnya itu memiliki body dan high yang lebih rendah, maka pola candlestick Shooting Star telah terkonfirmasi. Apa yang dapat kita lakukan sebagai trader dan investor?
Trader dan investor mancanegara dapat memanfaatkan Shooting Star sebagai sinyal untuk melakukan short-selling, atau menjual aset tanpa memilikinya terlebih dahulu. Trader forex juga dapat menggunakan Shooting Star sebagai sinyal untuk mengeksekusi posisi sell.
Sayangnya, otoritas Indonesia melarang short-selling. Sebagai alternatifnya, kita dapat menggunakan Shooting Star sebagai sinyal untuk profit-taking (jika sudah profit) atau cut loss (jika telanjur beli di pucuk). Ada baiknya juga menghindari saham dan aset kripto yang baru saja menampakkan pola candlestick Shooting Star.
Baca Juga: Double Top dan Double Bottom Pattern dalam Saham
Perbedaan Shooting Star Candle dan Inverted Hammer
Shooting Star Candlestick secara mandiri mirip dengan pola Inverted Hammer. Keduanya sama-sama memiliki upper shadow yang sangat panjang dan body yang berukuran kecil, dengan lower shadow yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun, sebenarnya ada banyak perbedaan signifikan antara keduanya.
Pertama, pola Shooting Star terbentuk pada puncak atau saat mendekati puncak dari suatu uptrend. Di sisi lain, pola Inverted Hammer terbentuk pada dasar atau mendekati dasar dari suatu downtrend.
Kedua, pola Shooting Star memberikan sinyal jual yang berkaitan dengan Bearish Reversal (perubahan tren dari uptrend menjadi downtrend). Sedangkan pola Inverted Hammer menandakan sinyal beli yang berkaitan dengan Bullish Reversal (perubahan tren dari downtrend menjadi uptrend).
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!