Reversal sering disebut-sebut dalam rekomendasi pasar, ulasan analisis teknikal, maupun berita-berita saham. Reversal secara harfiah dapat diartikan sebagai “pembalikan”.
Namun, apa itu reversal pada saham? Bagaimana cara kita mengetahui terjadinya reversal? Seperti apa contoh reversal itu? Artikel ini akan mengulasnya dengan lengkap.
Apa Itu Reversal pada Saham?
Reversal pada saham adalah perubahan tren harga saham ke arah yang berlawanan dengan tren sebelumnya. Setelah tren menurun (downtrend), akan terjadi reversal menjadi tren naik (uptrend). Setelah tren naik, akan terjadi reversal menjadi tren menurun. Ini merupakan bagian dari dinamika pasar.
Reversal pada saham dapat digolongkan menjadi bullish reversal dan bearish reversal. Bullish reversal terjadi ketika suatu pergerakan tren harga saham yang menurun berubah menjadi naik. Sebaliknya, Bearish Reversal terjadi ketika suatu pergerakan tren harga saham yang naik berubah menjadi turun.
Reversal merujuk pada arah tren pergerakan harga saham secara umum pada suatu kurun waktu tertentu. Reversal dapat terjadi dalam perdagangan harian, selama beberapa hari, selama beberapa minggu, atau bahkan selama beberapa bulan.
Reversal pada perdagangan saham harian dapat berlangsung sangat cepat. Umpamanya pergerakan harga saham ICBP pada tanggal 30 November 2023 dibuka pada harga Rp10.350, naik sampai Rp11.550, lalu jatuh sampai Rp10.275. Reversal singkat seperti ini sering disebut sebagai “pullback“.
Kita juga dapat mengidentifikasi reversal berdasarkan riwayat pergerakan harga saham selama beberapa hari/minggu/bulan. Contohnya grafik harga saham ICBP di bawah ini menunjukkan beberapa kali reversal dalam kurun waktu 2016-2022. Kotak berarsir merah muda menandakan bearish reversal, sedangkan kotak berarsir hijau menandakan bullish reversal.
Bagaimana Cara Menemukan Reversal pada Saham?
Apabila seseorang dapat mengidentifikasi reversal dengan tepat, maka ia dapat membeli suatu saham sebelum harganya naik dan menjual suatu saham sebelum harganya jatuh. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dikerahkan oleh investor dan trader untuk mengidentifikasi reversal sedini mungkin.
Ada banyak cara untuk menemukan reversal pada saham. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Grafik Candlestick – Jajaran beberapa candle dapat membentuk formasi tertentu yang terbukti secara historis sering menandakan akan terjadi reversal, seperti Hammer, Engulfing, Dark Cloud Cover, Piercing Line, Shooting Star, Three White Soldiers, dan lain-lain.
- Indikator Moving Averages – Reversal terjadi berdasarkan perlintasan antara grafik harga dan garis Moving Averages, atau perlintasan antara dua Moving Averages yang memiliki periode berbeda.
- Channel – Kita biasanya dapat menggambar suatu channel untuk membingkai pergerakan harga saham dalam suatu periode. Selama harga saham bergerak di dalam bingkai itu, tren lama terus berlanjut. Namun ketika harga keluar dari bingkai, berarti akan terjadi reversal.
- Pola Harga (Price Pattern) – Grafik pergerakan harga dapat membentuk pola-pola tertentu yang dianggap sebagai sinyal reversal, seperti Head and Shoulders, Double Top, Double Bottom, Flag, Triple Top, Triple Bottom, Falling Wedge, Rising Wedge, Rounding Top, Rounding Bottom, Cup and Handle, dan lain-lain.
Untuk mengenal reversal secara lebih jelas, mari mencermati beberapa contoh reversal pada bahasan selanjutnya.
Bullish Reversal
Bullish reversal adalah ketika suatu pergerakan tren harga saham yang menurun berubah menjadi naik. Beberapa sinyal bullish reversal antara lain:
- Muncul salah satu pola candlestick berikut ini: Piercing Pattern, Morning Star, Bullish Harami, Hammer, Inverted Hammer, Bullish Abandoned Baby, dll. Contohnya, grafik berikut menunjukkan pola Hammer menjelang terjadinya bullish reversal pada saham MTEL di pertengahan November 2023:
- Grafik harga saham meningkat terus hingga melintasi garis Moving Averages ke arah atas. Contoh bullish reversal yang satu ini terlihat pada grafik harga saham BBRI terkini (akhir November 2023) dengan patokan garis MA-50.
- Terjadi Golden Cross, yakni Moving Average dengan periode yang lebih pendek (misalnya MA-50) bergerak naik terus hingga melintasi Moving Average dengan periode yang lebih panjang (misalnya MA-200). Grafik di bawah ini menampilkan contoh reversal bullish pada saham BBNI berdasarkan crossover antara MA-50 (garis biru) dan MA-200 (garis hijau).
- Grafik harga saham melesat naik hingga melintasi batas atas channel yang telah terbentuk. Contohnya seperti yang terlihat pada saham MTEL di bawah ini:
Sinyal bullish reversal keempat di atas juga sering disebut sebagai pola Bullish Flag. Pola tersebut termasuk salah satu sinyal reversal berdasarkan price pattern. Beberapa pola harga lain yang menandakan Bullish Reversal antara lain Inverse Head and Shoulders, Falling Wedge, Double Bottom, Triple Bottom,dan Rounding Bottom.
Bearish Reversal
Bearish reversal adalah ketika suatu pergerakan tren harga saham yang naik berubah menjadi turun. Beberapa sinyal bearish reversal antara lain:
- Muncul salah satu pola candlestick berikut ini: Shooting Star, Evening Star, Dark Cloud Cover, Bearish Harami, Bearish Engulfing, Bearish Abandoned Baby, dll. Contohnya, grafik berikut menunjukkan pola Bearish Engulfing (kotak merah) muncul menjelang terjadinya dua bearish reversal pada saham BBRI antara akhir Desember 2022 dan pertengahan Februari 2023 lalu.
- Grafik harga saham jatuh hingga melintasi garis Moving Averages ke arah bawah. Situasi bearish reversal ini terjadi pada saham ULTJ akhir Agustus 2023, sebagaimana terlihat pada tangkapan layar berikut ini:
- Terjadi Death Cross, yakni Moving Average dengan periode yang lebih pendek (misalnya MA-50) menurun terus hingga melintasi Moving Average dengan periode yang lebih panjang (misalnya MA-200). Sinyal bearish reversal ini pernah muncul pada saham SIDO di awal Juli 2023, menandai break down tajam yang berlangsung sampai sekarang (akhir November).
- Grafik harga saham jatuh hingga melintasi batas bawah Channel yang telah terbentuk. Contoh bearish reversal ini pernah terjadi pada saham MTEL beberapa waktu lalu:
Sinyal bearish reversal terakhir itu juga sering disebut sebagai pola Bearish Flag. Pola tersebut termasuk salah satu sinyal reversal berdasarkan price pattern. Beberapa pola harga lain yang menandakan bearish reversal antara lain Head and Shoulders, Rising Wedge, Double Top, Triple Top, dan Rounding Top.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!