Ajaib.co.id – Pengertian syariah jika ditarik dalam konteks dunia keuangan adalah produk yang mengedepankan sistem yang berbasis hukum islam. Paling tidak itulah yang dipahami oleh kalangan awam Indonesia belakangan ini. Namun kata syariah sendiri bukan hanya berkaitan pada dunia keungangan maupun investasi.
Istilah syariah kini semakin masif digunakan untuk promosi marketing. Biasanya disematkan pada produk yang menyasar umat Islam sebagai penggunannya yang menginginkan jalan hidup yang sesuai dengan syariat Islam. Namun orang-orang bahkan mungkin memahami definisi syariah itu sendiri dan ruang lingkupnya.
Syariah secara bahasa arab berarti jalan ke tempat pengairan atau jalan yang harus diikuti atau tempat lalu air di sungai. Kata syariah muncul dalam ayat al-Qur’an pada surah al-Maidah (5): 48, asy-Syura (42): 13, dan al-Jatsiyah (45): 18. Syariah menurut para ahli adalah segala titah Allah yang mengatur hubungan kehidupan manusia sebagai hamba-Nya baik di berbagai aspek, di luar akhlak. Titah ini disampaikan melalui rasul-Nya dan Nabi Muhammad.
Pengertian Syariah Dalam Dunia Investasi, Bukan Sekedar Bahasa Marketing
Tidak dapat dipungkiri, agama masih menjadi aspek penting bagi kehidupan banyak orang, termasuk dalam aspek sosial. Salah satunya adalah dengan adanya hukum syariat yang ada di beberapa provinsi di Indonesia serta di banyak belahan dunia lainnya. Faktor jumlah pemeluk agama Islam yang cukup besar juga menjadi salah satu alasannya.
Memahami pengertian syariah bukan hanya tentang menjalankan hubungan antara manusia ke manusia dan manusia kepada Allah SWT, namun lebih kompleks daripada hal tersebut. Prinsip syariah dalam praktiknya sendiri bukan hanya sekedar soal cara beribah namun juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itulah kemudian muncul banyak produk berbasis syariah termasuk investasi syariah yang marak belakangan ini. Sayangnya banyak orang masih beranggapan jika kata syariah yang disematkan hanya sekedar bahasa marketing belaka. Istilah itu hanya embel-embel untuk menarik konsumen namun tidak benar-benar diaplikasikan.
Kalangan inilah yang terus meragu dan kemudian tidak bisa mendapatkan manfatnya. Namun untuk memahami lebih, kamu harus mengertia akan pengertian investasi itu sendiri. Lebih jauh, kamu bisa memaknai arti pengertian syariah dalam dunia investasi. Tujuannya untuk menghilangkan kecurigaan sekaligus mendapatkan manfaatnya.
Apa itu investasi syariah?
Pengertian syariah dalam dunia investasi adalah investasi yang mengikuti ketentuan hukum syariah dan prinsip di masyarakat Muslim. Investasi syariah dianggap sebagai investasi yang bertanggung jawab secara sosial dan alternatif dari investasi konvensional.
Hal ini diambil dari konsep perekonomian dalam Islam yang bukan hanya mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi pelakunya saja. Masyarakat sekitar juga harus ikut mendapatkan manfaatkan dari kegiatan perekonomian yang terjadi itu.
Berangkat dari ide inilah maka kemudian hadir investasi syariah yang lalu juga berkembang di Indonesia. Investasi syariah adalah salah satu kategori investasi yang ada di indonesia, dengan kecenderungan lebih kepada tanggung jawab sosial. Jumlah investasi hingga portofolio yang ada tentunya mengikuti ketentuan hukum syariah yang ada di agama islam.
Investasi syariah serta pengertian syariah di telah berkembang dalam beberapa tahun kebelakang, meskipun konsep ini sudah ada pada tahun 1960an, Menurut laporan tahun 2011, investasi syariah berkembang hingga 26% selama 10 tahun pertama abad ini.
Dunia keuangan syariah di Indonesia cukup berkembang dimulai dengan adanya perbankan syariah pada tahun 1991 dan investasi syariah berupa reksadana syariah pada 1997. Untuk mendukung hal ini, MUI melalui Dewan Syariah Nasional (DSN) kemudian mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar modal dengan Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.
Tren positif ini kemudian dilanjutkan dengan jenis investasi syariah lainnya berupa obligasi syariah dan saham syariah. Ragam produk investasi syariah ini kini menjadi pertanda bahwa peminatnya di pasar lokal cukup banyak dan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Konsep Investasi syariah
Konsep investasi syariah sendiri membutuhkan banyak upaya untuk diterapkan, alasan di baliknya adalah karena ini berhubungan langsung dengan peraturan dan ketentuan hukum yang sudah ada semenjak dahulu.
Investasi syariah membutuhkan banyak persyaratan untuk menjadi acuan. Beberapa di antaranya adalah investasi syariah harus menghilangkan sumber pemasukan dari penjualan alkohol, produk mengandung babi, pornografi, judi, peralatan militer hingga senjata.
Karakter investasi syariah
Karakter lain dari investasi syariah adalah ditentukannya jajaran pengurus syariah, auditor syariah dan menyucikan investasi dari pendapatan yang dilarang, seperti bunga, dengan mendonasikannya kepada badan amal.
Beberapa persyaratan dan kerumitan investasi syariah tentunya membuat manajemen investasi syariah tidak murah. Sehingga, biaya untuk menjadi auditor syariah tidak murah dan karena sudah ada persyaratan hukum syariah yang mengikat, para manajemen investasi syariah biasanya sulit untuk melakukan penerapan terkait situasi yang mendadak.
Untuk mementukan apakah suatu instrumen keuangan memenuhi pengertian syariah atau tidak, paling tidak ada 2 poin yang diutamakan antara lain:
Bebas Riba
Alasan utama masyarakat Muslim selektif dalam memilih produk investasi adalah karena mempertimbangkan unsur riba. Praktik riba ini berhubungan dengan bunga yang ditentukan oleh salah satu pihak kepada pihak lain (nasabah).
Biasanya bunga yang ditetapkan sengaja dilebih besarkan atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian. Hal ini lah yang bertentangan dengan prinsip muamalat dalam hukum Islam.
Tidak Ada Masyir dan Grahar
Investasi syariah harus meniadakan Masyir (Perjudian). Sebelum berinvestasi di suatu produk, kamu harus memastikan bahwa produk yang kamu investasikan bebas dari Masyir. Bank untuk investasi syariah harus menjelaskan dari awal mengenai harga yang harus dibayarkan, sehingga tidak ada spekulasi-spekulasi mengenai yang yang harus dibayarkan secara tiba-tiba.
Selain itu Praktik Gharar(ketidakpastian) dalam dunia investasi juga dilarang. Bank-bank syariah harus menerapkan sistem yang terbuka, baik dari sisi penanaman modal maupun pada sisi penyaluran dana. Oleh karena itu, penting untuk memahami kedua aspek ini agar investasi yang dilakukan bersifat terbuka bagi pihak yang terkait.
Investasi syariah yang populer termasuk di dalamnya adalah properti dan dana yang diperdagangkan di bursa efek. Ekuitas pribadi juga dianggap sebagai investasi yang bagus namun karena menghasilkan bunga maka dianggap sebagai investasi yang bermasalah dalam investasi syariah.
Belakangan invetasi reksa dana syariah juga muncul sebagai produk yang diminati pasar. Bukan hanya sekedar menempel pada pengertian syariah namun aplikasnya memang benar adanya dan diawasi. Reksa dana termasuk salah satu jenis investasi syariah. Namun, tidak melibatkan praktik riba dalam pengelolaannya dan pemberian keuntungannya. Pada reksa dana syariah terdapat fitur cleansing yang tidak ada di reksa dana konvensional.
Mekanisme cleansing ini diterapkan karena bank syariah tidak mengenal konsep ‘bunga’. Dengan kata lain cleansing merupakan pembersihan “pendapatan” reksa dana yang tidak sesuai dengan prinsip islam. Reksa dana ini dikelola secara transparan dan ditangani langsung oleh manajer investasi.
Reksa dana syariah ini tentu telah melalui pengawasan ketat dari pihak Dewan Pengawas syariah Majelis Ulama Indonesia (DPS MUI). Pada reksa dana syariah ini, pengelolaan uang kamu akan dilakukan dengan transparan. Proses pengelolaan dana yang ada pun bebas dari unsur masyir, Riba, dan Ghahar.
Karena itu, dijamin imbal hasil yang kamu dapatkan akan sesuai dengan pengertian syriah dalam konteks investasi. Namun memang produk reksa dana syariah belum mudah didapatkan seperti produk konvensional lainnya. Ajaib sebagai platform inovatif menyadari kesulitan ini sehingga memberikan pilihan berbagai produk reksa dana syariah.
Reksa dana di Ajaib dihadirkan dengan tematik sehingga memudahkan bagimu yang masih awam dengan produk investasi. Perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut dijamin menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip muamalah Islam sehingga kamu tak perlu takut atau khawatir ada unsur yang tidak sesuai.
Memang ada perbedaan yang signifikan antara investasi konvensional dan investasi syariah, terutama ketika berbicara bunga. Namun, keduanya masih menjalankan fungsi utama dari investasi yaitu memberikan keuntungan. Dengan memahami pengertian syariah, maka Anda semakin tahu variasi investasi yang ada di luar sana. Perkaya pengetahuan Anda tentang dunia investasi dan finansial lainnya dengan mengunjungi blog milik Ajaib Indonesia.