Saham

Harga Saham CPIN Berhasil Naik, Aman Investasi!

Harga Saham CPIN Berhasil Naik, Saatnya Investasi Saham dengan Aman!

Ajaib.co.id – Emiten unggas mungkin bukan laha favorit investor pemula untuk menanamkan modalnya. Namun nyatanya kinerja emiten poultry kerap bisa bertahan menghadapi kondisi sulit sekalipun. Contohnya seperti harga saham CPIN dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Sektor konsumsi merupakan industri yang paling sedikit terdampak jika terjadi pelemahan ekonomi. Pasalnya, manusia tetap membutuhkan kondumsi khususnya bahan makanan. Hal inilah yang agaknya menjadi penyebab harga saham CPIN yang terus mengalami penguatan meski sentimen negatif Corona belum benar-benar hilang.

Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat 9 Mei 2020, harga saham CPIN menjadi Rp 4.370 per lembar saham. Terjadi penguatan sebanyak 1,86% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Kenaikan harga ini dipandang akan menjadi prospek menjanjikan untuk kinerja saham yang lebih baik. Terlebih lagi, masyarakat Indonesia saat ini sedang menjalani bulan puasa dan menghadapi Lebaran yang identik dengan naiknya tingkat konsumsi.

Harga Saham CPIN, Menggeliat di Tengah Pandemi

PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) bergerak dalam bidang pakan ternak, pengembangbiakan dan budidaya ayam pedaging bersama dengan pengolahannya, makanan olahan, pelestarian ayam dan daging sapi. Kegiatan operasionalnya termasuk pula unit cold storage, penjualan pakan unggas, ayam dan daging sapi, dan bahan dari sumber hewani baik di pasar lokal maupun mancanegara.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972 dan bergabung dengan pasar modal pada 1991. Pertama kali ditawarkan, harga saham CPIN senilai Rp5.100 dengan total 2,5 juta lembar saham. Sebanyak 44,47% saham ini dimiliki oleh publik dan sisanya oleh perseroan.

Perusahaan ini memiliki catatan yang relatif baik terkait pembagian deviden yang diberikan kepada pemegang sahamnya. Selama lima tahun terakhir, jumlah deviden yang dibagikan selalu meningkat ditunjang dengan kinera perusahaan yang juga ciamik.

Jika bicara soal emiten unggas di bursa saham, maka saham CPIN menjadi salah satu yang paling menarik minat pelaku pasar. Terlebih lagi, ketika tren saham lain melemah, saham ini berhasil mengalami penguatan.

Bisnis Indonesia memberitakan jika tren positif dalam sebulan terakhir dengan menguat di atas 10 persen terjadi atas saham unggas. Untuk saham CPIN, kenaikannya mencapai 43,87% hingga akhir April 2020. Kenaikan ini bukannya tanpa alasan.

Langkah pemerintah untuk menyerap ayam dari peternak membawa angin segar bagi kinerja saham ini. Kerja sama yang dijalin untuk distribusi pangan masyarakat juga membantu. Selain itu, harga ayam segar yang menjadi salah satu komoditas utama perusahaan ini juga ikut mengerek harga saham sahamnya.

Lonjakan konsumsi selama Ramadhan dan Lebaran juga diprediksi akan memberikan hasil baik pula. Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan secara historis harga day old chicken (DOC) dan ayam broiler seharusnya lebih tinggi secara musiman selama bulan Ramadan. Periode itu akan terjadi pada kuartal II/2020.

Akan tetapi, karena penyebaran pandemi COVID-19 diperkirakan belum berakhir pada akhir April 2020, perusahaan unggas diprediksi kehilangan momentum kuartal II/2020. Karena itu, saham ini akan di posisi hold karena berada dalam fase bullish consolidation.

Sementara itu, perusahaan ini juga mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 20,19% menjadi Rp 3,63 triliun sepanjang tahun 2019. Dalam laporan CMBC Indonesia, pada periode yang sama tahun lalu, CPIN membukukan laba bersih Rp 4,55 triliun.

Penurunan laba bersih ini juga berimbas terhadap turunnya laba per saham dasar perseroan menjadi Rp 222 per saham dari sebelumnya Rp 278 per saham. Mengacu laporan keuangan yang dipublikasi Kamis (23/4/2020), perseroan membukukan penjualan bersih Rp 58,63 triliun, naik 8,66% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 53,95 triliun.

Meski demikian, beban pokok penjualan CPIN juga naik dari sebelumnya Rp 44,82 triliun menjadi Rp 50,53 triliun pada akhir 2019. Beban keuangan berhasil diturunkan menjadi Rp 447,85 miliar dari sebelumnya Rp 513,23 miliar. Sedangkan, pada tahun ini perseroan mencatatkan keuntungan dari selisih kurs Rp 60,23 miliar dari tahun lalu rugi Rp 144,78 miliar.

Pada periode yang berakhir 31 Desember 2019, total aset perusahaan tercatat meningkat menjadi Rp 29,35 triliun dari akhir 2018 sebesar Rp 27,64 triliun. Pada periode yang sama, ekuitas dan liabilitas perusahaan masing-masing sebesar Rp 21,07 triliun dan Rp 8,28 triliun.

Harga saham CPIN memang mengalami penguatan dalam jangka pendek. Namun, jika dilihat sejak awal tahun, saham emiten poultry dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia ini masih terkoreksi 33,38%. Meski demikian, agaknya pelaku pasar masih menilai saham ini menjanjikan untuk dimiliki.

Tips Investasi Saham di Bagi Pemula

Nah, jika kamu ingin memulai investasi, sudah saatnya kamu mengikuti tren yang ada. Ketahui cara investasi saham dengan benar sebelum menjalankannya. Penasaran dengan cara investasi dalam bentuk saham? Simak penjelasannya berikut ini yuk!

  • Pilih Sekuritas dengan Biaya Transaksi Kecil

Dalam investasi saham, kamu diharuskan membuka rekening efek (rekening dana nasabah) yang difasilitasi oleh perusahaan-perusahaan sekuritas. Setelah rekening itu jadi, kamu harus top-up uang kamu ke rekening efek. Uang di rekening efek itulah yang nantinya berfungsi layaknya e-money.

Dengan uang itulah kamu bisa membeli saham yang kamu inginkan secara online. Biaya transaksi yang dimaksud di sini adalah biaya pembelian dan penjualan saham. Biaya ini akan menjadi sumber pendapatan perusahaan broker yang bersangkutan.

  • Pilih Saham di Indeks LQ45 atau IDX30

Indeks saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia sejatinya adalah ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Pada April 2019, indeks saham di BEI tepat diangka 22. Biar tidak bingung, pilih saja saham-saham yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30.

Di mana, saham yang berada di indeks tersebut memiliki likuiditas tinggi. Selain itu fundamental perusahaannya juga dinilai baik. Di mana, saham yang masuk dalam indeks tersebut sering disebut dengan saham blue chip.

  • Beli Saham Perbankan atau Consumer Goods

Perbankan atau consumer goods merupakan perusahaan dengan bisnis yang sederhana. Selain itu produk-produk mereka juga digunakan masyarakat, otomatis dalam setahun mereka selalu mencetak laba yang signifikan. Masuk akal kan analisanya?

Walaupun ketika kamu beli harga saham mereka turun, percaya deh dalam hitungan waktu dekat pasti akan normal atau malah untung.

  • Kalau Rugi, Lakukan Average Down

Tenang, gak usah panik. Namanya juga bermain saham, kerugian itu pasti ada. Kuncinya cuma satu yaitu sabar. Karena, harga saham yang kamu beli pasti akan naik lagi, selama itu adalah saham blue chip. Average down merupakan strategi investasi dengan melakukan pembelian secara bertahap pas harga pasar sedang turun. 

Cara bermain saham ini akan membuat nilai investasi tidak akan ikutan terjun bebas, justru malah mengikuti kondisi pasar. Apabila kondisi pasar sudah mulai pulih, return yang kamu miliki akan ikut meningkat.

Itulah serba serbi cara investasi saham yang pas buat pemula. Kira-kira sudah tertarik belum untuk berinvestasi di sektor tinggi risiko ini? Meski berisiko, bermain saham juga bisa mendapat keuntungan yang besar lho! Jadi, buat kamu yang masih pemula, kamu bisa bermain saham dengan hati-hati dan mempelajari perusahaan dengan teliti.

Ajaib bisa jadi salah satu solusinya. Dengan Ajaib, kamu bisa diberikan masukan atau pilihan investasi terbaik yang cocok dan pas buat kebutuhanmu!

Artikel Terkait