Saham

Harga Saham JPFA di Saat Melemahnya Harga Ayam Ternak

harga saham jpfa

Ingin berinvestasi saham terbaik di Sektor Peternakan Unggas 2019? Prospek harga saham JPFA bisa kamu pertimbangkan dalam ulasan ini.

Bisnis ternak ayam di Indonesia pada 2019, dinilai masih menantang untuk para peternak ayam di Indonesia. Apalagi harga ayam ternak cenderung melemah di pasaran.

Tentu saja, hal ini juga berdampak terhadap kinerja saham-saham yang berada di sektor peternakan unggas, sebut saja PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertenakan ayam, budidaya perikanan, pembuatan pakan ternak dan pengelolahan daging ayam.

Perusahaan di peternakan ayam ini memiliki kode emiten saham JPFA yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1989.

Melemahnya harga ayam ternak di pasaran menjadi sentimen negatif bagi kinerja saham JPFA di 2019 ini. Hal ini dikarenakan jaringan pendistribusian ternak mereka meliputi pulau-pulau besar di Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dll.

Harga Saham JPFA

Walaupun berimbas langsung dengan sektor bisnis yang dijalankan oleh JPFA, tetapi prospek saham JPFA dinilai masih layak untuk dipertimbangkan untuk dibeli oleh investor.

Tak dipungkiri lagi bahwa sentimen negatif dari harga jual ayam ternak ke pedagang yang masih di bawah standar harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah yaitu Rp19.000 per ekor, membuat margin keuntungan dari JPFA semakin menepis.

Berbeda halnya para pedagang yang menjual ke konsumen akhir, yang mana memiliki harga jual yang lebih baik dan cenderung stabil.

Selain itu, faktor kompetitor yang serupa dengan JPFA juga memperparah dengan melimpahnya pasokan ayam di Indonesia, terlebih lagi adanya impor ayam ternak dari Brazil, hal ini tentu saja membuat harga jual ayam ternak semakin tak menentu.

Prospek Saham JPFA

Dikutip dari Kontan, menurut Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, menilai bahwa bisnis JPFA di sektor peternakan ayam masih dianggap prospektif.

William pun juga memberi rekomendasi beli untuk saham JPFA di harga Rp1.750 per saham, karena akumulasi yang terjadi pada saham ini masih cukup besar dibanding dengan saham-saham lainnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Vice President Research Artha Sekuritas, Frederik Rasali, menargetkan harga saham JPFA hingga akhir tahun berada di level Rp1.700 per saham, hal ini juga didukung oleh program “culling program” yaitu pemusnahan indukan ayam secara dini untuk menjaga ketersediaan pasokan agar tidak melebihi pasokan.

Proyeksi ke Depan

Pendapatan JPFA di 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 14,89 persen menjadi Rp34,01 triliun atau naik dari Rp29,6 triliun di 2017.

Laba di 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 132 persen menjadi Rp2,17 triliun, pencapaian laba ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang membukukan Rp933,17 miliar.

Prospek harga saham JPFA diproyeksi bertumbuh, dengan kebijakan perusahaan dari ekspor produk olahan daging beku ke Timor Leste. Ini menjadi peluang besar bagi JPFA untuk memperluas jaringan pemasaran hingga ke pasar internasional.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait