Saham

Cek 5 Fakta Sejarah Bursa Efek Indonesia Sebelum Beli Saham

Cek 5 Fakta Sejarah Bursa Efek Indonesia Sebelum Beli Saham

Urusan saham terkait erat dengan Bursa Efek Idonesia (BEI). Menurut Wikiperis, Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli surat berharga dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Keberadaan BEI ini sudah lama ada bahkan saat Indonesia belum merdeka. Di bawah ini ada lima fakta sejarah Bursa Efek Indonesia yang perlu kamu ketahui.   

Sudah Ada Sejak Tahun 1912

Bursa Efek Indonesia jika ditelusuri jejak historis sudah ada di Batavia pada waktu zaman kolonial tahun 1912. Tujuannya untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak itu, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami vakum.

Pernah Tutup Karena Perang 

Perang itu destruktif dampaknya, pasar modal pun akibat perang jadi berantakan. Bursa Efek Indonesia pada era perang sangat tidak stabil. Pasalnya, perang dunia I yang terjadi di Eropa  mengharuskan Bursa Efek harus ditutup pada tahun 1914-1918, dan sempat dijalankan kembali pada tahun 1925 hingga menjelang Indonesia merdeka. Namun lagi-lagi tutup di awal tahun 1939 karena Perang Dunia II. Di tahun 1939, Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup dan dilanjutkan penutupan Bursa Efek di Jakarta pada tahun 1942-1952.

Aktif Kembali Tahun 1977 dan Diresmikan Presiden Suharto

Selain perang juga kondisi politik memengaruhi kestabilan bursa efek hingga tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahun 1956-1977, perdagangan di Bursa Efek bahkan vakum. Pemerintah Republik Indonesia baru mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977. Saat itu, BEI dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). 

PT Semen Cibinong Emiten Pertama

Pasar modal kembali aktif dengan ditandai go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. Namun di tahun 1977-1987 perdagangan Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga tahun 1987 baru mencapai 24 emiten. Pada saat itu masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. Akhirnya pada tahun 1987 diadakan deregulasi Bursa Efek dengan menghadirkan Paket Desember 1987 (PAKDES 87). Aktivitas perdagangan Bursa Efek pun kian meningkat pada tahun 1988-1990. Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi di tahun 1989 dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

Juli Sebagai HUT BEJ (Bursa Efek Jakarta)

Pada tanggal 12 Juli 1992 telah ditetapkan sebagai HUT BEJ menjadi perusahaan swasta (swastanisasi). BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal yang sebelumnya adalah Badan Pelaksana Pasar Modal. Satu tahun kemudian, tanggal 21 Desember 1993, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) didirikan. Pada tahun 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Sistem Otomasi perdagangan yang dilaksanakan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). 

Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) pada tahun 2000 mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia, dan di tahun 2002 BEI mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading). Di tahun yang sama, perubahan transaksi T+4 menjadi T+3 pun selesai. Di tahun 2004, Bursa Efek merilis Stock Option.

Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Digabung jadi BEI

Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya digabungkan dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah lahirnya BEI, suspensi perdagangan diberlakukan pada tahun 2008 dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dibentuk pada tahun 2009. Selain itu, pada tahun 2009, PT Bursa Efek Indonesia mengubah sistem perdagangan yang lama (JATS) dan meluncurkan sistem perdagangan terbarunya yang digunakan oleh BEI sampai sekarang, yaitu JATS-NextG.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2012, dan di akhir 2012, Securities Investor Protection Fund (SIPF), dan Prinsip Syariah dan Mekanisme Perdagangan Syariah juga diluncurkan. BEI juga melakukan beberapa pembaharuan, tanggal 2 Januari 2013 jam perdagangan diperbaharui, dan ditahun berikutnya Lot Size dan Tick Price disesuaikan kembali, dan di tahun 2015 TICMI bergabung dengan ICaMEL.

Itulah beberapa fakta yang harus kamu ketahui sebelum membeli saham dan melakukan investasi saham. Bursa Efek Indonesia juga memiliki layanan yang membantu kamu belajar saham dengan baik.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait