Saham

IHSG Menguat, Saham INKP Jadi Penopang Utama

saham-inkp

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melejit di zona hijau hingga akhir perdagangan sesi I, Kamis (29/08/2019). Melesatnya performa dari IHSG ini tentu tidak bisa dilepaskan dari saham INKP yang menjadi penopang utama.

Berdasarkan data dari Bloomberg, IHSG telah menguat 0,15% atau 9,34 poin ke level 6.290,98 pada akhir sesi I, setelah dibukanya zona hijau dengan penguatan 0,1% atau 6,54 poin di level 6.288,19.

Pada perdagangan Rabu (28/08/2019) kemarin, IHSG ditutup oleh zona hijau dengan penguatan 0,06% atau 3,47 poin ke level 6.281,65.

Dari 650 saham yang diperdagangkan, sebanyak 181 saham menguat, 176 melemah, dan 293 lainnya stagnan atau stabil. Salah satunya adalah saham INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper) yang menguat 6,74 persen dan menjadi penopang utama atas kenaikan IHSG.

Valbury Sekuritas Indonesia dalam risetnya, memperkirakan pergerakan IHSG dapat melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin, hal itu ditopang oleh penguatan pada akhir perdagangan bursa AS di hari sebelumnya.

“Saham AS ditutup menguat pada Rabu seiring redanya kekhawatiran resesi. Faktor dari pasar AS ini dapat memberikan peluang bagi IHSG untuk bisa kembali menguat pada perdagangan saham hari ini,” tulis Tim Riset Valbury Sekuritas, Kamis (29/08/2019).

Sementara itu, para pelaku pasar akan terus mencermati kondisi ekonomi global yang melemah. Tanda-tanda tersebut sudah mulai bermunculan, yaitu berkurangnya volume perdagangan global.

Indeks saham lainnya di Asia yang bergerak mayoritas melemah adalah indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing melemah 0,07% dan 0,1%. Kemudian, indeksi Hang Seng menguat 0,06%.

Mayoritas emiten grup Sinar Mas mengalami kenaikan harga saham sepanjang 2019 ini. Dari segi sektor, seluruh saham properti perusahaan konglomerasi ini menghijau.

Berbeda dengan produsen pulp dan kertas Sinar Mas, yaitu PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang menunjukkan penurunan harga. Saham INKP turun 34,85% menjadi sebesar Rp 7.525 per saham.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menjelaskan, harga saham properti grup Sinar Mas berpeluang untuk kembali naik ke depannya. Alasannya adalah bisnis properti mulai berada dalam tren naik setelah tetap menurun sejak 2018 lalu.

Untuk saham produsen pulp dan kertas, pada tahun ini memang terhalang karena harga kertas yang menurun dibanding tahun lalu. Meski begitu, Hans melihat harga kertas bisa menjadi lebih mahal untuk ke depannya, karena masyarakat lebih memilih plastik.

Pemerintah perlu membangun kesadaran, bahwa plastik berbahaya bagi lingkungan dan mendorong kebijakan untuk dapat menaikkan harga plastik.

Pada semester I-2019, total pemasukan INKP turun 5,19% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 1,57 miliar atau setara Rp 22,27 triliun. Pada semester pertama tahun lalu, INKP mampu memperoleh laba bersih sebesar 20,5%, namun imbal hasil yang tercatat hanya 9,32%. Kenaikan inilah yang menjadikan IHSG bisa menguat seperti sekarang ini. Lalu, apa kamu tertarik untuk investasi di INKP?


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait