Saham

Tahun 2019, Harga Saham INKP Terus Anjlok

Saham perusahaan kertas milik Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) terus mengalami penurunan, dan hingga saat ini, harga saham INKP berada di angka Rp6.700 per lembarnya pada 29 Agustus 2019, dan update di tanggal 30 Desember berada di angka Rp7.700.

Menurut Kontan.co.id Jakarta, saham INKP berencana untuk melakukan buyback atau pembelian kembali surat utang jangka menengah. Di mana, Medium Term Note (MTN) Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) diyakini akan memiliki prospek positif. Penawaran buy back ini telah dilaksanakan pada 8 November hingga 22 November 2019, dan telah dilakukan pembelian kembali MTN pada 9 Desember 2019. Di mana, emiten telah menyiapkan total dana sebesar Rp4,3 triliun untuk buyback MTN yang telah diterbitkan pada 2017 hingga 2018. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah restrukturisasi utang emiten.

Harga Saham Turun Setelah PPN Dihilangkan

Harga tersebut menurun secara drastis setelah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memutuskan untuk menghilangkan pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembelian kertas koran dan produksi media cetak. Pidato Presiden Joko Widodo itu terjadi pada 14 Agustus lalu.

Sehari setelah pidato Presiden ketujuh Republik Indonesia tersebuh, saham INKP melonjak drastis hingga 16,97 persen menjadi Rp8.100 per saham. Harga saham INKP sebelum ada pidato presiden berada di posisi Rp6.925 per lembar.

Bahkan, nilai transaksi perdagangan saham INKP mencapai Rp277,34 miliar dengan volume transaksi sebanyak 36,36 juta saham. Investor asing tercatat membukukan beli bersih alias net buy senilai Rp14,82 miliar.

Namun, setelah berjalannya hari hingga 29 Agustus 2019, saham INKP telah menurun hingga Rp1.400 atau 17,28 persen. Jika dihitung sejak awal tahun, penurunan harga saham INKP mencapai 41,74 persen.

Investor Asing Melepas Saham INKP

Pada Juli 2019, investor asing berbondong-bondong melepas saham INKP. Pada hari itu, saham INKP mengalami penurunan tipis sebesar 0,53 persen pada level Rp9.400 per lembar saham.

Volume transaksi perusahaan ini mencapai 1,72 juta unit saham senilai Rp16,1 miliar. Investor asing kembali melakukan aksi jual saham yang mencapai angka Rp3,2 miliar. Selama bulan Juli, nilai penjualannya mencapai Rp75 miliar.

Malahan, berdasarkan laporan keuangan semester pertama pada tahun 2019, PT Indah Kiat Pulp and Paper mengantongi penjulan bersih sebesar 1,57 miliar dolar Amerika Serikat. Nilai itu turun 5,19 persen dari raihan 1,66 miliar dolar Amerika Serikat pada semester pertama di tahun 2018.

Lebih detail, penjualan PT Indah Kiat Pulp and Paper bersumber dari jenis produk pulp 392,5 juta dolar Amerika Serikat, kertas budaya 621,03 juta dolar Amerika Serikat, serta kertas industri, tisu, dan lain-lain 561,12 juta dolar Amerika Serikat. Secara tahunan, penjualan kertas INKP tercatat turun 24,51 persen dari 519,94 juta dolar Amerika Serikat pada semester pertama di tahun 2019.

Saat penjualan menyusut sekitar 5 persen, beban pokok penjualan INKP pada Januari-Juni 2019 tercatat naik 10,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya dari 1,04 miliar dolar Amerika Serikat pada semester pertama di tahun 2018 menjadi 1,15 miliar dolar Amerika Serikat.

Alhasil, profitabilitas INKP tertekan. Pada semester pertama di tahun 2019, INKP mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 146,81 juta dolar Amerika Serikat, anjlok 56,66 persen dari 340,5 juta dolar Amerika Serikat pada semester pertama di tahun 2018.

INKP merupakan perusahaan multinasional yang bidang usahanya melakukan produksi kertas, dan memiliki markas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam kertas.

Itulah beberapa hal terkait saham INKP yang harus kamu ketahui sebelum membeli saham. Perlu diingat, hal pertama yang harus kamu perhatikan ketika ingin membeli saham adalah mengenal perusahaan itu sendiri. Cobalah lihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Kemudian, monitor juga perkembangan perusahaan tersebut dari waktu ke waktu, apakah sering mengalami kenaikan, atau penurunan.

Setelah kamu mengetahui perusahaannya, hal selanjutnya yang harus kamu tentukan adalah tujuan investasimu. Untuk apa kamu berinvestasi? Sudah siapkah kamu memulai investasi? Jangan sampai kamu masih memiliki banyak utang dan mulai berinvestasi. Ketika kamu mulai berinvestasi, berarti kamu harus sudah siap untung dan rugi. Karena, investasi saham adalah salah satu investasi yang benar-benar harus kamu pelajari dengan teliti sebelum memulainya. Untuk memulai investasi saham, kamu bisa mempelajari berbagai informasi terkait investasi, khsusunya reksa dana melalui Ajaib.

Setelah semua hal yang kamu inginkan sudah diketahui, kamu bisa langsung mulai investasi dengan menyimpan dana minimal Rp10.000. Penasaran bagaimana keuntunganmu? Yuk coba investasi sekarang di Ajaib!

Bacaan menarik lainnya:

World Bank/International Finance Corporation (2013). Doing business (2013): Smarter regulations for small and medium-size enterprises. 10th Edition. IBRD: Washington, DC


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait