Ajaib.co.id – Prospek saham memang menarik untuk memberikan keuntungan dan bisa menjadi tambahan penghasilan. Salah satu sektor usaha yang menjadi favorit para investor saham adalah sektor pertambangan. Selain tambang emas dan nikel, tambang batu bara pun masih sangat menarik.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia. Tidak heran jika ada beberapa perusahaan besar dan BUMN yang menggarap sektor pertambangan batu bara ini. Laba yang dihasilkan setiap tahunnya pun cukup menggiurkan. Dalam beberapa tahun terakhir, dividen yang cukup menarik rutin dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan-perusahaan ini.
Dengan prospek saham yang menarik, apakah kamu ingin memiliki saham batu bara? Ketahui bagaimana cara analisis prospek saham batu bara dan emas berdasarkan Gold Coal Ratio serta apa saja saham batu bara terbaik.
Prospek Saham Tambang Batu Bara dan Emas Berdasarkan Gold Coal Ratio
Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi naik dan turunnya harga saham perusahaan batu bara adalah harga komoditas batu bara di pasar dunia. Seperti kita ketahui, harga komoditas seperti minyak bumi, emas, nikel, termasuk batu bara bergerak secara fluktuatif dipengaruhi supply dan demand.
Ketika harga batu bara dunia naik, maka perusahaan dapat menjual produknya dengan harga lebih tinggi. Walaupun tidak secara langsung, hal ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga rasio keuangan perusahaan akan lebih baik.
Banyak pakar yang menyebutkan bahwa industri batu bara merupakan sunset industry. Seperti diketahui bahwa batu bara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat terbarukan atau membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya. Namun saat ini energi terbarukan belum dapat sepenuhnya menggantikan peran batu bara. Jadi, dapat dikatakan prospek saham batu bara masih baik untuk beberapa tahun ke depan.
Untuk melakukan analisis apakah harga batu bara sedang murah atau mahal, ada teori yang disebut Gold Coal Ratio. Teori ini dicetuskan oleh investorsaham.id dengan menggunakan logika yang sama dengan konsep Dow Gold Ratio dari Peter Shiff.
Konsep Dow Gold Ratio digunakan untuk mengukur tinggi atau rendahnya bursa saham dengan menggunakan harga emas sebagai tolak ukurnya. Sedangkan Gold Coal Ratio menggunakan harga emas untuk mengukur tinggi atau rendahnya harga batu bara.
Jika kita cermati grafik harga saham batu bara, ada pola yang mirip antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ada saat-saat tertentu dimana harga melonjak tinggi, dan ada saat tertentu harga menurun tajam. Hal ini merupakan siklus harga batu bara. Dengan melakukan analisis prospek saham batu bara dan emas berdasarkan Gold Coal Ratio, kita dapat mengidentifikasi harga batu bara sedang murah atau mahal.
5 Saham Batu Bara yang Menarik
Mengamati prospek saham batu bara yang menarik, banyak orang yang bertanya yang manakah saham batu bara terbaik. Berikut ini merupakan 5 saham batu bara yang dapat dipertimbangkan.
1. PTBA (Bukit Asam)
Saham PTBA (Bukit Asam) terkenal dengan dividen yield yang besar. Perusahaan ini merupakan BUMN yang memiliki banyak lini bisnis, antara lain mining, trading, logistic, dan lain-lain.Kinerja keuangan PTBA ini juga relatif lebih stabil dibandingkan perusahaan batu bara lainnya.
PT Bukit Asam Tbk merupakan anak perusahaan Inalum, salah satu BUMN pertama dan terbesar di Indonesia. Saham PTBA mulai diperdagangkan di bursa sejak Tanggal 23 Desember 2002.
2. ITMG (Indo Tambangraya Megah)
Selain PTBA, ITMG (Indo Tambangraya Megah) juga rutin memberikan dividen yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Tidak heran jika banyak investor yang tertarik untuk mengoleksi saham ini.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk didirikan pada Tahun 1987 dan mulai melantai di bursa saham pada Tahun 2007. Visi perusahaan ini untuk memberikan produk dan layanan energi yang berkelanjutan, berkualitas, dan terjangkau.
3. ADRO (Adaro Energy)
Prospek saham ADRO (Adaro Energy) layak dilirik karena valuasinya yang cukup menarik. Kinerja perusahaan ini termasuk bagus dari tahun ke tahun. ADRO juga cukup royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
PT Adaro Energy Tbk didirikan pada Tahun 2004 dengan nama PT Padang Karunia. Saham perusahaan ini mulai diperdagangkan di bursa pada Tahun 2008. Kegiatan utamanya meliputi usaha perdagangan, jasa, industri, dan pengangkutan batu bara.
4. HRUM (Harum Energy)
Jika dilihat dari kinerja keuangannya, HRUM (Harum Energy) memang tidak sebagus PTBA atau ADRO. Namun saham HRUM cukup menarik karena jumlah kas perusahaan yang besar dan tingkat utang yang kecil.
PT Harum Energy Tbk didirikan pada Tahun 1995 dan tercatat di BEI sejak Tahun 2010. Visinya adalah untuk menjadi perusahaan energi terkemuka di Indonesia serta menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
5. MBAP (Mitrabara Adiperdana)
Saham MBAP (Mitrabara Adiperdana) bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi. Perusahaan batu bara ini juga termasuk royal dalam membagikan dividen serta kinerja perusahaannya pun cukup baik.
PT Mitrabara Adiperdana Tbk didirikan pada Tahun 1992 dan mulai melantai di bursa Tahun 2014. Bidang usahanya bergerak di sektor pertambangan dengan kegiatan utama meliputi pertambangan, perdagangan, dan industri batu bara.
Perlu diingat, jangan langsung tergoda dengan iming-iming prospek saham yang cerah. Sebelum membeli saham batu bara terbaik, sebaiknya kamu melakukan analisis mendalam dan mengambil keputusan sendiri. Kamu dapat melakukan riset prospek saham batu bara dan emas berdasarkan Gold Coal Ratio atau riset lainnya sesuai dengan kompetensi.