Ekonomi

Inalum, BUMN Terbesar di Indonesia, Apa Saja Anak Usahanya?

Ajaib.co.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan yang bergerak di bidang peleburan aluminium. Inalum merupakan salah satu perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang didirikan sejak Tahun 1976.

Belum lama ini, Inalum menandatangani kontrak bisnis dengan Emirates Global Alumunium (EGA) yang merupakan perusahaan alumunium terbesar di Uni Emirat Arab. Kontrak bisnis tersebut berupa lisensi teknologi yang menjadi awal dari optimasi tungku smelter Inalum di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Tentu saja ini merupakan kabar baik untuk kemajuan bisnisnya.

Inalum merupakan induk dari beberapa perusahaan BUMN di Indonesia. Sebagai investor, mungkin kamu memiliki saham-saham dengan kode ANTM, PTBA, dan TINS. Nah, tahukah kamu bahwa perusahaan BUMN tersebut merupakan anak usaha Inalum?

Sebagai BUMN terbesar di Indonesia, Inalum akan menjadi perusahaan global terkemuka berbasis aluminium terpadu yang ramah lingkungan. Ketahui selengkapnya tentang profil perusahaan dan apa saja anak usahanya berikut ini.

Profil Perusahaan

PT Indonesia Asahan Aluminium didirikan pada Tanggal 6 Januari 1976 di Jakarta. Saat didirikan, Inalum merupakan perusahaan patungan antara pemerintah Republik Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium (NAA) yang merupakan gabungan dari 12 perusahaan penanam modal dan Pemerintah Jepang.

Tujuan didirikannya adalah sebagai perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, yaitu PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Sebelumnya, Perjanjian induk tentang Proyek Asahan ini ditandatangani di Tokyo pada tanggal 7 Juli 1975.

Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan Jepang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2013. Kemudian, secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada tanggal 19 Desember 2013.

Profil perusahaan PT Indonesia Asahan Alumunium cukup menarik. Perusahaan peleburan aluminium ini memiliki visi menjadi perusahaan global terkemuka berbasis aluminium terpadu ramah lingkungan. Perusahaan ini menganut nilai-nilai profesional, pengembangan, kerja sama, tanggung jawab, integritas, dan faedah.

Berikut ini misi perusahaan Inalum yang dilansir dari website resmi https://inalum.id :

·      Menjalankan operasi peleburan aluminium terpadu yang menguntungkan, aman, dan ramah lingkungan. Untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

·      Memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta nasional melalui kegiatan operasional juga pengembangan usaha yang berkesinambungan.

·      Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat sekitar melalui CSR yang tepat, serta program kemitraan dan pengembangan masyarakat.

·      Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional serta pengembangan industri aluminium.

Anak Usaha Inalum

Pemerintah Indonesia secara resmi menandatangani pengalihan sahamnya di PT Freeport Indonesia kepada kepada PT INALUM (Persero) pada tanggal 27 November 2017. Momentum ini sekaligus sebagai pernyataan bahwa Inalum merupakan Holding Industri Pertambangan resmi. Selain Freeport, anak usahanya antara lain perusahaan Antam, Bukit Asam, dan Timah.

1.     PT Aneka Tambang Tbk

PT Aneka Tambang Tbk atau lebih dikenal dengan nama Antam termasuk salah satu anak usaha Inalum. Perusahaan Antam ini merupakan perusahaan dengan kepemilikan publik sebesar 35% yang sahamnya diperdagangkan di bursa dengan kode ANTM.

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1968, bidang usaha Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran sumber daya mineral. Produk dari perusahaan ini antara lain nikel, emas, bauksit, dan batubara.

2.     PT Bukit Asam Tbk

Selain Antam, anak usaha lainnya adalah PT Bukit Asam Tbk yang didirikan pada tahun 1950. Industri PT Bukit Asam Tbk ini fokus kepada pertambangan batu bara. Kantor pusatnya berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Sama seperti Antam, Bukit Asam juga melantai di Bursa Efek Indonesia. Kepemilikan saham publik pada perusahaan ini sebesar 31,15%. Jika kamu tertarik untuk investasi pada perusahaan batu bara ini, kamu bisa membeli sahammnya dengan kode emiten PTBA.

3.     PT Timah Tbk

PT Timah Tbk merupakan anak usaha Inalum yang bergerak di bidang eksplorasi dan pertambangan timah. Bahkan, PT Timah Tbk pernah menjadi perusahaan penghasil timah terbesar di dunia.

PT Timah Tbk didirikan pada tahun 1968. Lokasi kantor pusatnya terletak di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Kepemilikan saham publik pada perusahaan ini sebesar 35% dengan kode emiten TINS.

4.     PT Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia didirikan pada tanggal 7 April 1967. Kantor pusatnya terletak di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Bidang usahanya mencakup eksplorasi, pertambangan, dan proses terhadap bijih yang mengandung emas, tembaga, dan perak.

Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi antara Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dengan Inalum. Perusahaan ini memasarkan konsentrat yang mengandung emas, tembaga, dan perak ke seluruh dunia. Inalum memproyeksikan akan memperoleh dividen sebesar Rp2,8 triliun pada tahun 2021 dari PT Freeport Indonesia ini.

Di tengah pandemi Covid-19 selama satu tahun yang menguncang ekonomi ini, Inalum optimistis dapat mempertahankan produksi aluminium. Dalam jangka panjang, perusahaan ini juga membangun integrasi bisnis dari hulu ke hilir.

Seluruh aktivitas dari penambangan bauksit sampai produksi aluminium akan diintegrasikan. Diharapkan kebijakan strategi bisnis ini dapat memberikan nilai tambah di masa mendatang.

Produksi Inalum ditargetkan akan secara bertahap meningkat setiap tahunnya. Saat ini target produksi sebesar 250 ribu ton dan akan menjadi 1 juta ton pada tahun 2030. Hal tersebut disampaikan oleh Oggy Achmad Kosasih selaku Direktur Pelaksana Inalum dalam acara virtual customer gathering yang diadakan rutin tahunan.

Selain meningkatkan produksi, Inalum juga menyadari bahwa terdapat risiko terhadap lingkungan hidup dari adanya kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan. Oleh karena itu, Inalum tetap berkomitmen untuk mengupayakan efisiensi energi dan sumber daya alam serta mencegah pencemaran lingkungan.

Artikel Terkait